Andrea🌻

8 3 2
                                    

Happy reading💕

Setelah pengakuan Ben semalam. Andrea pagi ini mengurung diri di kamarnya. Ben hanya menempelkan stiker note di kulkas untuknya sebelum ia pergi kerja.

Andrea membaca note tersebut, ternyata Ben sudah membuatkannya salad untuk sarapan pagi dan ada ayam kecap untuk makan siang. Andrea pun mengambil salad dikulkas dan memakannya di ruang makan dalam diam.

Ia sebenarnya terkejut dengan pengakuan Ben semalam. Apakah Ben bisa menerima masalalunya yang ia tutupi selama ini. Andrea pun menangis dalam diam di ruang makan tersebut.

Ketika Andrea dan Iris kuliah. Ada seorang kakak kelas yang menyukai Andrea. Andrea yang saat itu sangat polos akhirnya menyerahkan hartanya yang sangat berharga kepada kakak kelas tersebut.

Sampai akhirnya ia mengandung anak dari kakak kelasnya itu. Andrea yang tidak mau menanggung aib sendirian menemui kakak kelasnya untuk meminta tanggung jawab namun,kakak kelasnya tersebut tidak mau bertanggung jawab. Karena tujuan ia mendekati Andrea adalah sebatas ajang taruhan saja.

Karena di kampus tersebut, Andrea terkenal sangat dingin sekali. namun, ketika pria tersebut mendekatinya Andrea menyambut tangannya. 

“Rio, aku hamil” ucap Andrea kepada Rio.

“Maksud kamu hamil. Tidak mungkin kamu hamil, kita baru melakukannya sekali”tolak Rio.

Andrea tertawa, “Oh jadi kamu kira aku sedang berbohong. Dasar brengsek!”

“Dengar Andrea aku tidak pernah menyukaimu sedikitpun. Aku melakukannya karena sebatas taruhan yang diberikan Joni kepadaku. Jika aku menang taruhan, ia akan memberikan sejumlah uang untukku. Jadi jangan harap aku akan bertanggung jawab atas anak di dalam kandungan kamu!” ancam Rio.

“Aku tau kamu menyukai Iris namun Iris tidak menyukai kamu. Ia lebih memilih suaminya dibanding kamu. Kamu hanya pria brengsek. Jika kamu tidak mau bertanggung jawab kepadaku. Aku akan bilang kepada Iris jika aku mengandung anakmu agar dia membencimu. Ia pasti akan lebih percaya ucapanku dibanding ucapanmu!” ancam Andrea.

“Andrea, jika kamu sampai memberitahukan Iris. Kamu akan menyesal!” setelah itu Rio meninggalkannya sendiri.

Ketika Andrea pulang dari kampusnya. Ia melihat Ayah dan Ibunya yang sedang di warung sedang berbincang. Andrea pun menghampiri keduanya dan mencium tangan keduanya.

 Malam pun tiba, ketika Andrea sedang keluar membeli sesuatu di apotik untuk menggugurkan kandungannya. Namun, pihak apotik tidak memberikan obat tersebut kepada Andrea karena tidak ada resep dari dokter.

Andrea pun kembali ke rumah dengan perasaan kecewa. Ketika ia sampai di rumah, orang tuanya menyuruhnya untuk duduk. Andrea pun duduk disofa tersebut.

Ibu Andrea melemparkan hasil tespek yang ia temukan dikamarnya. Ibunya sangat kecewa sekali dan bertanya kepada Andrea. Namun, Andrea hanya menangis saja. Ia tidak menyebutkan nama pria yang menghamilinya.

Ibu Andrea memukuli Andrea dengan gagang sapu dengan membabi buta dan mengucapkan sesuatu yang menyakitkan untuknya.

Ketika ia sedang dipukuli oleh Ibunya. Tenyata Ayah Andrea yang mengidap jantung terkena serangan jantung malam itu sehingga dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan namun, sebelum sampai rumah sakit. Ayahnya sudah meninggal.

Ibu Andrea sangat sedih sekali dan menyalahkan Andrea atas kematian Ayahnya. Setelah Ayahnya dikebumikan, selang seminggu kemudian , Ibu Andrea bunuh diri dengan meminum racun. 

Ibunya mengakhiri hidupnya karena ia sangat malu sekali mempunyai anak seperti Andrea yang sudah mencoreng nama baik keluarga dengan hamil di luar nikah.

Setelah kematian Ibunya. Andrea mengurung diri dikamarnya. Karena ia terlalu setress sehingga ia mengalami keguguran. Semua ia jalani sendirian, semua luka itu dia tanggung sendiri. Namun, Tuhan masih baik kepadanya. Ia bisa percaya diri lagi kepada dirinya.

Ketika Andrea tau, jika Rio ingin menjadi ayah dari bayi yang dikandung oleh Iris. Ia hanya tertawa sinis di dalam hatinya. Rio hanyalah manusia paling munafik dan berhati iblis. Andrea bersyukur Iris menolak permintaan Rio. 

Andrea mencuci mangkok saladnya tadi. Ia pun akan menunggu Ben pulang dari kerjanya dan akan menjelaskan semuanya kepada Ben. Bahwa ia tidak bisa menerima cinta dari Ben. Karena ia menganggap dirinya sangat kotor.

Waktu cepat berlalu pintu apartemen terbuka dan ternyata Ben sudah pulang kerja. Andrea pun menyambutnya dan menyuruh Ben untuk duduk di sofa. Ia membuatkan Ben secangkir teh untuknya sebagai permintaan maaf.

“Ben, aku minta maaf kepada kamu. Aku tidak bisa menerima pengakuan cinta kamu” ucap Andrea.

“Kenapa kamu menolakku?”

“Karena aku merasa tidak pantas untukmu Ben. Kamu pria yang sangat baik, mandiri dan sukses. Sementara aku hanya wanita yang hina Ben. Jadi aku tidak pantas untukmu” ucap Andrea yang menitikkan air matanya.

“Kamu harus memberitahukan alasanya kepadaku. Kenapa kamu menolakku. Aku butuh penjelasan kamu?”

“Apa kamu siap mendengar ceritaku karena terlalu sakit jika mengingatnya. Aku menganggap semua pria sama hanya menginginkan kesenangan belaka namun ia tidak akan bertanggung jawab ketika kesenangan tersebut membuahkan hasil. Aku pernah hamil,Ben dengan seorang pria brengsek sewaktu kuliah. Ia tidak mau bertanggung jawab kepadaku dan anak di dalam kandunganku. Sampai akhirnya orang tua aku tau aku hamil dan Ayahku meninggal karena serangan jantung. Karena ia melihat Ibuku memukuliku secara membabi buta. Selang seminggu kemudian Ibuku memilih mati karena ia malu mempunyai anak seperti aku yang hina ini. Sampai akhirnya aku keguguran. Saat itu aku seperti mau mati, karena terlalu sakit prosesnya. Namun, Tuhan memberikanku kesempatan kedua untukku” ucap Andrea yang sudah berurai air mata.

Ben pun sedih mendengar cerita Andrea. Ia pun bangkit dari tempat duduknya dan menghampiri Andrea dan duduk di sebelahnya.

“Apa kamu masih mau menerima aku dengan segala kecacatan yang aku punya”ucap Andrea sedih.

Ben pun memeluk Andrea penuh sayang. Andrea pun menangis dipelukan Ben. Semuanya ia tumpahkan disana, segala kesakitan yang selama ini ia simpan.

Ia pun membingkai wajah Andrea dan menghapus air mata Andrea.

“Terima kasih, Andrea. Kamu sudah menceritakan semua kisahmu kepadaku. Walaupun aku tahu, kamu menjalani semua ini dengan rasa sakit yang amat luar biasa. Namun, aku kagum kepadamu, kamu adalah wanita yang sangat kuat,Andrea. Aku tetap mencintaimu hari ini dan sampai nanti.”

 Ben mencium bibir Andrea dengan sangat lembut sekali. seolah-olah ia tidak ingin menyakiti Andrea. Ben pun melepaskan tautanya.

“Mulai sekarang, aku akan bertanggung jawab atas kamu. Jangan pernah berfikir untuk pergi dariku.” ucap Ben kepada Andrea.

Andrea pun mengangguk saja dan tidak membalas dengan kata-kata.

Setelah itu mereka makan malam karena tadi Ben membeli makan malam di luar dan ingin makan bersama Andrea di rumah.

“Serahkan goodybagnya padaku nanti aku yang akan memindahkannya ke piring. Kamu tunggu disini” Andrea pun ke dapur untuk memindahkan makanan ini ke piring dan memberikannya kepada Ben.

Setelah selesai makan, Andrea membawa piring bekas makanan tadi ke dapur untuk di cuci. Selesai mencuci piring, ia menghampiri Ben yang masih duduk di sofa.

😍😍😍

Ben... Kok kamu lgsg cium aku sih😌
Pake aba-aba dulu, anak org bisa sawan plus sariawan nanti🤣.

My Lovely, Iris (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang