Pengakuan Cinta

15 3 4
                                    

Double update🥰
Semoga kalian suka ya..

                       🌼🌼🌼

Iris sedang berada di taman belakang,  ia sedang menemani Delfin yang sedang memberi makan ikan di kolam. Ia melihat tanaman bunga mawar merah jambu yang ia tanam lima tahun yang lalu dan ia merasa  senang sekali tanaman itu masih terawat dengan baik.

Namun, Iris bingung siapa yang merawatnya, apakah Adam? Seingatnya Adam tidak suka menanam bunga tetapi bunga mawar merah jambu ini tumbuh sangat cantik sekali.

Delfin pun menghampiri Ibunya yang sedang melihat bunga mawar tersebut.

“Ibu, banyak sekali bunga disini?” tanya Delfin kepada Ibunya.

“Iya, dulu Ibu sering menanam bunga mawar di polybag kecil tapi sekarang sudah dipindahkan ke dalam pot. Karena bunga mawar sudah tumbuh besar.” jawab Iris.

“Ayo kita kedalam, sudah waktunya makan siang” ajak Iris kepada anaknya.

Mereka pun masuk ke rumah. Ibu Sukma sudah menyiapkan makan siang untuk Iris dan Delfin. Iris pun mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sukma. Setelah itu ia mengambilkan nasi beserta lauk untuk anaknya dan dirinya.

Iris dan anaknya makan siang bersama dan diselingi oleh canda yang dilontarkan oleh anaknya. Iris pun membawa piring bekas makan tadi ke dapur untuk di cuci. Setelah selesai mencuci piring, ia meletakkan piring ditempat semula.

Ketika ia ingin ke ruang makan, ia bertemu dengan Ibu Sukma. 

“Bibi, aku ingin menanyakan sesuatu?” tanya Iris kepada Ibu Sukma.

“Mau nanya tentang apa. Jangan yang susah-susah, Bibi tidak bisa menjawabnya nanti” ucap Ibu Sukma sambil tertawa.

“Bibi ini bisa saja, aku hanya ingin bertanya perihal bunga mawar yang ada di taman belakang. Apakah Adam yang merawatnya?”tanya Iris.

“Oh tentang itu. Sebenarnya ada orang yang merawatnya tapi ia tidak sering kesini. Setau Bibi semenjak kamu pergi dari rumah ini. Adam sangat kecewa dan marah sampai akhirnya ia membuang semua tentang kamu dari rumah ini. Setelah itu ia ke taman belakang dan melihat bunga mawar yang kamu tanam sendiri. Ia pun menangis didepan bunga mawar tersebut. Sebenarnya ia ingin membuang bunga mawar yang kamu tanam namun, ia tidak sanggup melakukannya. Sampai akhirnya ia menyuruh orang untuk merawat bunga mawar tersebut. Mungkin di hati Adam masih mengharapkan kamu kembali. Setau Bibi seperti itu, yasudah Bibi mau menyetrika baju dulu.” Ibu Sukma langsung ke kamar belakang.

Iris yang mendengar cerita Bibi Sukma terharu sekali, ia tidak menyangka Adam mengharapkan ia kembali. Karena yang ia tau Adam tidak pernah mencintainya. Ia hanya menjalani pernikahannya dengan sebaik mungkin. Walaupun akhir-akhir ini Adam menunjukkan sikap yang lebih baik.

^^^

Di ruangan kerjanya, Melani menghubungi Rio untuk ke ruangannya. Rio pun masuk ke ruangan tersebut.

“Aku puas sekali dengan hasil kerja kamu. Harusnya kamu tunjukkan lebih awal jika kamu akan mendukungku.” 

“Aku melakukan ini karena terpaksa, karena kamu mengancam kepadaku untuk membunuh Ibuku yang sedang terbaring lemah di rumah sakit.”ucap Rio lemah.

Melani tertawa mengejek,“Hanya karena itu, bukan karena hal lain,Rio. Aku salut kepadamu , kamu sangat profesional sekali. Pekerjaan kamu selalu bersih dan tidak meninggalkan jejak. Ternyata kamu jahat seperti diriku, hanya karena uang kamu tega membakar toko bakery teman kamu sendiri” ejek Melani.

“Aku tidak jahat seperti dirimu,Melani. Aku terpaksa melakukannya!”

“Tapi kamu akan selalu bersama denganku. Karena sesuatu yang sudah dimulai harus diakhiri dengan baik agar permainan ini selesai. Kamu jangan coba-coba lari dariku!” ancam Melani.

Rio pun keluar dari ruangan Melani dan menuju ruangannya. Ia merasa bersalah sekali telah membakar toko kue milik Iris. Sehabis melakukan itu ia pun mengurung di kamarnya selama tiga hari karena merutuki kebodohannya.

Namun, ia harus menuruti semua kemauan Melani agar Ibunya selamat.

Adam pun pulang dari kantor. Iris dan Delfin menyambutnya secara bersama. Adam tersenyum melihat kedua orang yang sangat ia cintai. Ia pun masuk dan duduk di sofa ruang tamu.

“Ayah tadi aku memberikan makan kepada ikan di kolam belakang agar ikan-ikan Ayah tumbuh menjadi besar” ucap Delfin bangga.

Adam pun tertawa mendengar ucapan putranya, “Yaudah tolong kamu rawat ikan-ikan itu dengan baik, setelah ia tumbuh besar. Bagaimanan jika kita jual saja ikan tersebut.”

“Jangan sekarang dijualnya Ayah, karena ikan-ikan itu masih kecil belum besar.”

“Yasudah  kamu atur saja baiknya seperti apa.” jawab Adam sambil mengelus rambut anaknya penuh sayang. Setelah itu Delfin kembali ke kamarnya.

“Bagaimana dengan kamu Iris?”tanya Adam .

“Aku hanya menemani Delfin dan melihat bunga mawarku yang dulu aku tanam. Ternyata mawar-mawar itu tumbuh dengan cantik.”ucap Iris.

“Iya karena aku meminta orang untuk merawatnya karena aku tidak mengerti merawat mawar.”

“Kenapa kamu sampai meminta orang lain untuk merawatnya?” tanya Iris.

“Karena aku tau kamu sangat menyukai bunga mawar itu. Pasca kejadian itu, Aku sangat kecewa dan marah, semua tentang kamu, aku ingin singkirkan namun, ketika melihat mawar-mawar tersebut. Aku tidak bisa membuangnya karena tidak sanggup,Iris”ucap Adam sedih.

Iris pun bangkit dan menghampiri Adam serta duduk disampingnya, “Terima kasih kamu telah merawat mawar-mawarku ketika aku sedang tidak berada di rumah.” ungkap Iris tulus.

“Iris mungkin selama aku menjadi suamimu. Aku banyak melakukan kesalahan kepadamu. Menyakitimu dan membuat kamu selalu sedih. Padahal selama ini kamu menjalani hidup kamu dengan sangat keras sekali. namun, tidak ada sehari pun aku tidak merindukan kamu ketika kamu tidak ada disini. Hatiku selalu mencari kamu tetapi akalku yang melarang karena aku telah menyakitimu dengan ucapanku. Iris aku sangat mencintaimu. Aku tidak tau cinta ini sejak kapan tumbuh di dalam hatiku tapi kamu harus tau jika aku  tulus mencintaimu, Iris” ucap Adam sungguh. Ia mengusap air matanya. Akhirnya ia bisa mengungkapkan perasaan yang selama ini ia pendam.

Iris pun tersenyum dan memandang wajah suaminya tersebut. 

“Aku juga sangat mencintaimu suamiku. Kamu adalah pria yang aku cintai selama ini tidak ada nama lain di hatiku hanya nama kamu didalam hatiku” jawab Iris.

Adam memeluk Iris dengan penuh sayang. Ia pun melihat wajah istrinya yang pernah ia sakiti dulu. Wajah ini yang selalu menghiasi mimpinya namun, ia ingin wajah yang bahagia yang selalu menghiasi mimpinya bukan wajah sebaliknya.

Adam pun mencium bibir Iris dengan penuh rasa rindu dan dibalas oleh Iris dengan sama. 

Iris pun akhirnya mengetahui bahwa Suaminya sangat mencintainya selama ini. Ia sangat bahagia sekali ternyata cintanya selama ini terbalas dengan baik oleh Adam.

***

“Kamu harus bertanggung jawab , jika tidak aku akan menghantuimu selamanya—"

Nah loh sape tu yang minta tanggung jawab👀

My Lovely, Iris (Sudah Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang