10 Oktober, di sebuah Cafe.
"Irina-nee, selamat ulang tahun! Aku tidak tahu apa yang kau sukai, jadi aku belikan hadiah yang terlintas dipikiranku saja. Semoga Irina-nee suka." ujar (Name) sembari menyerahkan kotak yang dibungkus kertas kado dan diikat pita diatasnya.
Irina berseru senang, ia memeluk (Name) erat, "wah! Arigatou, (Name)-chan! Duh, padahal kau tidak usah repot-repot memberiku hadiah."
(Name) terkekeh, "mou, Irina-nee wa. Sa, sa, Purezento o akete." kata (Name) membuat Irina melepaskan pelukannya dan kembali berfokus pada hadiah pemberian (Name).
Irina membuka kotak hadiah pemberian (Name) dan mengeluarkan isinya, matanya terbelalak saat melihat benda di dalamnya.
Sebuah kalung emas berbandul hati.
"Ko-kore wa..." Irina menutup mulutnya terharu.
"Dou? Apa Irina-nee menyukainya?" tanya (Name).
"Lebih dari suka! Aku akan selalu memakainya!" seru Irina semangat, (Name) tersenyum.
***
Empat hari kemudian, bukit kelas E.
"Sate... Kenapa aku di sini sekarang?" tanya (Name) sweatdrop saat Kataoka dan Yada menyeretnya bersama Irina.
"Sstt! Kami butuh dirimu untuk ikut mengalihkan perhatian Bitch-sensei selama Nagisa dan yang lain mencari hadiah untuk ulang tahunnya!" bisik Yada.
"Ah, naruhodo. Wakatta."
"Ne, bagaimana caramu memikat pria Prancis itu?" tanya Yada antusias kepada Irina.
"Kamu kenapa, Touka? Kamu antusias sekali hari ini. (Name)-chan juga kenapa tiba-tiba?" tanya Irina yang duduk di tengah-tengah mereka.
"Soalnya aku penasaran!"
"Tidak ada niatan khusus, kok"
Mereka terus berusaha mengambil perhatian Irina, mulai dari Hara yang mengajaknya bermain piano, Okajima dan Sugaya yang ingin memotretnya, Okano yang protes karena dia yang duluan, membuat Irina jadi senang dan bersemangat.
"Yosh, maju sini! Aku layani kalian satu persatu! Jangan sampai nafsu, bocah sialan!"
Saat Irina sedang memainkan pianonya, (Name) melihat ponselnya di mana Ritsu menginfokan jika persiapannya sudah siap. (Name) melirik Kataoka dan mengangguk.
"Bitch-sensei, kami ingat ada perlu."
"Aku harus menemui Karma-kun."
"Kapan-kapan lagi, ya?"
"Eh? Sebentar... Kenapa kalian tiba-tiba pergi? Apa maksudnya, sih?"
Irina berjalan kembali ke gedung kelas E dengan perasaan kesal, ia terus bergumam kesal sepanjang langkahnya.
Saat tiba di ruang guru, ia langsung saja membuka pintunya sambil memanggil Karasuma. Namun betapa terkejutnya dirinya saat mendapati Karasuma yang berdiri di hadapannya sambil membawa buket bunga.
Irina termangu, hampir tidak percaya saat Karasuma menyerahkan buket bunga itu padanya. Dalam sekejap ia kembali merasa senang, namun kesenangannya itu tak bertahan lama tatkala Karasuma menyebutkan perayaan ulang tahun pertama dan terakhir, juga membahas misi mereka.
Irina dengan wajah yang menyiratkan kekecewaan berjalan cepat menuju jendela dan membuka jendela itu, menampakkan kelas E yang menguping di luar. Rencana mereka untuk mendekatkan Irina dan Karasuma ketahuan. Irina menundukkan kepalanya sambil tersenyum getir, bagaimana bisa ia melupakan tujuan awalnya dan malah terlena dan berbaur bersama kelas E. Sedari awal, hubungannya dengan kelas ini hanyalah karena pekerjaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Killer || Ansatsu Kyoushitsu x Reader || [SLOW UPDATE]
Ficção Adolescente𝙰𝚗𝚜𝚊𝚝𝚜𝚞 𝙺𝚢𝚘𝚞𝚜𝚑𝚒𝚝𝚜𝚞 𝙵𝚊𝚗𝚏𝚒𝚌𝚝𝚒𝚘𝚗 Tentang (Fullname). Seorang pembunuh muda yang dimintai bantuan dari pemerintah untuk membunuh monster bertentakel. Untuk itu dia harus bergabung dengan kelas E. Kelas yang disebut 'kelas bua...