Lamaran Romantis 💕

15 2 10
                                    

Happy reading🌼

                        🌼🌼🌼

Andrea dan Ben sudah sampai di apartemen. Setelah itu mereka menuju sofa dan duduk disana. Ben pun sedari tadi memperhatikan Andrea. Andrea yang diperhatikan oleh Ben jadi salah tingkah.

“Kamu ngapain sih ngeliatin aku mulu. Aku memang cantik tapi jangan diliatin terus” ucap Andrea tertawa.

“Benar kata Delfin, kamu Ibu peri” jawab Ben yang menggenggam tangan Andrea.

“Lebay deh, Delfin aja di dengerin sih. Aku juga bisa marah . Sesuai kondisi di lapangan yang ada” bela Andrea.

“Tapi memang memaafkan itu sulit loh tapi kamu memaafkan Rio yang sudah menyakiti kamu itu termasuk perbuatan yang sangat keren” ucap Ben tersenyum.

“Kita juga harus memaafkan sesorang menyakiti kita. Dia juga sudah menerima balasannya dari Tuhan. Jadi aku harus memaafkannya.”

“Tapi kamu tidak ada niatan untuk kembali kepada Rio ‘kan”ucap Ben murung.

Andrea pun melepas tanganya yang digenggam oleh Ben. Tangannya berpindah memegang wajah Ben dengan sayang.

“Ben, hanya kamu pria yang aku cintai. Aku tidak berniat kembali kepada Rio. Karena itu hanya kisah lama yang mengiringi perjalananku. Sekarang hanya kamu yang ada di hati aku tidak ada yang lain” ucap Andrea tulus.

“Sungguh”

“Iya, sumpah dah, enggak percaya banget sih jadi orang” ucap Andrea kesal.

“Tuh ‘kan kamu kesal. Harusnya kamu enggak kesal dong sama aku.”

Andrea pun menghirup nafasnya dengan perlahan, “ Ben , aku enggak kesal sama kamu. Memang kenapa sih kamu kayak ketakutan banget kehilangan aku. Awas ya kalo udah nikah enggak kayak gini. Aku gantung kamu di tiang sutet!” ancam Andrea.

“Karena aku sangat sayang sama kamu. Aku enggak mau kehilangan kamu. Kamu itu sudah seperti malaikat buat aku. Selama ini aku selalu sendiri, sejak kecil juga sendiri. Jadi aku ingin kamu selalu sama aku. Enggak boleh sama yang lain. Aku enggak mungkin berubah. Aku tetap sayang sama kamu, Andrea.” jawab Ben.

“Sayangnya aku, kamu abis makan apa sih. Madu ya ? manis banget ucapannya. Awas ya, kalo berani ngucapin kalimat kayak gitu ke wanita lain. Liat aja ada sesuatu yang hilang nanti di diri kamu!” tunjuk Andrea.

“Aku tidak akan mengucapkan hal seperti itu kepada wanita lain. Aku janji, hanya sama kamu aja, aku seperti ini” ucap Ben sungguh.

Andrea pun memeluk Ben dengan erat dan dibalas oleh Ben dengan hal yang sama.

“Makasih ya Ben. kamu datang disaat yang tepat. Sebenarya Aku tidak ingin memulai atau menjalani hubungan seperti ini namun, karena melihat ketulusan kamu akhirnya sedikit demi sedikit kebekuan dihati aku mencair.”

“Iya sayang, aku juga terima kasih kepada kamu yang mau menerima aku yang seperti ini. Kedepannya kita harus saling sayang dan cinta ya. Juga memperhatikan satu sama lain”ucap Ben tulus.

“Oia tunggu sebentar disini, aku mau ke kamar dulu. aku ingin kasih sesuatu sama kamu” Ben pun langsung menuju ke kamarnya.

Tak lama ia sudah kembali ke ruangan tamu dengan membawa kotak berwarna navy.

Ben pun membuka kotak itu di hadapan Andrea yang sedang duduk di sofa. Kotak itu berisi 1 set perhiasan yang berupa kalung,cincing dan anting.

“Ini apa, Ben?” tanya Andrea.

“Andrea, maukah kamu menjadi kekasihku, keluargaku, temanku dan juga istriku serta Ibu dari anak-anakku kelak” Ben melamar Andrea.

Andrea yang melihat kesungguhan dari Ben akhirnya mengangguk dan menerima lamaran Ben.

Ben pun memasukan cincin ke jari manis Andrea dan mengenggam tangan Andrea dengan sangat erat sekali.

“Terima kasih Andrea, kamu telah menerima ketulusan yang telah aku berikan kepadamu.”

“Iya Ben,selamanya kita harus menjadi pasangan bahagia ya.”

Ben pun memeluk Andrea dan dibalas oleh Andrea dengan memeluknya dengan erat.

Di dalam kamar, Iris merasakan ada tangan yang melingkar di pinggangnya. Ia ingin bangun karena ia mau buang air kecil. ia pun memindahkan tangan Adam. 

Iris pun menuju kamar mandi yang ada didalam kamar. Setelah selesai buang air kecil, ia kembali ke ranjang dan duduk ditepi ranjang tersebut.

Ia memperhatikan wajah Adam yang masih tertidur dengan nyenyak. Ia pun mengecup bibir Adam. Adam pun terbangun dari tidurnya. Sehingga membuat Iris terkejut.

“Kalo mau cium itu tunggu orangnya bangun tidur dulu. Jangan lagi tidur, kamu cium nanti aku enggak bisa balasnya” ucap Adam cemberut.

Iris pun malu mendengar ucapan Suaminya tersebut. Adam pun menarik Iris kembali ke tempat tidur dan memeluknya.

“Makasih ya sayang, kemarin kamu udah ngurusin Delfin” ucap Iris kepada Suaminya.

“Aku ‘kan Ayahnya sudah seharusnya aku bantu kamu. Nanti jika kita punya anak lagi, pasti Delfin sama aku. Adiknya sama kamu.”

“Memang kamu mau punya anak lagi, sayang?” tanya Iris.

“Iya sih tapi semua tergantung sama kamu, kamu mau tidak punya anak lagi. Walaupun mungkin kamu trauma ya ketika melahirkan Delfin. Aku tidak ada disamping kamu” ucap Adam murung.

Iris pun hanya menganggguk.

“Maafkan aku ya Iris sampai membuat kamu trauma. Yasudah tidak usah kamu fikirkan ucapan aku tadi.” Setelah itu Adam akan bangkit dari ranjangnya dan tangannya di tahan oleh Iris.

“Kamu mau bersabar ‘kan sampai aku siap dan percaya lagi kepada diriku bahwa kamu tidak akan meninggalkan aku lagi” ucap Iris sedih.

Adam pun langsung menghampiri Iris dan menghapus air matanya.

“Aku berjanji kepada kamu, Iris. Aku tidak akan meninggalkan kamu dan Delfin. Apapun yang akan terjadi nanti di depan sana. Aku akan melihatnya dengan cara yang baik bukan langsung menuduh kamu begitu saja. Aku juga akan berusaha menjadi Suami yang baik untukmu serta Ayah yang baik untuk Delfin.”

Iris pun memeluk Suaminya tersebut, “Terima kasih kamu telah berjanji kepadaku. Aku jadi yakin kamu tidak akan meninggalkan aku lagi.”

“Yasudah aku ingin melihat Delfin dahulu takutnya ia sudah bangun dan mencari kamu.”

“Aku juga ikut sama kamu ke kamar Delfin.”

Iris dan Adam menuju kamar Delfin dan terlihat anaknya baru saja bangun dari tidurnya. Adam pun langsung menggendong Delfin dan keluar dari kamar Delfin dengan menggandeng tangan Iris menuju ruang makan.

💕💕💕

Gitu dong Ben, kalo beneran cinta lgsg lamar😌. Pokoknya Ben mah enggak boleh nyakitin Andrea ya.. Awas nnti u digantung ama die, di tiang sutet🤣.

Hai.. Tinggal 4 bab lagi menuju ending.. Yuk ramein.. Makasih🥰





My Lovely, Iris (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang