Siang cerah dengan hari yang tenang, di ruangan kerja Nesia, ia terlihat fokus membaca dan mengamati setiap angka yang tertulis di layar laptopnya
Ruangan itu awalnya sepi senyap, tidak terdengar suara apapun, selain suara pulpen dan ketikan keyboard, namun semua itu hilang saat ponselnya berbunyi
Ponsel itu sudah hampir 1 jam berbunyi dan Nesia tidak berniat mengangkatnya, sedari tadi ia hanya mengabaikannya saja
Sampai dimana Nesia merasa kesal dan mau tidak mau ia mengangkat panggilan itu
.
.
Nesia: apa
Ame: wow wow santai bro
Nesia: jangan mengganggu Ame, aku sedang sibuk
Ame: hehehe relax sedikit, jangan terlalu seriusNesia menarik nafas lelah, ia menyandarkan tubuhnya di kursi kerjanya
.
.
Nesia: huf baik, jadi ada apa
Ame: aku ingin mengajakmu makan malam, kau mau ?Nesia terdiam, ia berfikir sejenak atas tawaran itu, dirinya sedang malas untuk keluar pada malam nanti
.
.
Nesia: tidak aku sibuk
Ame: benarkah ? Sayang sekali padahal aku akan kembali pergi, dan mungkin entah kembali atu tidakNesia terkejut dengan pernyataan Ame, ia tidak mengira peria itu akan pergi secepat ini, ia terlihat tidak ingin jauh dari peria itu, dan berusaha mengalihkan pembicaraan mereka
.
.
Nesia: em bagaimana jika di hari lain, mungkin besok, jika besok aku bisa
Ame: besok ?
Nesia: ya aku memiliki referensi restoran enak, aku yakin kau akan suka
Ame: Nesia jawab saja pertanyaan ku di awal, jika kau tidak bisa, aku tidak bisa memaksaNesia diam, ia menggigit bibir bawahnya dan berusaha menyembunyikan kegelisahannya
.
.
Ame: aku akan datang jam 8, dan aku hanya menunggu jawaban darimu
Nesia: huf baik, mungkin aku akan mengusahakannya
Ame: baiklah, kenakan pakaian cantik dan aku akan menjemputmu nantiTelfon di matikan oleh America, Nesia melihat ponselnya, air matanya tiba tiba menetes dan mulai membasahi pipinya
Nesia mengusap air mata itu, ia menarik nafas lelah, dan memilih menyudahi pekerjaannya, ia menutup laptopnya dan bangkit dari duduknya
Nesia melihat arloji yang ia kenakan, waktu menunjukan 2 siang, ia mengambil blazer coklatnya dan berjalan menuju pintu keluar
Tangannya membuka pintu dan ia mulai berjalan menuju pintu lif, menekan tombol lantai dasar dan menunggu lif sampai di lantai bawah
Begitu pintu lif terbuka, suasana terlihat ramai, para karyawan terlihat sibuk dengan urusan mereka masing masing
Nesia mengambil ponselnya, jadi lentiknya mencari nama seseorang, nomor sudah di dapat ia lantas menelpon pria itu
.
.
Nesia: Singapura tolong kau gantikan posisiku, aku memiliki urusan mendadak
Singa: huf baik, tapi ingat kau harus berhati hati
Nesia: ya aku akan hari hatiNesia menutup ponselnya, ia berjalan menuju parkiran, mendekati mobil hitam mewah yang terparkir rapih di sana
Ia masuk dan mulai menyalakan mobil itu, Mukai berjalan meninggalkan gedung besar itu
.
.
.
.
.
.
.Ame berjalan di lorong rumah besar tuan UK, Ame terlihat rapih dengan setelan santai yang sesuai di tubuhnya
Canada yang sedari tadi memperhatikannya terlihat bingung, ia melihat Ame yang terlihat rapih, meski tidak berpergian
.
.
Nada: hey ada apa denganmu
Ame: he tidak
Nada: kau akan pergi besok ?
Ame: tidak, aku masih disini, ada apa ?
Nada: tidak hanya ingin tau saja
Ame: kau merindukanku ya
KAMU SEDANG MEMBACA
wealth enthusiast ( Ameindo )
Randomberkisah tentang perjodohan yang tidak pernah di inginkan, namun harus melakukannya hanya karena harta ingat dilarang meniru atau mengambil cerita saya, cerita ini murni atas pemikiran pribadi