Nesia terlihat berjalan di tepi trotoar, di kedua tangannya terlihat kantung belanja miliknya yang ia baru saja beli
Nesia berjalan kaki dari supermarket menuju rumah miliknya, jaraknya yang dekat membuat ia lebih memilih berjalan kaki saja
Nesia terlihat bahagia, terlihat jelas ekspresi bahagia di wajahnya, ia seperti merencanakan sesuatu hal, kemungkinan ia akan membuat puding buah kesukaannya
.
.
Nesia: aku sudah membeli banyak buah, aku sudah tidak sabar untuk menikmatinyaIa melihat kedua kantung belanja itu dan kembali melihat jalanan, saat sedang di perjalanan ia bertemu dengan seorang peria yang pernah ia lihat
Nesia merasa tidak asing dengan peria itu, namun di karenakan ia ingin segera sampai ke rumah, ia mengabaikan nya saja
.
.
Nesia: aku seperti pernah melihatnyaSedangkan peria yang di maksud, ia terlihat tidak perduli, peria itu menyalakan rokoknya dan memegang botol alkohol di tangan sebelahnya
.
.
.
.
Nesia tiba dan ia sudah di sambut dengan para pelayan di rumah itu, mereka terlihat menyapa Nesia dan membantunya membawakan barang miliknya.
.
Nesia: yang lain mana ?
Pelayan: mereka semua belum kembali nona, mungkin sore akan kembali
Nesia: begitu baiklahNesia menuju kamar miliknya, ia mengganti pakaiannya dan bergegas menuju dapur, namun sebelum itu, ia menyempatkan untuk melihat ponselnya
Di sana terlihat sebuah pesan yang di kirim oleh America, peria itu menanyakan beberapa hal pada dirinya, Nesia membalas pesan itu
Ia juga mengundang Ame untuk berkunjung dan menikmati puding buah buatannya, pesan Nesia dengan cepat di balas oleh Ame
Peria itu akan datang saat sore hari, ia memiliki beberapa pekerjaan penting saat ini, membuatnya tidak dapat membantu Nesia untuk membuat puding tersebut
Nesia tersenyum saat mendapat jawaban dari Ame, ia menaruh ponselnya dan terdiam beberapa saat, Nesia memegang dadanya yang berdetak lebih cepat
Ia merasa sedikit sesak saat ini, entah mengapa beberapa hari terakhir dirinya seperti ini saat ia berkomunikasi dengan America
.
.
Nesia: ada apa ini, mengapa jantungku berdetak begitu cepatNesia tidak ingin membuang banyak waktu, ia mengabaikan hal itu dan bergegas menuju dapur
Nesia smaagt bersemangat dan mempersiapkan segala sesuatu yang ia akan butuhkan untuk membuat puding itu
Setelah semua di rasa siap, ia memakai apron hitam bermotif lucu agar tidak mengotori pakaiannya
Nesia mulai membuat puding, ia mulai mencampurkan satu demi satu bahan bahan yang sudah ia beli
Satu persatu bahan Mukai di campur dan buah segar sudah ia masukan, puding sudah hampir jadi, hanya tinggal menunggu pusing itu dingin dan siap untuk di santap
KAMU SEDANG MEMBACA
wealth enthusiast ( Ameindo )
Randomberkisah tentang perjodohan yang tidak pernah di inginkan, namun harus melakukannya hanya karena harta ingat dilarang meniru atau mengambil cerita saya, cerita ini murni atas pemikiran pribadi