Lima

41 3 0
                                    

Senyummu adalah candu
Bagi diriku

Dava putra Pratama

🌷🌷🌷🌷🌷
 
Dava mengetuk-ngetuk pintu rumah Dena.Dan pintu pun dibuka oleh Renda Abang Dena.

"Ngapain Lo disini"

Dava menggaruk bagian belakang kepalanya.Karna berhadapan dengan Renda."Gue mau cari adek lo, adek Lo ada gak?.Gue mau kerjain tugas kelompok"

Renda hanya manggut-manggut"Oh si pembunuh,masuk aja lo,dia ada didalam kok".

Renda sudah biasa mengatakan itu pada adiknya.Dan Dava juga sudah biasa mendengar Renda menyebut nama itu.

Sebenarnya Dava kesal Karna CALON pacarnya dikatain pembunuh.

Dava masih berusaha mencari siapa pelaku pembunuh saudara kembar Dena,yaitu Diva.Tapi sampai saat ini dalang dari pembunuhan itu belum ketemu.

"Masuk"

"Ha?"

"Lo mau di situ?, tapi Lo mau ketemu sama tu anak"ujar Renda yang sedikit Kesal pada Dava, pasalnya laki-laki itu masih berdiri di depan pintu masuk.Dia juga sama dengan Dena lemot.

"Ah,iya"kata Dava yang gelagapan.

"Masuk aja Lo  ke kamarnya.Kamarnya ada dilantai 2,yang paling tengah.Awas Lo salah masuk kamar"dengan nada mengancam Renda mengatakan itu dan juga nada yang ketus.

Di dalam perjalanan menuju kamar Dena Dava,tidak melihat foto Dena melainkan hanya foto saudara-saudara Dena yang berpajangan di ruang tamu.

Foto keluarga pun tidak ada foto Dena.Dava sangat mengetahui seluk-beluk keluarga Dena.Tanpa gadis itu sadari.

Dava sangat menyukai Dena, sampai-sampai Dava mencari tahu semua tentang gadis itu.

Dan tentang saudara kembar Dena, hanya Dava yang tahu.

Dava mengetuk-ngetuk pintu kamar Dena,tapi tidak ada sahutan dari dalam.

Tanpa pikir pajang lagi Dava langsung masuk,dapat Dava lihat kamar yang lumayan sedikit luas, langit-langit yang berwarna biru dan putih seperti awan.

Dinding yang sama seperti langit-langit.Dava melihat sekeliling tanpa disadari matanya jatuh pada gadis yang melamun di meja riasnya.

Rambut  yang digerai,celana pendek  jeans yang cuma hingga batas lutut gadis itu ditambah baju putih dengan lengan pendek.

Satu kata yang saat ini hinggap di kepalanya."Cantik".

Mungkin gadis itu tidak sadar bahwa ada Dava.Hingga suara deheman berhasil mengembalikan Dena ke dunia nyata.

Ekhem

Dena yang mendengarnya langsung mengalihkan pandangannya ke asal suara.

Pandangan Dena terkunci pada seseorang yang didepannya.Dena menatap sosok yang didekat pintu rambut yang acak-acakan,Celana jeans yang hanya sebatas lutut dan baju kaus hitam yang melekat sempurna di badan kekar laki-laki itu.Rahang yang tegas dan juga jangan lupakan senyum manis Dava.

Dava dengan pakaian sekolah dan pakaian rumah sangat berbeda.Dava dengan pakaian rumah tambah menawan.

Apalagi lesung pipi laki-laki itu dan jangan lupakan mata hazel yang membuat Dena begitu suka dengan mata Dava.

Mata itu sangat indah,Dava begitu sempurna.Dena sangat menyukai mata hazel milik Dava

Setiap bertemu dengan Dava fokus Dena hanya ke mata Dava dan juga senyum laki-laki itu yang mengalahkan gula.

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang