Part 6!

1.7K 101 0
                                    

Seorang pria berkulit tan memarkirkan mobilnya di sebuah parkiran apartemen. Setelah memarkirkan mobilnya, lalu ia segera berjalan menuju apartemen seseorang.

Sesudah ia berdiri di pintu apartemen, lalu ia menekan bel. Merasa heran tidak ada yang membukakan pintu, ditambah lagi timbul sebuah kekhawatiran.

Ceklek....

"Mana jeno katanya dia tambah parah, emang batu itu anak diajak periksa ke dokter ga mau." Ujar donghyuck ketika melihat bocah yang mengirimnya pesan bahwa jeno keadaannya semakin parah.

"Masuk dulu kak, ga baik bicara sambil berdiri di deket pintu. Bang jeno nya ada di dalem kok." Titah renjun pada pria yang lebih tua darinya.

Setelah mendengar perintah untuk masuk, donghyuck langsung memasuki apartemen jeno. Ketika ingin melewati tempat makan, donghyuck melihat jeno sedang memakan semangkuk ramyun.

Donghyuck yang melihatnya langsung menjatuhkan rahangnya. Ia merasa sedang dibohongi oleh seseorang. "Jen lu ko makan ramyun, katanya lu tambah parah sakitnya, tujuan gue kesini tuh mau anter lu kerumah sakit. Ternyata lu lagi enak-enakan makan ramyun."

"Hah, kata siapa gue tambah parah sakit nya, padahal sekarang gue udah jauh lebih enakan makanya bisa makan ini. Ohhh gue tau ini kerjaan si renjun nih." kata jeno memberikan penjelasan pendek.

"Astaga jadi gue di bohongi itu bocah." Tanya donghyuck, yang dibalas anggukan kecil oleh sang sahabat. Lalu tiba tiba renjun datang dengan semangkuk ramyun, dan menyimpannya diatas meja makan.

"Nah kak hyuckie cobain ramyun aku, ini aman ko tenang aja. Aku buat ini dengan resep cintahhh." Renjun memberikan gerakan tangan bentuk love ke arah donghyuck.

Donghyuck yang melihatnya ingin sekali berteriak kesal kalau bukan dia itu sepupunya jeno. "Udah lah hyuck makan aja, enak ko ini. Gue juga tau lu belum makan siang." Ujar jeno.

"Gue udah makan siang sotoy-."

Ggggrukkkkrkkrk~~

"Ehem siapa ya yang udah makan siang tapi suara perutnya masih keroncongan. Udah deh hyuck ga usah gengsi sini duduk." Sedangkan renjun sudah menahan tawanya dari tadi.

"Kak hyuckie ga usah malu-malu sini duduk, orang aku udah buat ramyun buat kakak, masa iya kakak pergi tanpa nyicip sedikit pun ramyun buatan aku, ga sopan lho kak." Ujar renjun berusaha meyakinkan donghyuck untuk duduk dan menyicipi ramyun buatannya.

Dengan pura-pura terpaksa donghyuck duduk di kursi sebelah jeno. Renjun yang melihatnya pun menampilkan senyum manisnya, donghyuck yang melihat senyum manis renjun bergumam dalam hati 'cantik'. Sadar akan dirinya yang tiba-tiba memuji orang yang jauh lebih muda dari dirinya langsung menggelengkan kepala 'sadar hyuck sadar dia itu cuman bocah tengil'.

"Kak hyuckie kok bengong ayo dimakan dong ramyun nya." Sadar akan tingkahnya, donghyuck langsung mengambil sumpit lalu menyuap ramyunnya ke dalam mulut.

Donghyuck reflek membuka matanya lebar lebar langsung sesegera mungkin menormalkan ekspresinya. "Gimana kak, enak?" Tanya renjun dengan mata yang berbinar-binar berharap donghyuck menyukainya.

"Em biasa aja kaya ramyun pada umumnya." Jawab donghyuck dingin. "Ahh masa sih kak, jangan malu malu jujur aja, aku seneng ko kalau kakak juju." Harap renjun pada donghyuck.

"Iya enak, enak kaya ramyun pada umumnya." Jawab donghyuck lagi. Ekspresi renjun berubah sedih, dengan bibi nya dikerucutkan lucu. 'Hahaha lucu banget mau aja dibohongin ini bocah' Batin donghyuck.

Setelah menghabiskan sesi makan siang. Mereka bertiga lanjut duduk di ruangan yang berisikan televisi. Mereka mengobrol santai, bukan mereka sih lebih tepatnya hanya jeno dan donghyuck yang mengobrol. Renjun? renjun sedang menonton serial kartun kuda nih gembrot kesukaannya di samping donghyuck. Sesekali donghyuck melirik ke arah renjun yang sedang memanyunkan bibirnya serius.

MY CEO || HYUCKREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang