Insiden

178 14 4
                                    

Pagi sudah tiba, Nesia sudah tampil rapih dan cantik, membawa tas kecil yang berisikan perlengkapan kuliah nya

Ia pagi ini memutuskan untuk pergi sendiri, dirinya muak jika harus pergi dengan Ame, karena Ame selalu membuatnya menunggu

Nesia keluar dari kamarnya, mengabaikan para pelayan yang tengah sibuk menyiapkan sarapan, menata hidangan di meja makan dan lain sebaginya

.
.
Thai: pagi Nesia

Sapa Thailand yang kebetulan berpapasan dengannya

.
.
Nesia: pagi juga KA Thai
Thai: kau ingin pergi sendiri hari ini ?
Nesia: Yap. Ia mengangguk
Thai: loh bukannya kau selalu dengan Ame ?
Nesia: aku bosan, dia selalu membuatku menunggu
Thai: begitu ya, baiklah, ayo sarapan dulu

Thailand mengajak Nesia untuk sarapan bersama yang lain, namun Nesia menolaknya, ia beralasan jika ia memiliki tugas mendadak di kampus

Thailand ia mengangguk mengerti, Thai mengingatkan Nesia agar ia membeli roti atau makanan ringan lainnya, Nesia tersenyum dan ia pergi

Ia berpamitan pada Thai dan menuju garasi tempat motornya berada

.
.
Nesia: cih untuk apa kau di sana

Ia menatap jengkel America yang berdiri di depan garasi, sedangkan Ame, peria itu memberikan senyum manis pada Nesia

Nesia yang melihat senyum dari America, seketika bulu kuduknya berdiri, ia merinding di pagi yang masih cerah

.
.
Nesia: apa dia masih waras ?

Nesia berjalan menuju motor miliknya, menaikinya dan ingin menjalankannya

Kunci ia sudah masukkan dan hanya tinggal menyalakannya saja, namun dengan cepat America menarik kunci motor itu

Memegangnya dan menjauhkannya dari Nesia, Nesia spontan smaagt marah, ia turun dari motor itu dan berusaha mengambil kunci itu kembali

.
.
Nesia: berikan dasar peria gila
Ame: em kau bilang aku gila
Nesia: ya, agh berikan
Ame: hahaha ambil kalau bisa, dasar pendek

Nesia yang mendapat hinaan demikian seketika menatap Ame semakin kesal, ia dengan cepat menarik kerah baju Ame agar mendekat dengan dirinya

Wajah mereka sangat dekat, bahkan Ame dapat melihat dengan jelas manik mata indah Nesia

Nesia membuka kacamata hitam itu, terlihat dengan jelas mata biru langit milik America, Nesia semakin jengkel saat melihat respon Ame

Ame terlihat tidak perduli dan bahkan peria itu terlihat seolah olah ia tidak melakukan apa apa

.
.
Nesia: kau bilang aku pendek
Ame: ya, kau pendek
Nesia: tinggi ku 169 dan kau bilang itu pendek
Ame: ya, itu masih pendek, aku saja memiliki tinggi 180
Nesia: itu salahmu bukan salahku
Ame: benar kah ?

Ame memegang dagu Nesia, ia melihat gadis itu dan lebih mendekatkan wajah mereka berdua

Nesia dapat merasakan hembusan nafas yang keluar dari hidung pria Itu, Ame semakin mematahkan jarak antara mereka berdua, hidung mereka saling bersentuhan

.
.
Ame: jangan membentak ku, aku tidak suka hal itu

Ia berbisik di hadapan Nesia dan setelahnya Ame mengecup bibir Nesia singkat, Nesia sungguh terkejut

Ia seketika terdiam dan tidak dapat berkata apa apa, Ame tersenyum puas melihat ekspresi Nesia yang demikian

.
.
Ame: kau lihat aku akan menjadi pemenang nya dan kau akan menjadi milikku kelinci kecil

wealth enthusiast ( Ameindo ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang