Sebelas

23 3 0
                                    

"tu kak burik ya udah datang"tunjuk Tania pada Dava yang memegang tangan Dena.

Lea yang mendengar nama Dava yang disebut menoleh,Tapi Lea melihat ada seseorang perempuan yang berpegangan tangan pada calon pacarnya.

Mendadak dada Lea bergemuruh menahan kesal.Dia saja tidak pernah berpegang tangan pada Dava.Jangankan berpegangan tangan Lea mengajak Dava berbicara saja laki-laki itu selalu mengacuhkannya.

"Kamu a-apaan sih yang ngapain kamu pegang tangan cewek Ini"tunjuk Lea pada Dena dengan cemberut.

Lea langsung melepaskan pegangan tangan Dava dari Dena dengan kasar.

Dena hanya memutar bola matanya malas."Pantesan nama nya kayak gak asik,rupanya si muka dua toh"batin Dena.

Tapi Dena tersadar dengan kalimat yang.Dava dan Lea berpacaran?

"Hah,yang.Dava pacaran sama tu muka dua.Kok ni anak mau ya?,Kok gue Kesal ya dengarnya?."batin Dena, bertanya pada dirinya sendiri.

"Apa an sih Lo yang,yang pala Lo peang,ingat ya gue bukan pacar Lo.Cam kan itu"ujar Dava dengan nada yang mengancam.

Enak saja Lea mengatakan dia pacarnya kalau Dena cemburu bagaimana,bisa gawat dia.

"Tapi aku kan suka kamu"Ucap Lea dengan bibir yang mengerucut

"Gue gak suka Lo tuh".Ujar Dava enteng.

Dena yang mendengarnya tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Dava.Sambil memegang perutnya yang terasa kram.

"Hahaha,kasian kagak di anggap"Ucap Dena dengan sisa-sisa ketawanya.

"Lo"Lea ingin menampar Dena tapi tangannya langsung ditahan oleh Dava.

"Berani Lo sentuh pacar gue habis Lo"Ucap Dava dengan tatapan membunuh.

"H-hah,pa-pacar.Ka-kamu pacaran sa-sama dia"ujar Lea gugup.

"Iya gue pacaran ama Dava.Kenapa Lo gak senang.Ya,iyalah gak senang kan Lo gak di anggap".

Bukan Dava yang menjawab melainkan Dena.Dava yang mendengarnya tentu senang.Kapan lagi coba di akuin sebagai pacar sama Dena.Ya meskipun emang bukan pacar sih.

Dena berbisik di telinga kiri Dava"Lo jangan ke ge'er ya,Gua cuman bantu Lo doang biar ni anak gak ganggu Lo terus.Malah sering tempelin Lo lagi".Bisik Dena supaya Dava tidak berharap padanya.

Dava yang mendengar itu mendadak senyuman yang tadinya lebar kini hilang Tah kemana.Karna mendengar ucapan Dena.

"Nih bocah gak bisa buat gue seneng dikit ya"batin Dava kesal.Selalu begini setelah di bawa terbang setinggi-tingginya tapi di jatuhkan lagi dengan Dena.Kan jadi nya kesal.

"Lo pulang sana ganggu orang pacaran aja"ujar Dena, mengusir Lea.

Lea yang mendengarnya kesal,Dia mengepalkan tangannya.Tapi dia harus tetap sabar,Dia harus terlihat baik di depan Dava.

"Va,liat nih dia usir aku,kamu marahin di ya".ujar Lea dengan bibirnya yang di majukan.

"Dih jijik banget gue liat ya"batin Dena.

"Dih males banget marahin pacar gue.Kan emang benar Lo ganggu gua aja.Toh kami juga mau malam mingguan".

"Lo pergi sana"usir Dava lagi.

Tania yang menyaksikan perdebatan mereka kesal"woi burik gapain Lo usir kak Lea,Lo jahatnya dia udah jauh-jauh kesini malah lo usir".Ucap Tania kesal

"Suka-suka gue lah,gapain Lo yang sewot".

Dava langsung mengandeng tangan Dena."Yok yang kita pergi".

"Kok gue senang ya Dan ini lagi kenapa setiap gue dekatan sama si songong jantung gue kayak mau loncatnya, terus ni bunyi jantung dag dig dug.Apa gua punya riwayat sakit jantung ya.Nanti coba deh gue kepsikiater"Batin Dena.

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang