Enjoy the story~❤
"Saya cuma gak suka sama suasana di sana," gue ninggalin dia masuk.
"Onty!!"
"Hai! Evel lagi apa?" Gue senyum sambil gendong dia.
"Yagi main cama eyang. Onty cendilian? Tadi kata eyang, onty datang cama pangelan tampan," - Onty.
"Pangeran tampan? Siapa?"
"Oh! Itu! Itu pangelan tampannya onty!" Evel nunjuk ke arah pintu.
"Hai. What's your name?" Joshua senyum.
"My name is Evel."
"How old are you?" - Joshua.
"I'm five years old," - Evel.
"You look so beautiful, like your aunty" Joshua senyum sambil ngelirik gue.
"Kita masuk, yuk!" Lagi-lagi gue ninggalin dia.
"Evel, kamu udah gede. Masa minta gendong sama onty?" - Mbak Erika.
"Bukan aku yang minta, tapi onty yang gendong duyuan" - Evel.
"Sini turun. Onty lagi cape loh itu. Mama lagi istirahat di atas," - Mbak Erika.
"Gak kok, mbak. Aku mau ketemu Evel dulu," gue senyum.
"Kamu kenapa, mas?" - Mbak Erika.
"Bukan salah Joshua, mas. Dia gak tau soal restoran itu. Lagian salah gue juga gak cerita sama dia."
"Sini. Biar saya yang buka makanannya," - Mbak Erika.
"Thank you," Joshua senyum sambil ngasih paper bagnya ke Mbak Erika.
"When the time is right, I'll tell you everything. Why do I hate that restaurant so much?"
"No problem. I'll wait until you're ready to tell me everything," Joshua senyum.
"Kalian makan dulu. Kita udah makan duluan tadi. Gue mau ke atas dulu, nemenin Evel sama mamanya" - Mas Aska.
"Iya, mas. Duduk dulu. Anda orang pertama yang saya ajak kesini."
"Oh ya?" - Joshua.
"Kalo gak percaya, tanya aja sama kakak saya sana."
"Saya percaya. Saya hanya tidak menyangka saja, saya orang pertama yang diperkenalkan ke keponakan dan kakak ipar kamu," - Joshua.
"Saya memang ramah, tapi saya gak seramah itu. Mungkin karena saya gak bisa terlalu percaya sama orang?"
"Saya bisa dipercaya," - Joshua.
"Yah, saya gak mau langsung percaya. Saya mau liat dulu buktinya."
"Wait for me. Wait for me. I will prove to you that I am, someone you can trust and can rely on," Joshua.
"Let's see later."
🔎🔎🔎
"Pagi, Celine" - Bagas.
"Pagi."
"Kenapa lesu begitu? Belum sarapan lo?" - Bagas.
"Gas, lo masih inget Ansen?"
"Ansen yang dulu mantan lo terus tiba-tiba pergi keluar negeri tanpa kabar itu?" - Bagas.
"Iya. Yang gue gak tau dia balik lagi atau gak kesini, tapi tiba-tiba punya restoran di daerah Kemang itu."
"Oh, jadi Celansen food and pastry counter itu punya dia? Kenapa namanya Celansen?" - Bagas.
"Tau. Lo tanya aja sama dia."
"Terus, apa hubungannya lo bete sama dia coba?" - Bagas.
"Jadi gini, kemaren tiba-tiba Jo."
"Jo? Jo siapa?" - Bagas.
"Maksudnya, gue diajak meeting sama client di restoran itu. Gimana ya? Gue kan gak bisa nolak. Jadi, terpaksa deh gue meeting di sana sampe selesai."
"Terus, alasan lo bete itu karena lo masih belum move on dari dia?" - Bagas.
"Sembarangan! Move on sih udah, tapi gue gak mau aja inget soal dia lagi."
"Kenapa? Lo udah punya yang baru?" - Bagas.
"Lagi proses."
"Apaan?" - Bagas.
"Lo gak ada kerjaan?"
"Kerjaan gue kan masih ada di lo. Udah lo terjemahin belum itu?" - Bagas.
"Oh. Udah nih. Udah bisa ditanda tangan juga. Lo aja yang anter ya."
"Ini langsung dikasih ke bokap lo?" - Bagas.
"Iya."
"Nanti makan siang bareng gak?" - Bagas.
"Tumben lo duluan yang ngajak makan siang? Kesambet apaan semalem?"
"Si Dika yang mau traktir. Tadi dia minta tolong ke gue sebelum berangkat meeting," - Bagas.
"Bukan makan di restoran itu kan?"
"Gak tau. Gue belum sempet nanya karena dia buru-buru tadi," - Bagas.
"Iya udah deh. Kebetulan gue juga bosen makan di sekitar sini mulu."
"Gue kasih ini dulu ya. Lo angkat dulu tuh telepon. Berisik banget daritadi," - Bagas.
"Hello. Celine's speaking. Can I help you?"
"...."
"Hih! Kenapa gak bersuara sih? Gak jelas!" Gue langsung tutup telponnya.
Baru aja gue mau ke pantry buat bikin teh, itu telepon kantor bunyi lagi. Gue sempet ragu buat angkat teleponnya, tapi pada akhirnya gue angkat karena takutnya telpon penting dari client.
"Hello? Celine's speaking. Can I help you?"
"Is this really the advertising company managed by Mr Bara?"
"Yes, it is. To whom am I speaking? Can I help you?"
"I'm Chester from one of the famous restaurants in Jakarta. Our restaurant has just opened a branch in the Kemang area. We also want to promote one of our newest menus which can only be found at that restaurant. Can I meet with you to discuss the details?"
"Sure. We can meet now. Can you give me the address? I will meet you with my manager.
"You can meet me at the restaurant. The address is Jalan Flamboyan No. 114."
"Okay. In 30-45 minutes, I'll be there."
"Hei. Kenapa buru-buru?"
"Buruan!"
"Mau kemana??" - Joshua.
"Kita ada client baru. Dia minta ketemu sekarang disini nih," gue kasih kertasnya ke dia.
"Sekarang? Tapi," - Joshua.
"Hurry!"
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Penerjemah Hati - Joshua
Romance⚠️ Gak usah pake deskripsi langsung baca aja ya biar penasaran🤣🤣