Tiga Puluh Tujuh

10 2 0
                                    

Meskipun hanya sekedar fiksi
Tapi mampu membuat ku begitu
Cemburu.
Dava Putra Pratama

"yuhuuu Shifa yang manis dan imut ini datang"

Clara langsung duduk di dekat Dena tanpa mempedulikan tatapan tajam dari Dava.

"Lo lagi sakit perut de?"

"Hm"

"Nih pesanan Lo"Ujar Aksa menyerahkan belanjaan yang di suruh Dava tadi,Dia sempat mengabari teman-temannya untuk ke sini.

"nih buat Lo"Ujar Dava pada Dena. Dia menyerahkan martabak manis rasa coklat dan kacang, pembalut,kiranti dan jangan lupakan bakso.

"Wih makasih cayang"Ujar Dena dengan tersenyum merekah dan memeluk tubuh tegap laki-laki yang memiliki lesung pipi itu.

Ekhem

"Woi ingat kita-kita di sini kalau mau ngebucin jangan di sini dong"Ujar Aksa dengan menatap Dava dan Dena dengan kesal.

"Tau tu si Dena"

Dena melepaskan pelukannya dan langsung membuka martabak kesukaannya dengan bibir yang masih tertarik.Dava ikut tersenyum melihat sang kekasih yang sudah tersenyum.

Perempuan itu melahap makanannya tanpa mempedulikan tatapan cengo dari teman-temannya.Dava berniat ingin mengambil ponsel gadisnya yang berada di dekat martabak itu.

Dena yang melihat Dava yang ingin mengambil makanannya langsung memangku martabak kesukaannya dengan pipi yang masih di penuhi martabak.

"Lo gak usah takut gue ambil itu,Gue cuma mau lihat ponsel Lo kok"

"Ya swiapa twu Lo ambiwkan"Ujar Dena tak jelas.

"Gak gue gak akan ambil Lo makan dulu pelan-pelan,sandi ponsel Lo apa?"

"Tanggal jadian kita"

Laki-laki itu membuka ponsel Dena dan menampilkan di layar ponsel itu gambar seorang cowok yang tidak dia kenali.

"Ini foto siapa yang Lo pasang Lo jadiin wallpaper lagi".

"Oh itu,Cowok fiksi gue itu,Ganteng kan"Ujar Dena dengan senang

"Gak masih gantengan gue kali.Bukannya foto cowoknya yang di sini malah foto cowok fiksi Lo"

"Itu cowok gue kali"

"De,Gue ambil bakso ini ya"Ujar Fira.

"Hm"

"Mau kemana Lo Sa"Ujar Juan yang melihat Aksa berdiri.

"Ambil gitar"

"Lo punya gitar de?"Tanya Shifa.

"Gitar Renda"

"Pinjam dong Sa?"

"Enggak enak di elo,Gue yang ambil Lo malah minjam dulu"Ujar Aksa kesal.

"Udah pelit Lo?"Ujar Dava dengan tatapan yang tajam.

"Ini ni nih Va"Ujar Aksa dia langsung menyerahkan gitar yang berada ditangannya tadi pada Dava.

Dava lebih memilih duduk di depan sofa dengan teman-temannya.

Fira,Shifa Clara dan Dena mereka sibuk menyantap martabak dan juga bakso yang dibeli Aksa.

"Lo mau nyanyi Va"

"Hm"

"Dengarin ya"Mereka mengangguk semangat.

"Ku cemburu namunn"

Dava& DenaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang