Satu

65 3 0
                                    

                  Melupakanmu, ternyata
                     Tak semudah cara aku
                              Mengenalmu

                      Dena amarsya putri

🌷🌷🌷🌷🌷

Dena menatap kota jakarta pada malam hari di balkon kamarnya.sambil memikirkan seseorang yang membuatnya jatuh sejatuh cintanya pada sosok itu.
Dia sungguh merindukan sosok itu.

Flashback of

Seseorang anak yang berusia 10 tahun yang kejar-kejaran di taman sambil tertawa.Bersama dengan teman seusianya.

"Dena kamu lari jangan kencang-kencang nanti jatuh"ujar anak laki-laki yang seumuran dengan Dena.

Laki-laki itu sangat tampan,mukanya seperti blesteran jepang bercampur prancis.

"Ayo tangkap aku,katanya lari kamu kencang kok Nakap aku aja gak bisa sih". Ucap Dena dengan berteriak

"Oke,aku tangkap nya,nanti kalau ketangkap awas kamu"ujar laki-laki itu.

Laki-laki itu pun mengejar Dena yang berlari .Awalnya dia tidak mampu menyeimbangkan.Tapi makin lama kelamaan laki-laki itu mampu mengajar Dena.

Dena pun berhasil ketangkap oleh laki-laki itu.

Hap

"Ketangkap kan" Dena ketangkap pun hanya bisa pasrah.

Dan laki-laki itu menggelitik Dena"aduh,aduh udah dong jangan kek gitu"Ucap Dena dengan tertawa terbahak-bahak

Tapi sosok itu tidak mau menghentikan aksinya.Dia masih menggelitik Dena.

"Gak ada,kamu nakal.kan tadi udah aku bilang jangan lari-lari nanti jatuh,kamu gak dengar sih".

"Iya,iya aku janji deh,gak kayak gitu lagi.Tapi udah ya"

Laki-laki itu yang melihat Dena hampir menangis akibat terlalu banyak ketawa pun . Akhirnya menghentikannya.

"Kita ke pantai yok de,pasti senjanya indah". Dena yang mendengarnya mengangguk antusias.

Mereka pergi ke pantai dengan sepeda laki-laki itu,dan Dena yang dibelakangnya.
Dena bersandar dipunggung lebar sahabatnya itu.sambil berpegangan pada bajunya.

Didalam perjalanan tidak ada yang bersuara melainkan hanya bunyi kendaraan.setelah beberapa menit akhirnya mereka tiba di pantai.

Dena langsung bergegas turun dan meninggalkan sahabatnya itu dengan sepedanya.

Di Pantai angin sangat kencang dari arah barat menerbangkan helai demi helai rambut panjangnya,Dena merentangkan tangannya.

Laki-laki itu menyusul Dena dan mereka duduk ditepi pantai sambil tertawa Karna perbincangan mengenai diri Mereka.

"De,nanti kalau kita udah dewasa jangan lupain aku ya"

Dena yang tadi nya fokus pada ombak kini teralih melihat sahabatnya.

"Enggak kok"

"Janjinya" pria itu memberikan jari kelingkingnya.

"Iya janjii"Dena pun membalasnya.
  
Flashback on

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang