Warning! Chapter ini akan mengandung banyak flashback
.
.
.
.
."𝘓𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶. 𝘈𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘣𝘢𝘳, 𝘓𝘪𝘵𝘵𝘭𝘦 (𝘕𝘢𝘮𝘦)?" 𝘰𝘳𝘢𝘯𝘨 𝘪𝘵𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘱𝘢 𝘴𝘦𝘮𝘣𝘢𝘳𝘪 𝘮𝘦𝘭𝘢𝘮𝘣𝘢𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘱𝘪𝘴𝘵𝘰𝘭 𝘥𝘪 𝘵𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. (𝘕𝘢𝘮𝘦) 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢𝘵 𝘱𝘪𝘴𝘵𝘰𝘭𝘯𝘺𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘦𝘬𝘴𝘱𝘳𝘦𝘴𝘪 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘥𝘪𝘫𝘦𝘭𝘢𝘴𝘬𝘢𝘯. 𝘐𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘰𝘳𝘦𝘩𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢. 𝘚𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘪𝘱𝘢𝘬𝘴𝘢𝘬𝘢𝘯.
"𝘠𝘢, 𝘭𝘢𝘮𝘢 𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘶 ... 𝘚𝘩𝘪𝘯𝘪𝘨𝘢𝘮𝘪."
***
"Selama kita tidak bertemu ternyata kau banyak berubah ya, (Name)."
"Apakah itu penting sekarang?" sahut (Name) dingin. "Daripada itu, katakan apa tujuanmu sebenarnya?" tanya (Name), ia menggenggam erat pistolnya. Mengarahkannya kepada Shinigami.
"Hm? Tujuanku? Apa maksudmu?" Shinigami menyeringai.
Rahang (Name) mengeras, "Jangan pura-pura! Aku tau kau lah dalang dari semua ini!" seru gadis itu, iris merahnya berkilat di tengah gelapnya malam.
Shinigami tidak menjawab. Namun reaksinya sudah menjawab semuanya. Ia tersenyum miring. "Aku terkejut kau menyadarinya."
(Name) menatap Shinigami tajam, ia mengeratkan pegangannya pada pistolnya. Shinigami menyimpan pistolnya di sakunya dan mengambil sebuah pisau, membuat (Name) semakin meningkatkan kewaspadaannya.
"Karna sudah lama tidak bertemu, bagaimana jika kita bermain-main sedikit? Aku penasaran bagaimana reaksi Kurokawa saat melihat adik kesayangannya pulang dengan keadaan yang tidak ingin ia lihat." Shinigami melesat dengan kecepatan tinggi ke arah (Name).
(Name) yang terkejut dengan gerakan tiba-tiba itu lantas menembakkan pistolnya ke arah Shinigami namun Shinigami dapat menghindari nya. Tiba-tiba Shinigami berada tepat di depannya dan menepis pistol di tangan (Name) hingga terlempar jauh. Pria itu mengayunkan pisau ke arah kepala (Name), namun karna refleks nya yang bagus (Name) dapat menghindar dan menjaga jarak dari Shinigami. (Name) berdiri tegak mengambil posisi, ia menyeka keringat di pelipisnya karna terkejut.
'Cepat sekali! Jika saja aku tidak menghindar tadi, pasti aku sudah kehilangan mataku.' (Name) mengatur napasnya. Pistolnya kini sudah terlempar jauh, entah di mana jatuhnya, (Name) tidak tahu.
"Ada apa, (Name)? Gerakanmu melambat, apa bergaul dengan teman-teman sekelasmu itu membuatmu menjadi lemah?" tanya Shinigami yang menyulut emosi (Name). (Name) menggeleng kuat, mencoba menyadarkan dirinya agar tidak mudah terpancing emosi.
'Tenanglah, (Name). Jangan terpancing dengan provokasinya.' (Name) menutup matanya. Menghela napas guna menenangkan diri.
Gadis berambut pirang itu lantas mengambil pisau dari balik jas yang ia kenakan. Ia menetralkan emosinya dan berdiri dengan sikap bersiap untuk memulai pertarungan. Ia akan melawan Shinigami.
Shinigami memutar-mutar pisau di tangannya, menyeringai ke arah (Name). (Name) mengeraskan rahangnya. Sejujurnya, ia sendiri ragu apakah ia bisa melawan Shinigami, mengingat orang di depannya ini dijuluki Shinigami yang berarti kekuatannya tidak bisa diremehkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Killer || Ansatsu Kyoushitsu x Reader || [SLOW UPDATE]
Teen Fiction𝙰𝚗𝚜𝚊𝚝𝚜𝚞 𝙺𝚢𝚘𝚞𝚜𝚑𝚒𝚝𝚜𝚞 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗 Tentang (Fullname). Seorang pembunuh muda yang dimintai bantuan dari pemerintah untuk membunuh monster bertentakel. Untuk itu dia harus bergabung dengan kelas E. Kelas yang disebut 'kelas bua...