06-pasar malam

237 72 24
                                    

Malam ini Venus berencana untuk keluar dengan teman-temannya. Kalau Venus tidak salah baca, di grub obrolan mereka, Joan mengusulkan untuk pergi ke pasar malam, sayangnya lokasinya lumayan jauh. Tapi jarak bukan penghalang bagi mereka, karena penghalangnya adalah mami Joan sendiri.

"Mau kemana kalian?"

Setidaknya ada lima orang pemuda yang sekarang tengah saling pandang karena kemunculan sosok wanita dengan rambut pendek, dengan tangan yang di lipat di depan dada seolah menggambarkan betapa angkuhnya wanita yang kini tengah melangkah mendekati mereka.

"Apaan sih mi, kita cuma mau ngerjain tugas di cafe depan."

Itu Joan, cowo yang kalau dirumah selalu di adek-adek in sama maminya, tapi kalau diluar doi punya banyak adek. Nggak enaknya temenan sama Joan tuh susah keluar malem. Enaknya ..., Joan punya 3 kakak cewe yang suka pake celana atau rok diatas lutut, bayangin aja, gimana mereka nggak betah di rumah Joan, kalau tontonannya tiap kali kesana paha.

"Kenapa nggak ngerjain di sini?"

Ali yang mendapat tatapan dari Mami Joan seketika langsung pura-pura main hp. Doi takut coi, tatapan tante Mia ngingetin dia sama mba crush soalnya.

"Mami apan sih, nanti kalau mereka takut sama Mami terus nggak mau main kesini lagi gimana?"

Mia menghentakan kakinya, "kamu tuh ..., baru juga pulang, udah mau pergi lagi. Di rumah aja kenapa sih ngerjainnya."

"Ya kita butuh suasan baru mi, masa tiap ada tugas ngerjain dirumah. Ya kan li?"

"Hah? ...,iya"

Mia menoleh pada Ali yang mengangguk kemudian kembali menatap anak bungsunya.

"Besok Mami harus keluar kota adek ..., masa sekarang adek mau keluar." Ucap Katrina memlas.

Joan hanya memutar matanya malas, sementara Yoga dan Venus sudah setengah mati menahan tawanya, melihat bagaimana Mami Joan sangat manja kepada anak bungsunya.

"Apa kamu Ali?!" Sinis Mami Joan

Ali terbengong saat tiba-tiba Mami Joan menatapnya tajam dengan masih memeluk anak bungsunya.

Kok gue sih anjir?
"Bukan Ali tante, si Yoga tuh ...,"

Mia mengabaikan ucapan Ali, perempuan dengan lipstik merah itu melepaskan pelukannya, "yaudah, boleh pergi, jam 10 pulang ..., teng udah harus sampe rumah."

"Iya ..., Joan berangkat ya mi."

Mia mencium pelipis Joan, kemudian pemuda itu memakai helemnya dan bergegas pergi.

"Apa kamu Ali?!" Sengit Mia sebelum melenggang pergi memasuki rumahnya.

"Hah, gue lagi?"

Tawa Venus dan Yoga pecah setelah kepergian Mami Joan, sementara Wisnu hanya menggelengkan kepalanya dan menyusul Joan yang sudah pergi lebih dulu.

《《《《●●● ♧♧♧ ●●●》》》

Ali dan yoga tidak berhenti menggerutu pasalnya setiap kali mereka menunjuk stan makanan atau wahana yang ingin mereka naiki, Joan selalu menolak dan berkata nanti dulu.

"Jo, ini kita 15 menit cuma muter-muter doang?" Tanya Wisnu.

"Tau gini mending di rumah lo aja gue, ada kak Jane." Ali menggerutu.

Yoga yang berjalan paling depan tiba-tiba menghentikan langkahnya."Udahlah, gue mau nyari makan, lo ikut nggak li? "

"Ngikut lah, dari pada ngintilin Joan nggak jelas."

EarendelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang