Sekretaris Adam , Pak Yudi ke rumah sakit dimana Adam memberikan sample rambutnya untuk di cek DNA. Ia pun langsung menyerahkan sample rambut Delfin kepada petugas disana dan sudah diterima dengan baik. Ia pun langsung kembali lagi ke kantor.
Nenek Arum ke ruangan Adam. Ia melihat cucunya sedang memejamkan matanya di kursinya. Ia pun duduk di sofa di ruangan tersebut.
“Adam, sepertinya kamu harus memaksa Iris untuk tinggal bersama kamu, supaya kamu bisa tidur nyenyak di rumah bukan di kantor!” sindir Nenek Arum.
Adam yang baru memejamkan matanya, akhirnya membuka matanya dan melihat Neneknya sudah duduk di sofa dalam ruangannya.
“Haruskah aku memaksanya Nek untuk tinggal di rumah lagi. Apakah ia akan mau, ia akan menolak aku” jawab Adam lemah.
“Kamu harus membujuknya dengan lemah lembut. Ingat jika Iris tidak serumah dengan kamu, perjanjian kita batal. Kamu tidak akan pernah menduduki tempatku!” ancam Nenek.
“Baik Nek, aku akan mencoba membujuknya supaya ia mau tinggal dengan ku.”
Setelah itu Nenek Arum kembali ke ruangannya. Nenek Arum senang sekali, Adam mau membujuk Iris tinggal di rumahnya. Karena ia sudah tau dari orang suruhannya kemarin untuk membuntuti Yudi ke sekolah Delfin.
Orangnya tersebut mengikuti Iris sampai di toko dan rumahnya. serta orang tersebut mengambil beberapa foto Iris, Delfin dan rekannya Andrea. Juga usaha yang Iris bangun bersama temannya tersebut.
Orang itu juga membeli beberapa jenis kue yang ada di Delfin Bakery. Nenek Arum mencobanya ternyata, memang benar ini kue buatan Iris karena rasanya tetap sama tidak pernah berubah.
Nenek Arum juga melihat foto cicitnya Delfin. Di foto itu Delfin mirip sekali dengan Adam sewaktu kecil. namun, ia tidak mengerti kenapa cucunya masih meragukan Delfin. Padahal jika orang lain melihat sekilas, Delfin sangat mirip dengan Adam.
Sepulang kerja ,Adam ke toko Bakery tersebut. Toko itu masih ramai dengan pengunjung. Iris dan Andrea sibuk melayani pembeli. Sedangkan Delfin sedang menggambar di meja yang terdapat di sudut ruangan. Adam pun menghampiri Delfin dan duduk di hadapannya. Delfin pun ketika Adam melihat gambarnya, ia hanya meneruskan menggambarnya.
“Kamu sedang menggambar apa?” tanya Adam kepada Delfin.
“Aku sedang menggambar Aku, Ibu dan Dinasaurus” jawab Delfin.
“Dinasaurus?”
“Iya , karena aku tidak tau wajah ayahku seperti apa, jadi aku menggambar Dinasaurus saja” bela Delfin.
“Kamu boleh menggambar wajahku di buku gambar kamu jika kamu mau.” Adam menawarkan kepada Delfin.
“Memangnya paman tidak punya seorang anak ya?” tanya Delfin.
“Mungkin punya, tapi kami belum pernah bertemu satu sama lain.”
“Oh begitu, kenapa paman tidak pernah bertemu dengan anak paman.”
“Karena ia hidup dengan Ibunya.”
Iris pun menghampiri Delfin di meja tersebut dan ia juga melihat Adam yang sudah duduk di hadapannya, “Ada apa kamu kesini?” tanya Iris kepada Adam.
“Aku ingin bertemu dengan kamu dan Delfin.”
“Oh begitu.” ucap Iris lemah.
“Iris tolong kamu ambil kue pai buah di dapur, disini sudah kosong dan ada pembeli yang ingin membelinya” sela Andrea.
Akhirnya Iris harus meninggalkan Delfin dan Adam dan pergi ke dapur untuk mengambil kue pie buah.
“Delfin, apa kamu mau tinggal di rumahku? Selama ini kamu tinggal dimana?” tanya Adam kepada Delfin, ketika Iris sudah ke dapur.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Lovely, Iris (Sudah Terbit)
RomanceIris dan Adam adalah sepasang suami istri. Ternyata menjadi istri dari seorang Adam Bena tdaklah mudah. Banyak air mata yang menghiasi rumah tangganya sampai akhirnya Iris memilh pergi dr kehidupan Adam untuk selama-lamanya. Namun, 5 tahun kemudian...