Part 1!

4.7K 175 8
                                    

Seorang pemuda mungil, sedang berjalan mencari seseorang yang kemungkinan masih ada keberadaannya atau tidak di bumi.

Keadaan puncak sore hari ini sangat tidak bersahabat apalagi di tambahan awan gelap, tetapi tak kunjung hujan.

"Guanlinnnnn....."

"Guanlinnnn kamu dimana?"

Pemuda mungil itu hampir saja terjatuh ke bawah jurang. Jika tidak ada jaemin dan yangyang yang memegang lengannya, mungkin dia akan benar-benar jatuh kebawah jurang.

"Njun, hati-hati hampir aja nyawa lo melayang" kata jaemin begitu khawatir, "iya njun, lo juga harus mikirin keadaan lo, sekarang mending lo duduk dulu istirahat. Biar tim sar yang lanjut nyari" ucap yangyang sambil mencekal lengan renjun.

"Tapi guanlin belum ketemu na, yang. Gue ga bisa istirahat gitu aja sementara guanlin belum.."

"Ckk, liat kan na otak temen lo yang keras kepala itu, dan sekarang apa? pingsan kan", " ini juga temen lo kali. Udah cepet bawa dia ketenda, biar dia istirahat dulu disana" jaemin mengangkat badan renjun, dan di susul yangyang.

"Yang temen lo makan apaan sii, berat banget. Padahal badan dia kecil begini" kata jaemin yang tergopoh gopoh mengangkat tubuh mungil renjun. " Kayu dengan batu"

☘️

Melihat renjun yang sedang berbaring dengan bibir pucat. Jaemin dan yangyang merasa kasihan melihat keadaan sang sahabat, yang beberapa hari ini kurang makan dan tidur.

Mereka berdua kini sedang berada di luar tenda dengan secangkir teh hangat.

Keduanya melamun bersama, beberapa saat sebelum dua orang tim sar pun datang menghampiri mereka berdua dengan raut wajah yang sulit diartikan.

"Permisi, kami ingin menyampaikan suatu kabar. Bahwa Guanlin sudah ditemukan. Tetapi dengan keadaan tidak bernyawa"

Renjun yang baru saja keluar dari tenda dan mendengarkan kabar yang tak pernah ia harapkan pun kaki langsung bergetar "ka-kalian bohongkan, guanlin masih hidup kan? KATAKAN PADAKU BAHWA GUANLIN MASIH HIDUP!!"

Jaemin dan yangyang langsung menghampiri renjun yang terlihat masih shock. Lalu menangis tanpa suara .

"Njun udah, kalo lo begini kasian guanlin"

"Iya njun bener kata yangyang, lo harus ikhlas dengan kepergian guanlin. Ini mungkin udah jadi takdir tuhan"

"Tapi kenapa guanlin pergi secepat ini hiks...Kita udah janji bakalan lulus bareng bareng, dan kuliah di universitas yang sama. Ta-tapi kenapa?"

Yangyang yang melihat sahabatnya itu sudah sangat menyedihkan, tanpa ragu dia memeluk sahabatnya itu agar lebih tenang.

☘️

Usai guanlin dikebumikan. Renjun terus saja mengurung diri dikamar. Renjun sedang berpikir bahwa penyebab kepergian guanlin adalah dirinya sendiri.

Jika dia tidak memaksa guanlin untuk pergi ke puncak bersama dirinya dan temannya. Mungkin guanlin masih ada didunia.

Kini pikiran Renjun sangat kacau.

Tok, tok, tok "Sayang ayo makan, buna udah masakin makanan kesukaan kamu"

"Ada nana sama yangyang juga yang mau ketemu kamu"
" injun sayang, ayo makan. Kamu dari kemarin kemarin belum makan sayang, buna khawatir" ucap buna Winwin benar benar khawatir dengan anak bungsunya.

Pintu kamar renjun pun terbuka, menampakkan sosok sangat berantakan. buna winwin yang melihatnya pun langsung sangat khawatir. Tetapi juga lega, karna pintu yang sejak kemarin tertutup kini kembali terbuka.

"Ahh syukurlah akhirnya kamu mau keluar lagi sayang, ayo makan buna udah buat hotpot kesukaan kamu. Dan ada jaemin yangyang di bawah"

"Mau apa mereka kesini?" tanya renjun. "katanya mau jenguk kamu, sekalian numpang makan"

Renjun berjalan dengan gontai, lalu menuruni tangga. setelah sampai pada tangga terakhir tubuh renjun ambruk. Winwin yang berada di belakang renjun pun memeluk badan renjun dan berteriak.

"INJUN SAYANG NAK...INI BUNA, BANGUN NAK, hiks"

Jaemin yangyang yang mendengarkan teriakan buna winwin pun langsung berlari ke arah tangga. Mereka pun terkejut saat menemukan renjun yang sedang terkapar di lantai dengan buna winwin yang berusaha menyadarkan sang anak yang sedang pingsan.

"Aduhhh renjun pingsan lagi bun?" Yangyang bertanya pada buna winwin, "iya nak, ayo sekarang tolongin buna bawa injun kekamarnya"

"SIAP BUNA!" ucap jaemin dan yangyang kompak.

Seketika jaemin dan Yangyang pun harus mengotong renjun ke kamar yang yang berada dilantai dua .

☘️

"Makasih ya nana yangyang udah bantu buna bawa injun kekamarnya"

"Iya sama-sama buna"

"Kalo gitu buna ke bawah dulu mau bawa air anget, makanan, sama obat buat renjun. Kalian tunggu disini gapapa kan?"
"iya buna, gapapa" jawab mereka berdua.

Setelah winwin keluar dari kamar renjun. Tak berselang lama renjun pun membuka kedua kelopak mata nya.

"Akhirnya lo sadar juga njun, lo kenapa sii? masih kepikiran guanlin?"
"Iya gue merasa bersalah karna udah ajak guanlin ke puncak"
"Njun inget ini, itu bukan salah lo. Itu murni kecelakaan, dan lo engga usah merasa bersalah. Sekarang lo ikhlasin kepergian guanlin dan menata hidup lo lagi"

Keheningan melanda mereka bertiga beberapa saat, lalu "ohh iya lusa kita mulai masuk sekolah lagi" yangyang memecah keheningan.

"Khh iya bener, gue baru inget kalo lusa udah mulai sekolah lagi. Ga kerasa liburan udah mau beres. Lo sekolah kan njun?"
"Hmm" jawab renjun singkat, sahabatnya pun hanya bisa menghela nafas.







Tbc.

Huang WinwinBuna renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Winwin
Buna renjun

Huang YutaKepala keluargaAyah Renjun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Huang Yuta
Kepala keluarga
Ayah Renjun


ANNYEONG, ini anin. ini cerita wp pertama aku, tanpa pengalaman apapun. cerita ini si cuman buat seneng seneng aja
aku juga ga tau punya ide apa sampe pengen bikin cerita wp ini
tapi aku mohon dukungan dari kalian semua
kalau ada typo dalam penulisan mohon maaf dan mohon dimaklumi.

MY CEO || HYUCKREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang