Di dalam ruangan kerja Wakil Direktur duduklah seorang pria berusia 32 tahun di kursi kebesarannya. Ia memiliki wajah yang tampan namun, auranya sangat dingin sekali pasca istrinya kabur dari rumah lima tahun yang lalu bersama selingkuhannya.
Adam sangat membenci istrinya sampai tidak sudi bertemu dengannya lagi. Namun, di hati kecilnya sangatlah berbeda, tidak ada sehari pun ia tidak merindukan istrinya tersebut.
Selama lima tahun ini, ia selalu bermimpi tentang istrinya yang meminta cerai darinya. Selama lima tahun juga Adam tidak pernah tidur nyenyak. Dendam selalu menghiasi hatinya.
Walaupun Adam dan Iris istrinya menikah karena hasil perjodohan yang dilakukan oleh Neneknya. Namun, neneknya tersebut belum mengetahui jika istrinya sudah lima tahun meninggalkannya.
Pintu ruangannya diketuk oleh sekretarisnya. Sekretarisnya masuk ke dalam ruangan dan memberikan informasi kepadanya jika Nyonya Arum ,ingin bertemu dengannya di ruangannya.
Adam pun langsung menuju ruangan Nyonya Arum yang tidak lain adalah Neneknya sendiri. Nyonya Arum adalah pemilik perusahaan Gemilang Kencana.
Sesampai di depan ruangannya, sekretaris Nyonya Arum mempersilahkan Adam masuk ke dalam.
Adam pun sudah duduk di sofa di ruangan neneknya tersebut. Neneknya menghampiri ia dan duduk di single sofa.
“Sampai kapan kamu ingin merahasiakan ini semua dari nenek, Adam?” tanya nenek Arum.
“Maksud Nenek?” Adam tidak mengerti arah pembicaraan neneknya.
“Aku tidak menyangka, cucuku pandai sekali berbohong. Nak,aku tidak pernah mengajarkanmu untuk tidak berkata jujur kepadaku. Dimana Iris? Apa kamu sudah mencarinya?”
Adam hanya mengela nafas lelahnya. Ia tahu neneknya sangat menyayangi Iris, “Untuk apa lagi mencari Iris. Dia sudah bahagia dengan pilihannya” ucap Adam acuh.
“Nenek rasa kamu belum mengenal Iris. Kalo kamu sudah mengenal dia. Kamu pasti akan mencarinya. Aku ingin bertemu dengan Iris sebelum aku mati” tekan Nenek Sukma.
“Kok Nenek sampai berfikir jauh seperti itu” ucap Adam tidak terima.
“Karena aku sudah tua dan suamiku juga sudah meninggal. Untuk apa aku hidup. Cucuku juga sangat kejam sekali terhadap istrinya. Istrinya kabur, dia malah diam disini seperti orang bodoh dan memilih tidak mencari keberadaanya.”
“Aku mempunyai alasan tersendiri untuk tidak mencari Iris” bela Adam.
“Adam, jika kamu ingin mendapatkan posisiku sekarang. Kamu harus menghadirkan Iris disini. Jika tidak posisiku akan aku berikan kepada pihak Manajemen saja untuk dikelolah olehnya.”ancam Nenek Arum.
“Satu lagi, aku akan memberikan semua sahamku untuk Iris. Karena ia adalah cucu menantu yang aku sayangi. Serta mengubah isi warisanku untuk Iris. Karena menantu dan cucuku tidak menyayangi diriku hanya Iris yang menyayangiku dengan tulus” ucap Nenek Arum sedih.
“Nenek tidak bisa memutuskan secara sepihak seperti ini. Iris bukan siapa-siapa yang keluarga Nenek adalah aku bukan dia” bela Adam, ia tidak mau Neneknya merealisasikan ucapannya tadi.
“Adam, Perusahaan ini aku yang membangunnya bersama suamiku— kakekmu dengan rasa cinta dan peduli dengan sesama. Jadi Nenek harap kamu dengarkan ucapan Nenek untuk kebaikan diri kamu, sayang.”
Setelahnya Adam pamit kembali ke ruangannya. Nenek Sukma sedih sekali melihat nasib pernikahan cucunya yang sangat tragis seperti ini.
Adam sudah berada di ruangannya, ia sebenarnya sudah mengetahui keberadaan Iris selama ini. Namun, ia tidak memiliki keberanian untuk menemui Iris. Ia terlalu takut menghadapi Iris.
Ia takut melihat Iris sudah bahagia dengan selingkuhannya. Selama menikah dengannya, Iris selalu bersedih dan ia pun tidak berusaha untuk menghibur istrinya tersebut. Ia terlalu sibuk berkerja sampai melupakan Istrinya.
Benar ucapan Neneknya, ia seperti pria yang bodoh. harusnya ia mencari Iris, jika ia masih menganggap Iris istrinya bukan berdiam diri disini tanpa melakukan apapun.
Sekretaris Adam masuk kembali ke dalam ruangan, memberitahukan jika Ibu Sukma tidak sadarkan diri di ruangannya.
Adam pun langsung menuju ke ruangan Neneknya. Namun, ketika sampai disana. Neneknya sudah tidak ada di ruangannya. Meja sekretarisnya pun kosong. Ia pun kembali ke ruangannya dan menanyakan kepada sekretarisnya di rumah sakit mana Neneknya dirawat.
***
Disebuah toko bakery, dimana di dalamnya menjual kue ulang tahun, roti, donat , bolen dan lain-lain. Ada seorang wanita muda dan cantik, rambutnya pun ia cepol keatas dan menyisakan anak rambut yang ia biarkan terurai. Selalu senantiasa memakai apronnya. Wanita itu adalah Iris.
Ia sangat suka sekali membuat kue. Ia dulu selalu membuat kue bersama Nenek Sukma. Ia sampai sekarang merindukan Neneknya itu. namun, ia merasa sedih jika mengingat cucunya. Salahkan Iris yang terlalu mencintai cucunya tersebut.
Iris sudah membuka toko kue ini selama lima tahun bersama temannya Andrea. Toko ini sebelumnya tidak seperti sekarang , karena Andrea hanya bisa membeli sebuah ruko namun, tidak bisa membuat kue. Ia hanya pintar memasarkan saja. Mereka pun bingung menentukan nama Bakery ini, akhirnya Andrea mempunyai ide, menamakan bakery ini dengan Delfin Bakery.
Ia bertemu dengan Andrea, ketika ia meninggalkan rumah lima tahun yang lalu dengan keadaan dirinya sedang mengandung.
Jam sudah menunjukkan pukul setengah sepuluh. Ia pun harus menjemput buah hatinya di sekolah taman kanak-kanak. Namun, ketika ia ingin mengambil tasnya. Andrea menahannya.
“Kamu enggak usah jemput Delfin, biar aku saja yang menjemputnya di sekolah. Kamu tunggu di toko saja ya” ucap Andrea yang muncul dari toilet.
“Baiklah, tapi kamu harus ingat ia tidak boleh dibelikan mainan lagi karena mainannya sudah sangat banyak” Iris berpesan kepada Andrea. Karena Andrea selalu memanjakkan Delfin anaknya.
“Oke, laksanakan Nyonya. Tapi aku tuh enggak tega sama Delfin. Karena aku tuh Ibu peri baginya” ucap Andrea lebay.
“Pokoknya jangan, kalo dia merengek, gendong saja. Bilang padanya ,Ibu akan berubah menjadi Dinasaurus yang akan memakannya. Jika ia membeli mainan lagi”
Andrea pun bergidik ngeri, “Oke baiklah.”
“Tunggu dulu apakah kau akan tetap mengenakkan apron tersebut ke sekolah Delfin” tunjuk Iris kepada Andrea.
Andrea pun menepok jidatnya dan melepaskan apronnya dan meletakkannya di meja, “Hampir saja aku akan mendapat ceramah dari Delfin.” ucapnya cemberut.
Iris pun tertawa mendengar ucapan sahabatnya, “Yaudah cepat sana kamu berangkat , kasian Delfin nungguin kamu kelamaan di sekolah.”
Andrea pun meninggalkan toko kue dan menjemput Delfin di sekolahnya. Setelah Andrea pergi, Iris membuatkan kopi untuk dirinya. Dulu , ia sering membuatkan kopi untuk pria yang ia cintai namun pria itu tidak mencintainya .
Iris pun duduk di salah satu kursi di dalam toko nya. Namun, ketika ia mendengar pintu bel tokonya berbunyi, Iris cepat-cepat bersembunyi dibalik pintu karena ia mengira tamu yang datang adalah Delfin dan Andrea.
Namun, indera penciumannya mencium wangi parfum yang sangat ia kenal dan juga ia rindukan.
“Terlambat kalo kamu bersebunyi sekarang ,Iris” ucap Adam dingin.
Iris pun keluar dari persembunyiannya dan menghampiri orang yang menyebut namanya. Alangkah terkejutnya ia melihat orang yang selama ini ia cintai ada dihadapannya.
“Dari mana kamu tahu, aku berada disini?”
💕💕💞
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Iris (Sudah Terbit)
Lãng mạnIris dan Adam adalah sepasang suami istri. Ternyata menjadi istri dari seorang Adam Bena tdaklah mudah. Banyak air mata yang menghiasi rumah tangganya sampai akhirnya Iris memilh pergi dr kehidupan Adam untuk selama-lamanya. Namun, 5 tahun kemudian...