Dua Puluh Delapan

10 2 0
                                    

Aku selalu salah dimata keluarga
Ku sendiri,seberusaha apapun aku Mencoba untuk terlihat baik,tapi aku tetap
Salah dimata mereka.
Dena Amarsya Putri

Dava sekarang mencari-cari keberadaan Dena di semua tempat tapi dia tidak menemukan perempuan itu sama sekali.

"Oh,Iya kenapa gue gak tanya aja ke, Fira"

Dava langsung bergegas pergi ke kelasnya mencari keberadaan gadisnya.

"Fira,Mana Fira"Ujar Dava dengan nafas ngos-ngosan.

Dava berusaha mengatur nafasnya terlebih dahulu
Fira yang di panggil seperti itu mengerutkan keningnya."Kenapa Va?"

"Lo tau dimana Dena sekarang"Ujar Dava to the point.

"Di perpus"Dava yang mendengar itu langsung pergi ke perpus dengan tergesa-gesa.

Setibanya di pintu perpus Dava berusaha mengatur nafasnya kembali Karna berlari-lari tadi.

Dava membuka pintu perpus dia mencari-cari keberadaan perempuan itu tapi tidak Juga menemukan gadisnya.

Dava melihat ada seorang laki-laki yang diyakini adik kelas nya.Dia memilih untuk menanyakan pada pria itu.

"Lo liat Dena gak"

Laki-laki itu menoleh dan berfikir."Kak Dena yang rambutnya selalu di kuncir dan kali ini dia gak kuncir rambutnya ya bang"Ujar laki-laki itu.

Dava mengangguk"Di belakang itu bang"Tunjuk laki-laki itu pada rak buku paling belakang.

"Thanks"Laki-laki itu yang mendengar ucapan terima kasih Dava mengangguk.

Dava langsung mencari Dena ke rak buku paling pojok.
Terlihat perempuan itu sedang menangis sambil mengelap ingusnya.

Dava yang melihat Dena menangis langsung menghampiri perempuan itu.

"Lo kenapa?"Tanya Dava dengan raut wajah yang penuh dengan tanda tanya dan kekhwatiran.

Tak mengindahkan ucapan Dava Dena langsung memeluk tubuh tegap Dava.
Dena membenamkan wajahnya di dada bidang Dava.

"Hikhs pa,Langit meningoy"Ujar Dena dengan sisa-sisa tangisnya.

Dava mengusap-usap punggung Dena supaya meredakan tangis perempuan itu.

"Langit siapa Lo.Kok gue gak tau"Ujar Dava dengan suara yang begitu lembut.

"Langit cowok gue Dapa"Ujar Dena.Dia juga mengelap ingusnya yang keluar tadi di baju Dava.

Degg!

Dava langsung melepaskan pelukan mereka dan memegang pundak perempuan itu.

Dava menatap Dena dingin tadi yang awalnya tatapan Dava lembut kini berubah menjadi dingin.

Dena yang melihat perubahan raut wajah Dava merasa aneh kenapa laki-laki itu berubah secepat ini.

"Langit cowok Lo yang mana!?Lo selingkuhin gue"Ujar Dava dengan raut wajah dingin dan datar.

"Langit cowok AU gue Dapa"Ujar Dena kembali memeluk Dava.

Dava yang mendengar ucapan Dena bernafas lega.
Dena dapat merasakan jantung Dava yang berdetak sangat kencang dan Juga nafas laki-laki itu yang masih belum teratur.

"Lo habis lari-lari nya"Ujar Dena melepaskan pelukan mereka.Dena juga menatap mata Dava yang kembali menjadi lembut.

"Gue khawatir sama Lo,gue kira Lo kenapa-napa soalnya tadi Lo nangis"Ujar Dava menatap mata gadisnya yang masih berair.

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang