Delapan

20 3 0
                                    

Tidak apa-apa jalannya susah
Asal puncaknya kamu

Dava putra Pratama

Flashback on

Dava yang ingin bolos terhenti Karna memperhatikan sosok yang lumayan pucat,dan dia berjalan agak sedikit tertatih.Tapi perempuan itu tetap memaksakan diri untuk pulang bersama motornya.

Dava yang merasa takut terjadi apa-apa dengan Dena.Mengikuti Dena dari belakang agak sedikit jauh, Supaya Dena tidak menyadari keberadaannya.Tapi di perjalanan lampu mendadak merah,Dava Kesal pasti dia akan ketinggalan jauh dengan Dena.

"Anjing"ujar Dava kesal dia juga memukul stir motornya

"Ni lampu lama banget berubah nya sih"batin Dava kesal.

Dava yang melihat lampu berubah menjadi hijau pun langsung menancap gas motornya sekencang-kencangnya.Yang membuat pengendara lain kesal.Dan banyak juga yang menyumpahi Dava.Tapi dia tidak mempedulikan itu yang penting bagi dia adalah kondisi Dena.

Setelah lama Dava Melihat akhirnya dia menemukan Dena.Tapi yang Dava lihat Dena hampir menabrak truk.Untungnya perempuan itu masih bisa menjaga keseimbangannya.

Saat Dena menghindari truk dia malah tak bisa menjaga keseimbangannya dan berakhir menabrak pembatas jalan,yang mengakibatkan Dena terpental jauh. dengan berguling-guling di aspal.

Deg.

Dava yang melihatnya dengan jelas tentu kaget.Tanpa terasa Air matanya keluar.

Dena juga menabrak batu yang jadi tambah penghalang pembatas jalanan itu.

Dava berlari dengan tergesa-gesa ketempat Dena.Sampai-sampai laki-laki itu menabrak anak kecil yang bersama ibunya.

Dava tetap berlari.Begitu banyak darah berceceran di kepala Dena.

Dia menatap Dena dengan pandangan khawatir.Mata laki-laki itu tersirat raut wajah takut.

"Denaaa"

Dava yang kesal karena mereka hanya melihat Dena tanpa membantu gadis itu.

"Woi tolongin,cepat panggil ambulans"ujar Dava kesal.Dan berteriak kepada mereka yang hanya menonton.

Mereka pun memanggil ambulans.

Flashback of

Mereka yang mendengarnya tentu kaget Fira juga menyalahkan dirinya sendiri.

Clara yang melihat itu mengubah topik pembicaraan mereka.

"Va Lo gak mau kasih tau keluarga Dena gitu"ujar Clara

"Gue udah kasih tau,tapi mereka gak peduli,dan Renda pun menyumpahi Dena biar cepat mati".

"Sebenarnya gue kesal mau pengen nonjok si tua Bangka sama si roda"ujar Dava menggebu-gebu.

Fira yang mendengarnya membuat darahnya mendidih,Fira juga mengepalkan tangannya."Renda babi awas Lo"batin Fira.

"Lo gak mau liat Dena Va?"ujar Zaki.

Dava yang mendengarnya berjalan ke pintu ruang rawat Dena.

Dava duduk di samping ranjang yang kini terbaring seorang perempuan yang masih setia menutup kedua kelopak matanya.Terlihat nyaman,dengan bibir pucat, kepala yang di perban dan sedikit luka ringan di bagian pipi mulus perempuan itu.

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang