Hari pernikahan

96 8 0
                                    

Nesia terlihat duduk dan memperhatikan pilihan gaun cantik, gaun yang akan ia kenakan di pesta pernikahannya nanti

Ia di temani beberapa temannya, dan juga America terlihat juga ikut ada di sana

Polan memperhatikan setiap pilihan gaun yang di tawarkan, semuanya terlihat cantik dan elegan

Japan duduk di sebelah Nesia, ia terlihat membantu Nesia memilih gaun mana yang sesuai, Nesia sedari tadi smaagt bingung

Wajar saja, karena gaun yang di tawarkan adalah gaun dengan kualitas terbaik, dengan harga yang tidak murah, gaun itu memang smaagt anggun jika di kenakan oleh Nesia

.
.
Nesia: haduh aku pusing jadinya

Sang desainer tertawa kecil, saat Nesia mengatakan hal itu, desainer itu bernama Luna, desainer terkenal dengan karya yang tidak perlu di ragukan

Luna kembali menawarkan, mengetahui jika Nesia tidak dapat memutuskan mana yang ia paling suka

.
.
Luna: bagaimana jika Neno memilih gaun ini

Ia menunjukan sebuah contoh, gaun putih dengan taburan berlian murni di beberapa bagian, gaun itu adalah gaun terbaik yang Luna miliki

.
.
Nesia: wah ini sepertinya aku suka
Japan: benarkah ? aku yakin gaun itu akan sesuai di tubuhmu
Nesia: hmm aku tidak sabar
Ame: kamu suka yang ini

Ia berbicara dan melihat gaun yang Nesia suka, Nesia menggunakan kepalanya dan tersenyum bahagia

.
.
Ame: baguslah jika kamu suka, hanya tinggal mengukur ukuran tubuh dan mereka akan mulai menjahitnya
Nesia: em iya aku sudah tidak sabar
Polan: wah ini akan menjadi pernikahan terhebat sepanjang sejarah
Japan: kau benar, aku sudah tidak sebar menunggu hari itu

Pada akhirnya Nesia memilih pilihannya, Luna meminta karyawannya mengukur tubuh Nesia demi mengetahui ukuran yang sesuai dengan Nesia

Setelah menyelesaikan bagian Nesia, mereka berlanjut mencari pakaian yang sesuai dengan Ame, gaun putih mewah yang cocok di padukan dengan pakaian Ame

Mereka menghabiskan waktu yang panjang demi mendapatkan hasil yang memuaskan

Sampai dimana waktu sudah menunjukan 5 sore, dan kebetulan juga mereka sudah selesai, Ame dan Nesia berpisah dengan yang lain

Japan dan Polan terlihat bahagia, karena setidaknya mereka dapat membantu Nesia, meski hanya sedikit

Ame pergi dengan Nesia, ia memperlakukan gadis itu sangat istimewa, Ame bahkan beberapa kali membuat Nesia sangat malu

Membuat wajah gadis itu memerah layaknya tomat yang sudah matang

.
.
Ame: hey jangan seperti itu, aku ini calon suamimu loh

Ia berbicara dengan tawa di ucapannya, Nesia sudah menutup wajahnya, ia sungguh tidak mengira peria ini akan membuatnya smaagt malu

.

Nesia: Ame hentikan, jangan membicarakan tentang anak
Ame: hehehe ada apa, aku hanya ingin bertanya saja, lagipula sebentar lagi kita akan menikah
Nesia: ya aku tau, tapi sekarang kita belum menikah
Ame: baik baik wanita yang aku sayang

Ia berbicara dan kembali mengendarai mobil miliknya, suasana kota masih sangat ramai, itu wajar karena saat ini masih sore, banyak aktifitas yang masih terjadi

.
.
Ame: em apa kamu lapar ?
Nesia: sedikit ada apa ?kau lapar ?
Ame: ya aku ingin makan dulu

Nesia dengan cepat menawarkan pada Ame tempat makan kesukaannya, Ame ia ikut saja, lagi pula perut lapar memang sebaiknya di isi

wealth enthusiast ( Ameindo ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang