Pegawai Baru🌼

15 4 10
                                    

happy reading ❤

Iris sangat senang sekali, toko kue nya semakin hari semakin ramai pengunjung. Namun, sepertinya ia harus menambah pegawai satu orang lagi untuk membantu Andrea tetapi nanti dia akan membicarakannya dengan Andrea baiknya seperti apa.

“Ibu…ayok kita pulang. Aku sudah lelah” ucap Delfin menguap.

“Oh Baiklah, ternyata ada yang kelelahan disini. Kamu istirahat dulu saja di kamar Bibi Andrea” ajak Iris ke kamar Andrea. Setelah itu Delfin tak lama tertidur disana.

Ia pun turun ke lantai dua dan menghampiri Andrea yang sedang mengecek bahan baku.

“Andrea, kamu setuju tidak, jika kita tambah satu pegawai lagi disini, untuk membantu kamu?” tanya Iris hati-hati.

Andrea yang sedang mengecek bahan baku berhenti sebentar dan menghampiri Iris yang tak jauh dari tempat ia sedang berdiri.

“Kok tiba-tiba, memang kenapa. Aku masih mampu kok mengerjakannya sendiri” ucap Andrea meneruskan pekerjaanya.

“Bukan seperti itu maksudku Andrea. Maksudku, aku hanya ingin meringankan pekerjaan kamu dengan kita merekrut satu pegawai laki-laki yang bisa bekerja secara mobile” jawab Iris.

“Baiklah, menurutku ide itu tidak buruk. Memang sih aku suka kewalahan jika di hari weekend kalo aku sendiri yang ada di depan. Jika ada satu orang lagi, aku akan focus di kasir dan menegecek penjualan kita.”

“Terima kasih Andrea, kamu memang yang terbaik. Secepatnya aku akan membuat selembaran lowonga kerja yang akan aku tempel di depan toko kita.” ucap Iris.

Keesokan harinya, Iris menempelkan selembaran di kaca toko mereka, jika toko mereka sedang mencari pramuniaga toko.  

Setelah beberapa hari pengumuman itu di tempel ada seorang laki-laki yang melamar ke toko mereka. Iris dan Andrea mewancarai si calon Pegawai tersebut.

Calon Pegawai tersebut menyerahkan surat lamaran lengkap kepada Andrea. Andrea membacanya sekilas profil pelamar yang akan melamar di toko mereka.

“Nama kamu, Ben Arfa?” tanya Andrea 

“Iya Mbak, panggil saja saya Ben.”

“Oh, terus kenapa kamu mau ngelamar disini?” tanya Andrea tidak percaya, karena melihat tampilan Ben yang sangat rapih sekali.

“Karena disini lagi cari Pramuniaga ‘kan” ucap Ben menyakinkan.

“Iya kami sedang mencari Pegawai toko. Tapi sepertinya kamu bukan tamatan SMA ya?” tanya Andrea tidak percaya.

“Saya tamatan SMa kok Mba, itu buktinya saya lampirkan ijazah SMA saya.” jawab Ben.

“Oke baik, saya akan memberitahukan kepada kamu, jika kamu diterima disini. Kamu akan berkerja setiap hari dan hanya mendapatkan libur satu hari dalam seminggu dan tidak boleh mengambil hari libur di hari weekend, karena jika hari weekend di toko ini sangat ramai dan kamu hanya bisa mengambil jatah libur kamu di hari weekday saja. Apa kamu bersedia?”tanya Andrea.

“Saya bersedia Mbak.” ucap Ben mantap.

“Besok kami  datang ke toko ini jam delapan pagi dengan pakaian hitam putih.” ucap Andrea.

“Berarti saya diterima, wah terima kasih” ucap Ben girang.

Andrea pun menjelaskan kepada Ben tentang  jam kerja, upah dan sebagainya. Setelah itu, Ben langsung teken kontrak detik itu juga. Setelah semua selesai, Ben keluar dari toko tersebut.

Ketika di luar toko dan sedang menunggu gojek, ia menerima telpon dari seseorang diseberang sana.

“Apa kamu di terima di toko kue tersebut?” tanya orang diseberang sana.

My Lovely, Iris (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang