Part 4!

2K 131 4
                                    

Donghyuck menjatuhkan rahangnya ketika mendapati siapa yang telah membuka pintu apartemen sahabatnya itu.

"Ehh ka donghyuck, ada apa kak?" Tanya renjun yang sama-sama kaget.

"Kamu kenapa bisa disini? Dan mana jeno?" Tanya donghyuck yang berusaha menetralkan wajah kagetnya.

"Ohh bang jeno lagi di kamarnya kak, lagi sakit orangnya. Silahkan masuk kak" Ujar renjun mempersilahkan donghyuck untuk masuk.

Ketika donghyuck sudah memasuki apart jeno, donghyuck melihat jeno yang keluar dari dalam kamarnya. Penampilan jeno kini seperti mayat hidup menurut donghyuck. Bukan menurut donghyuck saja orang yang melihat nya pun pasti akan memikirkan hal yang sama.

"Jen separah itu? gue kira lo ga bisa sakit." ledek donghyuck pada jeno yang kini sudah mendudukkan dirinya di sofa.

"Engga lo engga bocah tengil itu, sama aja ngomong nya." Ujar jeno sambil melirik ke arah renjun yang keluar dari arah dapur.

"Siapa yang sebut lo tengil bang!!" Renjun membeloti jeno, sambil menyimpan gelas berisi air putih.

"Ya emang lo tengil haha-.. Aww sakit iya ampun." keluh jeno merasa pinggangnya dicubit  renjun. " Makan tuh tengil." Ujar renjun menjatuhkan pantatnya di sofa sebelah jeno.

"Maaf ya kak donghyuck disini cuman ada air putih." Ujar renjun kepada donghyuck yang sedari tadi hanya memerhatikan dua orang yang ada di ruangan itu.

"Ahh iya gapapa. Jen dia siapa lu?" Tanya donghyuck penasaran dari tadi.

"Ohh dia, pacar gue" Ujar jeno bercanda, yang seketika mendapatkan tatapan tajam dari bocah di sebelahnya.

"Sudi banget gue pacaran ama lu bang. Gue bukan pacarnya ko kak, gue sepupu bang jeno hehe." Jawab renjun pada donghyuck. Donghyuck yang mendengarnya pun hanya membulat kan mulutnya oh.

"Ehh mau apa lu kesini hyuck?" Tanya jeno. Karena donghyuck mendadak datang ke apartemennya.

"Lu ga masuk kantor 2 hari, kata somi lu sakit. Jadi sebagai sahabat yang perhatian gue khawatir ama lu, jadi gue kesini." Jawab donghyuck.

"Tapi gue liat liat parah banget sakitnya, mau ke dokter aja gue anter?" Tawar donghyuck. Jeno hanya menggeleng kan kepalanya pelan.

"Ga usah hyuck, cuman demam biasa kok." Ujar jeno yang tadi ditawari untuk ke dokter.

"Ohh yaudah, tapi lu udah makan obat?" Tanya donghyuck lagi. Yang kali ini pertanyaannya diangguki oleh jeno.

"Udah hyuck, tadi renjun bawain makan sama obat." Ujar jeno.

Renjun yang sedari diam pun membuka suaranya. " Bang jeno sama ka hyuck temenan? Ko kaya akrab banget." Tanya renjun kepada orang yang lebih tua dari nya.

"Iya gua sama donghyuck udah temenan dari sma, bukan temenan lagi sekarang kita udah jadi sahabatan." Ujar jeno, sekarang renjun hanya bisa membulatkan mata lucu.

"KENAPA BANG JENO GA PERNAH BILANG SAHABATAN AMA KAK HYUCK?" Tanya renjun.

"Renjun huang bisa ga sih lo ga usah teriak-teriak, kita disini sebelahan. Lu mau kuping gue sama donghyuck minus 1?" Ujar jeno yang merasa telinganya ingin meledak. "lagi pula buat apa gua cerita ama lu, dan lu juga ga pernah tanya kan." Ujar jeno lagi kepada renjun.

"Ya iya sih bener, tapi kan kalau gue tau bisa dari dulu gue deketin kak hyuck, ups." renjun seketika menutup mulutnya. berbeda dengan dua orang yang sedang menjatuhkan rahangnya.

"Ren lu serius? lu sama donghyuck beda jauh. Donghyuck juga duda loh, masa iya lu mau sama duda." Kata jeno yang seperti memberikan informasi.

"Nahh maka dari itu, kak hyuck kan duda bukan beristri. Jadi bisa dong gue deketin kak hyuck." Ucap renjun sambil mengedipkan matanya ke arah donghyuck. Donghyuck yang melihatnya pun hanya menggeleng kepala.

MY CEO || HYUCKREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang