Makasih buat yang udah baca, apalagi vote dan komen. Selamat berpuasa untuk yang menjalankan ibadah puasa. 💫
"Cari siapa?"
"Ya Tuhan!"
Osean terkekeh pelan melihat Jasmin yang langsung kaget saat ia tiba-tiba ada di sampingnya. Cowok itu baru saja keluar dari ruang OSIS, dan langsung mendapati cewek cantik ini ada di luar dengan membawa sebuah kotak bekal makanan.
"Anu, Kak. Mau cari Kak Cakra. Kok nggak keliatan?"
Jasmin membawa sebuah bekal makanan seperti janjinya ketika ia bertukar pesan dengan Cakra. Namun hingga jam makan siang, cowok itu tak terlihat batang hidungnya.
"O-Oh Cakra? Dia nggak masuk sekolah karena ada keluarganya yang lagi sakit."
Pandangan Osean sempat sempat mengabur, namun dengan cepat ia mengusap matanya yang basah sebelum cewek yang kini menunduk menyadarinya. Osean tentu tahu sahabatnya kembali sakit, seperti biasa.
Jasmin pun hanya mengangguk kikuk. Meski kekecewaan menyapa hatinya, namun Jasmin menerimanya. Namanya saudara sakit tak mungkin diabaikan.
"Nggak usah nunduk. Gue ada di depan lo, bukan di bawah."
Jasmin refleks mendongak. Wajah Oseanlah yang pertama kali menyapanya. Jantung cewek itu tiba-tiba saja berdebar. Jasmin tersenyum kikuk. Sejujurnya ia segan pada kakak kelasnya yang satu ini. Keduanya hanya bersitatap seperti ini beberapa kali.
"Bekal buat Cakra?"
Mendengar pertanyaan Osean, cewek itu menggeleng, tapi setelahnya mengangguk. Sama seperti pertemuan Jasmin dengan Osean kala itu, cewek itu selalu gugup jika berhadapan dengan Osean.
"Jadi buat Cakra atau bukan? Atau buat gue?"
Sebenarnya Osean tahu bekal itu untuk Cakra. Namun reaksi Jasmin selalu lucu di matanya.
"Emang muka gue serem ya? Perasaan ganteng begini."
Osean merogoh saku celananya untuk meraih ponselnya. Berlagak seperti berkaca. Dan reaksi Jasmin yang menggeleng cepat pun membuat cowok itu tertawa.
"Ganteng malahan--"
Jasmin refleks memukul-mukul bibirnya karena ucapannya yang kelewat ceplas-ceplos.
"Lucu banget, sih."
Cowok itu tanpa sadar mengusak helaian rambut Jasmin. Membuat jantung si empunya seolah tengah berdisko.
"Nggak usah tegang sama gue. Itu bekal buat gue aja. Laper. Besok kalau Cakra berangkat, gue kabarin," Osean meraih bekal makan yang sejak tadi dipegang Jasmin. "tapi temenin gue makan ya. Di kantin."
What?!
Jasmin rasanya ingin salto karena terlalu terkejut saat diajak oleh salah satu cowok the most wanted di sekolahnya. Cewek itu menggelengkan kepalanya. Seolah tengah melenyapkan jutaan bunga yang bersemi dalam hatinya.
"Jas, ayo."
Jasmin terkesiap. Lantas ia mengangguk sebelum akhirnya mengikuti langkah Osean. Cewek itu harus menahan perasaan tak enak dalam hati saat di sepanjang jalan menuju kantin cowok yang melangkah di depannya disapa oleh siswa lain.
Kak Osean sama populernya kayak Kak Cakra ...
***
Cakra memakan makanannya dengan malas. Cowok itu terpaksa harus absen tak masuk sekolah karena sakit. Keningnya bahkan harus terbalut dengan perban karena insiden terbentur meja nakas tadi pagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bumantara Berkabut Nestapa [END]
Novela Juvenil"Cak, nggak capek pura-pura bahagia?" Dalam hidupnya, Cakrawala hidup bagai tanpa beban. Punya keluarga yang menyayanginya, sahabat yang selalu ada untuknya, dan kekayaan yang melimpah. Namun setiap makhluk Tuhan tak pernah menggenggam kesempurnaan...