Dua Puluh Enam

19 2 0
                                    

Kamu jangan melakukan hal itu lagi.
Sungguh aku sangat takut melihat dirimu
Yang nekat itu.
Dena Amarsya Putri

Dena menyudahi lagunya sambil memberikan senyum tipis pada mereka yang melihatnya.

Prokk

Prok!

Suara tepukan tangan yang meriah mereka berikan pada Dena

"Lagi"

"Lagi!!"Ujar mereka serentak.

Dena tidak mempedulikan itu dia kembali ke tempat duduknya semula.

Banyak yang kecewa padanya hanya menyanyikan satu lagu.

"Nih ponselnya"Dava menoleh yang tadinya menatap Dena beralih melihat perempuan cupu itu

Dava mengambil dompetnya yang berada di saku celananya kemudian mengambil 3 lembar uang merah,Memberikan pada perempuan itu.

"Gak usah,Gua ikhlas kok"

"Gak,Ambil aja nih.Thanks"

"Makasih"

"Hm"Lalu perempuan itu pergi dari sana Karna Dena menatap dia tidak suka sedari awal dia memberikan ponsel milik Dava.

Setelah sampai Dena di serbu dengan berbagai pertanyaan dari teman-temannya.

"De,Lagu itu buat siapa?"Tanya Clara  semangat.

"Kepe Lo"

Dava yang melihat Dena di kerumuni oleh teman-temannya ikut juga mengerumuni Dena.

"Buat Dava ya de,Lagunya"Ujar siapa lagi kalau bukan Shifa yang selalu membuat Dena darah tinggi dengan ucapan perempuan itu.Dia tidak memikirkan terlebih dahulu.Meskipun ucapan perempuan itu benar adanya.

Dava yang mendengar itu berusa menahan senyum.Dia berusaha sebisa mungkin tidak menampilkan ekspresi bahagia.

Tapi bibirnya tidak bisa di ajak kompromi dia tersenyum mengembang sampai-sampai mata laki-laki itu membentuk bulan sabit.

Dena yang engah melihat Dava seperti itu merasa aneh."kenapa lo senyum gitu malah lebar banget lagi"

"Buat gue lagunya ya de?"Ujar Dava masih mempertahankan senyumannya.

"Pede bet lu"Ujar Dena berusaha mengelak padahal memang untuk Dava.

"Tapi kan de"

Dena yang mendengar ucapan Shifa sudah siaga satu

"Tapi apa Shifa"Tanya Dava begitu penasaran

"Tapi kalau menurut aku,Lagu itu emang untuk Dava.Kan tadi Dava marah terus cemburu waktu kamu di suruh kissbye in cowok sama Juan tantangannya.Dan juga kamu juga liat dong,Waktu kamu kissbye in Semua orang termasuk cowok Dava kesal gitu.Kayak cemburu.Dan juga lagunya kan judulnya KETIKA KAU MARAH DAN CEMBURU"Ujar Shifa panjang lebar.

"Iya benar gue baru sadar judul tu lagu"Ujar Aksa mengeplak bahu Alaska dengan sangat kencang.Sampai membuat sang empu mengaduh kesakitan.

"Sakit goblok"Ujar Alaska tak mau kalah,Dia juga mengeplak bahu Aksa tak kalah kencang

"Gelut ayok"Ujar Aksa mengalungkan lengan bajunya.

Mereka yang melihat Aksa dan Alaska berdebat hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

Dena yang tidak di perhatikan langsung berjalan dengan melihat ke arah mereka tapi kakinya melangkah kebelakang supaya tidak ketahuan.

Dena bernafas lega Karna sudah tidak di interogasi lagi oleh teman-temannya.Dia akan pergi ke tenda Karna besok pagi mereka akan pergi pulang.

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang