Part 45!

431 43 5
                                    

Sorry for typo❗






Menunggu di depan ruang operasi adalah hal menegangkan bagi semua orang, kini renjun telah merasakan lagi ketegangan itu setelah donghyuck yang di operasi kala itu.

Tapi bedanya kini ia ditemani oleh donghyuck di sampingnya, dan donghyuck juga mengalami yang serupa.

Sudah satu jam lebih mereka menunggu didepan ruang operasi, tapi operasi itu tidak menunjukkan tanda-tanda selesai.

"KAK!" Panggil renjun.

"Ren ga usah teriak gitu, kaget tau." Jawabannya.

"Sorry, tapi kita belum kabarin papah soal kita ada disini."

Donghyuck terdiam beberapa saat sebelum menjawab, "Iya ren kamu betul, tapi kakak ga bawa handphone."

Kemudian renjun meraba sakunya untuk mencari benda persegi panjang miliknya, namun di dalam saku celananya hanya ada dompet dan beberapa uang kertas.

"Kak aku juga sama ga bawa, duhh gimana ini papah pasti khawatir kita belum pulang sampai sekarang."

Mereka terdiam sejenak untuk memikirkan bagaimana mereka akan mengabari johnny. Jika mereka pulang terlebih dahulu calon bayi dan ibunya bagaimana?

"Aku mau ke tempat administrasi dulu terus aku pinjem handphone suster buat hubungin papah." Ujar renjun.

"Emang kamu tau nomor telepon papah?" Tanya donghyuck.

Seketika renjun menggelengkan kepalanya. Dan terduduk lesu, kini perasaan nya makin campur aduk, ia takut johnny atau keluarga yang lainnya khawatir karna mereka belum juga pulang.

Tidak lama kemudian lampu operasi berubah, renjun dan donghyuck saling pandang. Tak lama seorang dokter wanita keluar dari ruang operasi.

"Operasi berjalan lancar tapi ibu dari bayi tersebut tidak bisa kami selamatkan. Dan bayi nya prematur jadi harus dirawat di dalam inkubator."

Renjun menutup mulut nya tidak percaya menatap pada ruang operasi didepan nya, ia tidak percaya bahwa giselle benar benar meninggal. Lalu renjun beralih menatap donghyuck yang sama kagetnya dengan dirinya.

"B-boleh kami liat mereka." Ujar donghyuck.

"Tentu boleh, tapi untuk bayi nya nanti setelah saya memindahkan bayi nya dahulu, baru kalian bisa melihat bayi nya. Dan untuk ibunya bisa kalian lihat sekarang."

"Makasih dok."

"Iya sama-sama, kalau begitu saya permisi."

Kemudian dokter tersebut berjalan menjauhi kedua kekasih tersebut. Tanpa membuat waktu, renjun mendorong kursi roda donghyuck untuk masuk kedalam.

Didalam ruang operasi tersebut sudah terlihat rapi kembali, seperti yang baru saja di bereskan dan dibersihkan. Mereka melihat seorang yang tertidur diatas bangkar dan ditutupi oleh selimut putih atau kain putih.

Mereka berjalan menuju bangkar tersebut, ketika sudah sampai disana mereka membuka kain yang menutupi bagian wajah itu.

Renjun melihat langsung wajah giselle yang begitu pucat tidak bernyawa, renjun tidak menyangka bahwa kini dihadapannya ada giselle yang tidak bernyawa.

MY CEO || HYUCKREN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang