Cakrawala Itu Peka

1.4K 54 5
                                    

Kayak yang aku bilang di wall maupun cerita sebelah, cerita ini ada romance ya, teman-teman.

♡♡♡

"Adek-adek, silakan rapatkan barisan. MPLS akan segera dimulai."

Suara seorang cowok yang kini ada di atas podium menggema. Matanya menelisik seluruh siswa baru berseragam SMP yang kini tengah merapikan barisan masing-masing. Ada beberapa anggota OSIS yang meng-handle jalannya MPLS. Setiap kelas bagi siswa baru akan diawasi oleh 2 anggota OSIS.

"Yang nggak bawa atribut lengkap kayak atribut SMP kalian, silakan maju."

Aturan di sekolah ini ketika MPLS bagi siswa baru memang mengharuskan memakai atribut SMP yang lengkap selama seragam SMA belum didapat.

Ada beberapa siswa baru yang maju ke depan. Hal itu membuat cowok itu mendengkus kasar.

"Kakak nggak akan tanya kalian nggak bawa atribut lengkap kenapa. Tapi besok jangan lupa lagi ya. Sekarang kalian push up 10 kali."

Para siswa baru yang tak memakai atribut lengkap pasrah. Mereka mulai untuk melakukan hukuman. Namun tiba-tiba suara seseorang menginterupsi.

"Bentar, Bro."

Seorang cowok yang menginterupsi maju ke depan para siswa baru, lebih tepatnya ke arah salah satu siswi baru yang akan mendapat hukuman.

"Jasmin Arunika Maharani."

Si cewek yang menatapnya dengan pandangan bingung saat cowok itu mengeja tulisan di papan nama yang terkalung di lehernya. Kedua matanya bersitatap selama beberapa detik sebelum akhirnya terputus karena si pemilik nama kembali menunduk.

"Kenapa, Cak?"

"Nggak. Gue ajak dia ke UKS dulu ya, Yan"

Cowok itu namanya Cakrawala. Ia menginterupsi si siswi baru untuk mengikuti langkahnya, yang langsung dipatuhi.

"Masih bisa jalan?"

"Hah?"

"Muka lo pucat. Lo lagi sakit kan?"

Si cewek bernama Jasmin itu terhenyak. Ia memang sedang tak enak badan. Jasmin bangun kesiangan karena begadang sampai dini hari hingga membuat cewek itu terburu-buru dan tak sempat sarapan.

"B-Bisa, Kak."

"Santai. Gue nggak semenakutkan itu."

Keduanya pun memasuki ruang UKS. Cakra meminta Jasmin untuk beristirahat di ranjang. Tak ada siapapun di sana, membuat Cakra tak bisa berlama-lama dalam satu ruangan dengan lawan jenis.

"Gue beliin makanan sama obat maag dulu buat lo, ya."

Melihat Jasmin yang kembali menatapnya bingung, Cakra peka. Cowok itu kembali membuka suara.

"Lo pasti punya maag, dan lo belum sarapan, kan?"

Cakra itu perasa. Selain itu juga ia pemerhati keadaan sekitar. Cowok itu tak buta untuk tak melihat adik kelasnya sejak tadi meringis pelan sembari memegangi perutnya.

"K-Kak, maaf ngerepotin."

"Nggak apa-apa. Bentar gue ke kantin dulu."

Cakra melenggang pergi ke luar ruang UKS meninggalkan Jasmin yang menatapnya dalam diam. Membeli air mineral dan mungkin beberapa roti maupun cemilan lain.

Tak butuh waktu lama, Cakra datang dengan membawa 2 plastik berwarna bening berisi air mineral, roti, dan beberapa bungkus snack.

Dilihatnya sang adik kelas terpejam di atas ranjang. Melihatnya, Cakra refleks melukiskan senyum tipis di bibirnya.

Bumantara Berkabut Nestapa [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang