cinta yang tersampaikan

106 11 1
                                    

Di sore hari, di bibir pantai yang tenang, terlihat Nesia dan America yang tengah berbicara mengenai beberapa hal

Ame terlihat tenang dalam menceritakan segala hal yang Nesia ingin dengar, pembawaan peria ini sangatlah berbeda dari 10 tahun yang lalu

.
.
Nesia: jelaskan semua, beri aku jawaban atas penantian ku Ame
Ame: Hem baik

Ame menarik nafas panjang, ia menghembuskan ya dan Mukai berbicara, ia berjalan kearah panti yang tenang

.
.
Ame: dari mana aku harus memulainya

Ia melihat Nesia, peria itu berniat memainkan pembicaraan, berniat melihat jawaban dari Nesia

.
.
Nesia: Ame jangan bercanda, aku serius
Ame: baik baik, kamu sudah berbeda ya

Ia kembali berjalan mendekati air pantai yang terbawa arus, Nesia mengikuti Ame, dan berdiri tepat di sebelahnya

.
.
Ame: begini, aku tidak mengunjungimu selama ini, karena aku masih merasa bersalah, dan juga aku tidak ingin membuat dirimu di pandang buruk oleh yang lain
Nesia: apa maksudmu ?
Ame: sudah 10 tahun berlalu dan kejadian itu masih terlintas jelas di kepalaku, makan gelap itu dan kegilaanku pada saat itu, itu semua masih berulang di kepalaku

Nesia mendengarkan ucapan Ame, ia menundukkan kepalanya dan kembali berbicara

.
.
Nesia: tapi mereka tidak seperti itu Ame, kau hanya berfikiran buruk saja

Ame melihat Nesia, ia membalikan badannya dan memegang dagu Nesia, mengangkat kepala gadis itu agar melihat dirinya

.
.
Ame: kamu tidak tau, mereka bahkan menginginkan aku mati, saat EU mencabut kasusku
Ame: Luxemburg Belgia dan beberapa anak EU yang lain, mereka membenciku

Nesia diam, dirinya memilih diam dan mendengarkan segala penjelasan dari America

.
.
Ame: aku mengerti mengapa mereka seperti itu, dan aku tau mereka sangat marah dengan perbuatan ku
Ame: saat itu Jerman membantu ayahku untuk membebaskan ku, aku hanya dapat pasrah saat itu
Ame: dipikiran ku, jika aku mati, aku hanya ingin kau tidak membenciku, dan sesekali mengunjungi makam ku

Nesia yang mendengar hal itu, ia merasa tidak tega, dirinya memang sempat menyimpan rasa benci pada Ame, apalagi saat itu ia masih memiliki sedikit harapan pada Neth  

.
.
Ame: aku tidak pernah melupakanmu, aku bahkan selalu mengingat dirimu, tetapi aku tidak berniat menghubungimu, bukan karena aku tidak ingin, tapi aku ingin kau dapat melupakanku
Ame: aku tidak pantas untukmu, aku hanya ingin kau bahagia, mungkin dengan begitu, rasa bersalahku akan perlahan berkurang

Nesia memeluk Ame, ia mengeluarkan kalimatnya dengan nada lembut, namun dapat di ketahui suaranya seperti menahan Isak tangisnya

.
.
Nesia: tapi semua sudah berlalu dan sekarang mereka sudah menerimamu kan

Ame tersenyum ia mengusap usap rambut Nesia, yang berada di pelukannya

.
.
Ame: mengapa kau begitu kehilangan diriku ? Bukannya ini semua hanya permainan ?

Nesia terdiam, ia tidak ingin menatap Ame, ia memalingkan wajahnya dan berusaha untuk mencari alasan

.
.
Nesia: aku hanya kesepian saja
Nesia: lagipula permainan itu sudah lama berakhir kan

Ia berusaha mencari alasan, berusaha agar Ame tidak memojokkannya dan berakhir Ame akan menertawakan dirinya

Namun America bukankah seorang anak kecil yang tidak mengerti apa apa, ia tau jika Nesia sedang berbohong

wealth enthusiast ( Ameindo ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang