25- Jogja

88 11 1
                                    

Ela merebahkan tubuhnya di atas kasur, ruangan dengan suhu dingin itu tidak pernah gagal membuat Ela memejamkan matanya.

"La, gue sama Rian mau keluar cari makan, lo mau ikut apa nitip?"

Ela melirik jam tangannya yang menunjukan pukul setengah lima sore, "nggak usah deh Kak, nanti gue cari sendiri kalau laper. "

"Serius? Nggak mau nitip aja kalau males keluar?" Tanya Susan memastikan.

Sementara yang lebih muda hanya membalas dengan gumaman yang tidak jelas.

"Nanti kalau mau keluar, minta temenin Yohan atau Tian ...,"

"Hemm,"

"Jangan keluyuran sendiri ...,"

"Hemm,"

"Gue tinggal ..., jangan tidur terus, cepet mandi mumpung masih sore."

"Hemm."

Suara pintu yang tertutup membuat Ela menarik tubuhnya untuk duduk, perempuan itu kembali menatap jam di tangannya dan mengusak rambutnya yang terasa gatal, mungkin mandi akan membuatnya terasa lebih baik, pikir Ela.

Setelah tadi pagi berhasil keluar dari sekolah lebih awal alias bolos, Ela segera menuju rumah Susan dan perjalanan ke Jogja di lakukan lebih awal dari perkiraan mereka.

Sebenarnya Ela bolos karena dia ingin sampai di Jogja saat hari masih sore, perempuan itu sudah berencana untuk berkeliling tanpa perlu mengajak Susan atau anggota band yang lain.

Setelah keluar dari kamar mandi dengan pakaian santai dan rambut yang terikat rapih, Ela lantas keluar dari kamar hotelnya, sekedar berjalan-jalan santai dan mencari makan.

"Mau kemana?"

Baru juga kepalanya yang keluar, Ela sudah di sambut dengan pertanyaan dari Tian yang hendak masuk kedalam kamar hotelnya sendiri.

Ela berpikir sebentar sebelum benar-benar keluar dari kamarnya, "emm ..., keluar bentar, kak ...,"

"Cari makan?"

"Jalan-jalan aja, sekitar sini doang kok,"

"Tunggu bentar, gue kasih makan Yohan dulu." Ucap Tian dengan menunjukan kantong plastik di tangan kanannya.

"Kasih makanannya Yohan?" Bisik Ela setelah Tian masuk kedalam kamarnya.

Ela tentunya tidak akan hanya berdiri diam dan menunggu seperti yang Tian perintahkan, Perempuan itu segera berjalan pelan sebelum berlari keluar dari gedung hotel.

__________________________________

Hari sudah mulai gelap saat Rian memutuskan keluar dari gedung hotel untuk mencari keberadaan angota termuda dari Snow Band yang tak kunjung kembali setelah pergi sejak sore tadi. Sementara di dalam, Susan sudah seperti induk ayam yang kehilangan anaknya, karena terus mengomel pada Tian dan Yohan.

Rian menyipitkan matanya saat melihat seorang perempuan tengah berjalan di seberang jalan, terlihat seperti Ela namun sedikit konyol karena perempuan itu terus tersenyum tanpa seorangpun di sisinya.

Rian bersedakep dada dan menggeleng pelan saat Ela sudah mulai mendekat, tepat saat perempuan itu menyadari keberadaannya, Rian segera menegur bocah SMA itu yang dengan cepat merubah mimik wajahnya.

"Gue kira udah balik lagi ke Jakarta,"

Ela menggaruk lehernya dan berpikir sejenak.

"Gue tadi udah bilang sama Kak Tian, emang dia gak bilang?"

"Bilang ..., katanya lo tiba-tiba ngilang waktu dia masuk kamar sebentar buat nganterin makannya Yohan."

Ela hanya diam, karena memang begitu kejadiannya. Tapi memangnya Ela salah hanya karena pergi jalan-jalan sendiri? Setidaknya dia sudah memberi tahu yang lain kan tentang kemana dia akan pergi? Jadi sepertinya ini bukan masalah besar.

EarendelTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang