Mirei baru saja terbangun dari tidurnya sesaat sebelum dirinya mendengar teriakan Naruto di sebelahnya.
"Aaa!! Ero-sannin!!"
"Ho! Lama tidak bertemu, Naruto!" Seru Jiraiya.
"Jangan hanya bilang begitu Ero-sannin! Kau berbohong mau mengawasi latihan ku, menjadikan ku anak didikmu dan yang lainnya! Pergi kemana saja kau selama ini?!" Seru Naruto.
"Ya, bagaimana mengatakan nya. Aku pergi mengumpulkan informasi." Jawab Jiraiya.
Naruto mendengus "Mungkin hanya informasi tentang gadis telanjang, kan?"
"Bodoh!" Seru Jiraiya.
"Tujuan utamaku adalah informasi tentang Akatsuki. Dengan ini, aku bisa memastikan tindakan mereka. Sekarang sesuai janji, setelah tiga tahun saat mereka mulai bergerak cepat, aku akan melatih mu dengan baik." Lanjut Jiraiya.
Mirei menolehkan kepalanya kesamping. Dibalik tirai yang memisahkan Naruto dan Mirei, terlihat siluet Jiraiya yang sedang berdiri didekat jendela rumah sakit dan Naruto yang duduk di ranjang rumah sakit.
"Apa kau sudah siap?" Tanya Jiraiya.
Naruto mendengus "Khe. Aku sudah bosan menunggu -ttebayo!"
Mirei menolehkan kepalanya menatap langit kamar 'Jadi, sekarang waktunya ya.'
Tiba-tiba tirai disebelah kanan nya tersibak lalu muncul Jiraiya yang berseru "Yo! Mirei! Apa kau merasa bosan? Aku ada solusinya!"
Seketika perempatan siku-siku terlihat di wajah Mirei "Aku tidak bosan! Berhenti memberikan ku novel-novel laknat mu itu Jiraiya!!"
Naruto berseru heboh "NANI?! Kau memberikan Mirei novel itu, Ero-sannin?!!"
Jiraiya menggaruk kepalanya "Tidak! Tidak! Ini novel berbeda! Novel bergenre edukasi!"
Naruto melemparkan bantalnya ke arah Jiraiya "EDUKASI GADIS TELANJANG KAN?! JANGAN MENGGANGGU MIREI, ERO-SANNIN!!"
Dan kemudian terdengar seruan-seruan heboh lain nya yang menggema sampai keluar rumah sakit dengan bantal-bantal serta guling dan selimut yang melayang diruang kamar itu.
Mirei menghela nafas kesal lalu menutup wajahnya dengan bantal dan berseru "Keluarkan aku dari sini!!!"
...
Keesokan harinya, Mirei dan Shikamaru mengantar Temari, Kankurou, Gaara dan Matsuri menuju gerbang Konoha.
"Aku berhutang kepadamu." Ucap Temari.
"Tidak. Aku hanya membalas budi yang sebelumnya. Lain kali, akan ku selesaikan dengan baik." Balas Shikamaru.
"Baiklah. Kuakui kali ini kau tak menangis." Ucap Temari.
Mirei memiringkan kepalanya "Eh? Menangis?"
Temari menatap Mirei "Ya. Saat itu--"
"Tidak. Tidak ada apa-apa, Mirei. Dasar wanita." Sela Shikamaru yang terlihat sedikit panik.
Mirei mengangkat alisnya bingung sementara Gaara yang sejak tadi menatap Mirei pun beralih menatap Shikamaru "Bagaimana dengan nya?"
Shikamaru menggaruk kepalanya "Maksudmu, Naruto? Kudengar dia pergi hari ini untuk berlatih dengan Jiraiya."
"Jiraiya? Salah satu Tiga Sannin Legendaris?" Tanya Kankurou.
"Ya. Mendokusai. Dia akan kembali dengan bertambah kuat lagi." Jawab Shikamaru.
Mirei menatap Matsuri lalu menumpukkan tangan nya di lutut untuk mensejajarkan tinggi Matsuri "Matsuri-chan, tumbuhlah dengan baik, ne?" Ucapnya seraya tersenyum manis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reise
FantasyIa sudah mati. . . Atau setidaknya itu yang seharusnya terjadi. Namun ia terbangun dengan tubuh yang kembali menjadi seorang gadis berusia 10 tahun. Tidak hanya itu saja. Tubuhnya bahkan tidak beranjak dewasa walaupun bertahun-tahun berlalu. Dan ini...