Enjoy the story~❤
"Tunggu-tunggu. Kalo bunda perhatiin, kamu ini aneh daritadi. Pertama, kamu paling gak suka sama tomat. Tapi tadi, kamu tiba-tiba kepengen makan tomat sama gula. Kedua, bunda udah masak nasi goreng favorit kamu, tapi kamu gak mau. Bunda mau tanya sama kamu. Kamu udah mens belum bulan ini?" - Bunda.
"Bulan kemaren belum. Bulan ini sih harusnya udah, tapi ini udah lewat 3 minggu dari tanggal biasanya. Mungkin kelewat karena aku akhir-akhir ini sering kecapean."
"Mual?" - Bunda.
"Tadi pagi, makanya aku baru turun dari kamar."
"Udah berapa hari?" - Bunda.
"Eum, sekitar tiga hari."
"Kamu ih!" Bunda jewer kuping gue.
"Eh, bunda. Kok anaknya dijewer begitu sih?" - Ayah.
"Ini nih, yah si Celine. Masa gak sadar juga udah dikasih tanda-tanda mau jadi ibu," - bunda.
"Gimana maksudnya, bun?" - Joshua.
"Belum mens hampir 8 minggu, makan makanan yang gak disuka, tiba-tiba moodnya berubah, pusing sama mual. Coba kamu searching di internet, gejala apa itu?" - Bunda.
"Sebentar, bun" - Joshua.
"Kamu cari deh ya. Kalo udah ketemu dan kamu, Celine udah sadar. Cari bunda di kamar. Bunda mau telepon Eve dulu," - bunda.
"Bunda, tunggu. Aku udah ketemu. Ini beneran kan, bun?" - Joshua.
"Masa iya bunda bohong sama kamu. Lanjutin sarapannya terus temenin Celine ke dokter," - bunda.
"Sen, ikut ayah yuk! Kita ngobrol di belakang," - ayah.
"Iya, yah."
Ansen sempet ngelirik gue sebelum pergi ke belakang sama ayah. Habis sarapan, gue ditemenin ke dokter sama Joshua. Bukan diajak ke dokter umum, malah diajak ke dokter kandungan. Makin bingung lah gue. Tapi setelah dijelasin, gue akhirnya paham.
Gak tau sih, mau nangis atau mau teriak. Yang jelas gue seneng banget. Semenjak gue nikah sama Joshua 5 bulan yang lalu, kita tuh berharap langsung dikasih kepercayaan buat merawat anak. Tapi ya, rencana Tuhan maunya kita berjuang dulu. Bener-bener ngerasain ada di posisi pejuang garis dua.
Segala cara kita lakuin biar bisa cepet punya momongan. Ikut program, makan makanan yang sehat, olahraga rutin sampe minum minuman tradisional yang dibikinin bunda pun kita jalanin. Gue pengen berterima kasih sama bunda, sama suami gue juga yang selalu sabar nemenin gue ikut ini itu, sama ayah, sama Mom Eve juga. Pokoknya sama semua deh.
"Udah ya. Habis ini, jangan suka aneh-aneh lagi. Kamu simpen dulu deh itu koleksi heels kamu, jangan dipake dulu. Kalo perlu, kamu taruh dulu disini" - bunda.
"Jangan ajak Celine makan junk food dulu, apalagi sampe beliin dia makanan pedes dan berminyak. Awas kamu kalo ketauan, mom pulangin kamu ke LA" - Mom Eve.
"Iya, mom" - Joshua.
"By the way, ayah kemana?"
"Masih ngobrol di belakang sama Ansen. Oh iya, tadi kamu juga ditunggu sama ayah di belakang" - bunda.
"Saya, bun?" - Joshua.
"Iya. Tadi ayah pesen, kalo kamu sama Celine udah pulang, kamu disuruh langsung ke belakang aja" - bunda.
"Kalo gitu, saya ke belakang dulu. Aku ke belakang dulu ya. Kalo butuh sesuatu, kamu chat aku aja. Gak perlu dateng ke belakang," Joshua nyium kening gue terus pergi.
"Kenapa lagi? Kamu mau minta yang aneh-aneh lagi?" - Bunda.
"Mau minta apa, sayang?" - Mom Eve.
"Aku mau rujak, mom. Tapi rujak mangga, jangan pake buah lain. Terus aku juga mau es krim rasa cokelat. Aku mau."
"JOSHUA!!!"
To be continue....

KAMU SEDANG MEMBACA
Penerjemah Hati - Joshua
Romance⚠️ Gak usah pake deskripsi langsung baca aja ya biar penasaran🤣🤣