Chap 24. Misi penyusupan (2)

232 32 10
                                    

'𝘈𝘯𝘪𝘬𝘪, 𝘴𝘦𝘱𝘦𝘳𝘵𝘪𝘯𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘶𝘭𝘢𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘶𝘬𝘢𝘪 𝘬𝘦𝘭𝘢𝘴 𝘪𝘯𝘪.' (𝘕𝘢𝘮𝘦) 𝘵𝘦𝘳𝘴𝘦𝘯𝘺𝘶𝘮 𝘭𝘦𝘮𝘣𝘶𝘵.

***

(Name) dengan cepat memanjat tebing, mengejar batas waktu yang hanya 1 jam. Di bawahnya menyusul teman-temannya yang juga tengah memanjat.

"Padahal (Surname)-san yang paling terakhir memanjat, tapi dia sudah lebih jauh dari kita." ucap Kimura.

"Kau benar, Okano juga sangat gesit."

'𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘴𝘪𝘢-𝘴𝘪𝘢 𝘫𝘶𝘨𝘢 𝘈𝘯𝘪𝘬𝘪 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘫𝘢𝘳𝘪𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘫𝘢𝘵 𝘵𝘦𝘣𝘪𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘸𝘢𝘬𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘤𝘪𝘭.' batin (Name) sembari mengingat masa-masa kecilnya bersama Rei.

Di sisi para guru.. Ah kalian pasti sudah tau apa yang terjadi.

Karasuma nampak kesusahan karna harus membawa Irina yang berada di punggung nya. Membuat para guru harus tertinggal jauh di belakang.

Begitu sampai di atas lebih dulu, (Name) dengan siaga mengawasi keadaan sekitar. Lalu berlutut untuk menyembunyikan dirinya, disusul teman-temannya yang juga sudah sampai.

Karasuma mengambil ponselnya dan memanggil Ritsu.

"Ritsu, lakukanlah pengecekan terakhir dari rute penyusupan kita." titahnya.

Ritsu menampilkan denah dalam. "Pengecekan terakhir. Kita tak bisa menggunakan elevator, itu karena kita membutuhkan kartu masuk di tiap lantai. Maka kita harus naik tangga, tapi tangganya menyebar di tempat yang berjauhan. Jadi kita harus berjalan jauh untuk sampai di sana."

"Oh, seperti di stasiun televisi ya." Ujar Chiba.

"Apa maksudmu?" Tanya Kayano yang berada di sebelahnya.

"Agar teroris kesulitan menyusup mereka membuat strukturnya cukup rumit."

"Kamu tahu banyak ya."

"Pantas saja banyak orang jahat yang menyewa tempat ini." Sugaya menimpali.

Ritsu membuka pintu masuk samping, mereka semua bergegas masuk. Saat mereka berhasil masuk, mereka terhenti karna ada banyak penjaga yang berjaga di suatu ruangan yang luas. (Name) tidak sengaja melihat piano yang diletakkan di tengah-tengah ruangan, (Name) melirik Irina dan dijawab anggukan paham olehnya.


𝘼𝙪𝙩𝙝𝙤𝙧 : 𝘚𝘢𝘴𝘶𝘨𝘢 𝘤𝘦𝘸𝘦𝘬, 𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬-𝘭𝘪𝘳𝘪𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘫𝘢 𝘭𝘢𝘯𝘨𝘴𝘶𝘯𝘨 𝘱𝘢𝘩𝘢𝘮, 𝘢𝘱𝘢𝘭𝘢𝘨𝘪 𝘬𝘭𝘰 𝘯𝘨𝘦𝘫𝘶𝘭𝘪𝘥./𝘦𝘢


Disaat yang lain sibuk memikirkan cara untuk melewati penjaga, Irina dengan santainya berjalan ke tengah-tengah ruangan setelah menepuk bahu Karasuma.

Wanita keturunan Serbia itu bertingkah seolah-olah sedang mabuk dan menggoda penjaga di sana, ia lalu duduk di depan piano yang ada disitu dan memainkannya. Membuat mereka semua tercengang.

"Fantaisie-Impromtu ya." Ujar Koro-sensei.

"Ia adalah seorang pembunuh yang memiliki kemampuan tinggi, juga berwawasan luas. Pembunuh yang pandai menunjukkan kelebihannya, menggunakan seluruh tubuhnya untuk melantunkan musik. Ini adalah rayuan pendengaran. Semua mata tertuju padanya."

Tiba-tiba Irina menghentikan permainannya. Wanita itu menoleh pada penjaga yang berada di belakang. "Nee, jangan menonton dari jauh begitu, dengarkanlah lebih dekat lagi."

Little Killer || Ansatsu Kyoushitsu x Reader || [SLOW UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang