Malam ini twingkling cafe cukup ramai, alasannya mungkin karena sekarang malam minggu, atau bisa juga karena wajah Mahen yang tiba-tiba saja debut di akun official twingkling cafe sebagai pengisi live musik malam ini.
"Waduh, sibuk banget mba gue liat-liat ...," Ela yang baru saja keluar dari kamar mandi menghampiri Mba Sela yang tengah menata minuman untuk dibawanya pada pelanggan.
"Ya sukur lah, hari ini lumayan rame." Jawab Sela sebelum pergi meninggalkan Ela.
"Lagian lu, nemu penggaris model begitu dimana dah," gurau Vera yang tengah bertugas sebagai kasir.
Biasanya yang bertugas sebagai kasir adalah mba Sela tapi mungkin karena hari ini lumayan ramai jadi mereka ngerjainnya ganti-gantian.
Ela tertawa menanggapi gurauan Vera, "si Jasmine kenapa ya mba?"
"Kenapa gimana?"
"Nggak tau sih, kaya terlalu fokus gitu, biasanya kan dia berkicau terus, ini tumben banget dia agak pendiam?"
"Hari ini dia nggak bisa kerja sampe selesai, katanya ada janji ...,"
"Nggak di kasih ijin sama mba Sela?"
"Di izinin sih, cuman kan sekarang lagi rame nih ..., mungkin dia ngerasa nggak enak sama kita."
Ela mengangguk paham.
"Ya udah sono lu kerja, malah ngajakin gue gibah lagi ..., eh kasian tau ya, temen lo dari tadi di kerumuni cewe-cewe mulu."
Ela tertawa kecil, "yaelah mba, dia malah seneng kalau digituin."
_______________________________
"Apa gue ke rumah sakitnya besok aja ya?"
" ...,"
"Hari ini cafe rame banget, nggak enak gue kalau nggak sampe selesai."
"Nggak papa min, mba Sela aja udah ngasih izin kan? pergi aja dulu, cafe juga udah nggak serame tadi, bisa ini kita handel."
Jasmine mengangguk pada Vira yang tengah membawa beberapa piring kotor.
"Yaudah lo kesini sekarang aja, gue tunggu."
Jasmine mematikan panggilannya kemudian pandangannya jatuh pada wajah baru yang tengah bernyanyi bersama Ela.
Sekarang biarkan Jasmine dengan segala isi kepalanya, beralih pada dua partner kerja yang saat ini tengah berdiskusi.
"Lantas ..., lagu yang mana sih?"
Mahen berdecak kesal, mengeluarkan hp nya untuk memutar lagu yang dia maksud.
"Ini lagu lama kan ya, kenapa nggak yang lagi trand aja?"
"Udah, lo percaya aja sama gue ..., nggak ada yang nggak suka sama lagu ini."
"Baik semuanya, karena hari ini adalah hari pertama saya gabung dengan twingkling cafe, saya akan menyanyikan sebuah lagu yang spesial untuk salah satu pegawai cafe ini ...,"
Suara riuh dari para pengunjung sangat bersahutan saat Mahen menjeda kalimatnya. Mba Sela, mba Vira, bahkan mba Arin pun, ikut tersenyum mengetahui siapa orang yang di maksud Mahen.
" ...,untuk Jasmine, yang sedang menunggu pacar barunya ..., this song for you ...,"
Suara kembali ricuh dengan tepuk tangan, bahkan mba Vira terlihat begitu senang saat menggoda Jasmine dengan teriakan-teriakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Earendel
FanfictionEnd. Ela pikir, hidup itu semudah memetik senar gitar, memang mudah jika asal petik, tapi tidak akan meninggalkan kesan yang indah untuk di dengar. Jika ingin permainannya indah, maka harus tahu kunci dasar nya, jika ingin menciptakan sebuah melodi...