Ah, Bunda!

49 8 1
                                    

Enjoy the story ~❤



"Kok ah, bunda? Udah, ngeluhnya nanti aja. Sekarang, ikut bunda ketemu sama momnya Joshua," - Bunda.

"Sini aja ah, bun."

"Eh, gak boleh begitu sama tamu. Ayo, ikut bunda" bunda narik gue sampe area makan yang ada di toko roti ini.

"Oh my God, Mita! How are you? Lama banget gak ketemu kita."

"Evelyn. I'm fine, thank you. Makin cantik deh, terakhir ketemu pas nikahnya kamu ya," bunda ketawa.

"Ah, bisa aja! Kamu juga makin cantik loh. Ini siapa?"

"Ini anakku yang semalem aku ceritain itu," - bunda.

"Oalah. Siapa namanya?" - Tante Evelyn.

"Ayana Celine Natasha. Panggil aja Celine, tante" gue senyum sambil salaman.

"You are so beautiful, melebihi ekspetasi tante. Mit, jadi kan?" - Tante Evelyn.

"Ya jadi dong. Tapi, kita tetep harus ketemu sama suamiku dulu" - bunda.

"Oh tetep, itu kan tujuanku pulang ke Indonesia. Sekalian mau liat anakmu yang laki-laki. Siapa namanya?" - Tante Evelyn.

"Aska," - bunda.

"Nah, iya!" - Tante Evelyn.

"Silakan duduk, tante. Tante mau minum apa? Nanti saya minta pegawainya bunda buat siapinn roti spesial buat tante," gue senyum.

"Kok buat temen bunda aja? Anaknya gak ditawarin?" - Bunda.

"Gak usah, bun. Abisnya dia nyebelin."

"Loh kok begitu? Gak boleh. Maaf ya, Eve. Celine emang suka begitu," - bunda.

"Gak papa, namanya juga anak muda. Kamu yang cowo, ayo minta maaf sama Celine" - Tante Eve.

"I've apologized to Celine, but she's still so annoying. what should I do?" - Joshua.

"What?? Are you saying?? I'm annoying?? Hey, look up! At that time, who just ran away after getting my clothes wet?!"

"Mulai deh. Celine kalo di rumah sama kakaknya juga begini," - bunda.

"Pokoknya aku gak mau sama dia, bun. Titik!"

"Tapi, bunda sama Tante Eve maunya kamu sama dia. Dia juga mau sama kamu. Iya kan, Josh?" - Bunda.

"Iya, tante. Tapi, tolong minta dia buat gak bahas soal kejadian waktu itu lagi" - Joshua.

"Kamu juga. Gak baik ungkit-ungkit kejadian yang udah lewat. Pamali," - bunda.

"Bunda," gue pasang muka melas ke bunda.

"Gak mempan, Celine. Mending kamu bilang sama pegawai bunda, minta siapin minum sama roti deh buat cemilan kita disini" - bunda.

"He's the one who's annoying, but instead he says other people are annoying."

"Celine," - bunda.

"Lucu ya, Mit. Gemes liatnya. Jadi pengen buru-buru liat mereka nikah," Tante Eve ketawa.

"Gimana kalo sekarang kita ke rumahku aja? Ketemu suamiku sekalian kita makan siang di sana," - bunda.

"Ayah kan belum jemput, bun. Mobil aku hari ini dipake sama abang karena mobil dia masuk bengkel kemaren."

"Itu juga tujuan tante datang kesini. Kebetulan, tadi tante datang sama supir. Tante biar pulang sama bunda, kamu ikut Joshua ya. Kita ketemu di rumah kamu nanti," - Tante Eve.

"Setuju!" - Bunda.

"Ah, bunda!"

At rumah

"Selamat datang di rumah kami. Silakan masuk," - bunda.

"Kayaknya dulu gak begini ya rumahnya? Dulu di bagian sini ada kolam kecilnya terus di pintu masuk tadi tuh masih bagian dari garasi ya," - Tante Eve.

"Sebelum ibu gak ada, ibu tuh minta rumahnya direnovasi. Supaya anak-anakku nanti punya area bermain yang luas, katanya. Terus minta dibikin dua lantai. Jadilah kayak gini rumahnya," - bunda.

"Emang bener jadi luas rumahnya, lega liatnya" - Tante Eve.

"Duduk dulu, Eve. Bunda mau panggil ayah, kamu minta bibi bikin minum ya" - bunda.

"Iya, bun."

Gue ke kamar sekalian nyampein pesennya bunda ke bibi. Gue ganti bersih-bersih, mandi sekalian biar seger, ganti baju. Baru ke bawah lagi.

"Oh iya bener, mandi ternyata. Emang udah kebiasaan Celine begitu, nurun dari neneknya" - ayah.

"Bunda belum cerita ya soal tujuan Eve dateng kesini?" - Bunda.

"Eve memang belum cerita, tapi anaknya udah cerita kemarin di kantor. Sampe mikir, kok bisa persis kayak aku dulu gitu loh. Jadi inget waktu ngejar Mita dulu," ayah ketawa.

"Ya ya. Asal jawabannya jangan sampe kayak Mita dulu aja ya," Tante Eve ketawa.

"Yah, saya sih maunya yang terbaik buat anak-anak. Tapi semuanya tergantung dari anak-anak, maunya bagaimana? Bener kan, bun?" - Ayah.

"Iya," - bunda.

"Gimana, Josh? Kamu siap jadi suami yang baik buat Celine?"



To be continue

Penerjemah Hati - JoshuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang