Enjoy the story~❤
"Mbak Celine?"
"Iya benar. Saya mau bertemu dengan Mr. Chester."
"Oh, beliau sudah menunggu di dalam. Mari saya antar."
Gue ikut pramusaji tadi sampe ke meja yang dibooking sama Mr. Chester di sana. Sampe di tempat, bukan dia yang gue temuin, tapi orang lain. Iya. Dia Ansen. Orang yang selama ini mati-matian gue buang dari pikiran guek.
"Is he Mr. Chester?" Joshua natap gue.
"No. His name is Ansen. He is the owner of this restaurant and my ex-boyfriend who I don't want to see."
"What? Why are the person we meet is different from those we call?" - Joshua.
"This is not the time for us to discuss this. We can discuss it later at home. Now let's talk about work first."
"But, Celine" - Joshua.
"Josh, please. Our work is more important than that," gue natap dia.
"Silakan duduk. Sebelumnya perkenalkan, nama saya Ansen. Seperti yang sudah dikatakan Celine tadi, saya pemilik restoran ini. Maaf jika ada sedikit kesalahpahaman. Yang menghubungi Celine tadi adalah asisten pribadi saya. Saya meminta bantuannya karena saya tahu, Celine tidak akan pernah mau mengangkat telepon dari saya," - Ansen.
"Doesn't matter. I'm trying to understand that," - Joshua.
"Kita langsung ke intinya saja. Ini proposal yang telah kami siapkan. Mohon untuk dibaca dulu."
"I want to go to the toilet for a while," - Joshua.
"Kamu masih sama kayak Celine yang aku liat 7 tahun lalu," - Ansen.
"Hm."
"Kamu apa kabar?" - Ansen.
"Seperti yang kamu liat sekarang. Aku baik-baik aja. Sama persis kayak yang kamu liat 7 tahun lalu sebelum kamu pergi."
"Maaf soal itu. Bukan maksud aku buat main pergi gitu aja sebelum pamit sama kamu. Tapi ada satu masalah yang buat aku harus segera pergi dari Indonesia," - Ansen.
"Itu udah gak penting buat aku, Sen."
"Celine, aku tau" - Ansen.
"Anda bisa menghubungi Bagas atau Dika untuk membahas masalah ini. Mereka ada tim yang menangani langsung untuk kebutuhan Anda. Saya permisi," gue ambil tas sama kunci di meja terus keluar.
Gue lari ke parkiran dan nunggu Joshua di mobil. Sambil nelpon dia pastinya, biar gue gak kelamaan nunggu disini.
"Kenapa disini? Meetingnya sudah selesai?" - Joshua.
"Udah. Dia butuh waktu buat baca proposalnya. Kita balik ke kantor aja."
"Kita makan siang dulu," - Joshua.
"Balik dulu ke kantor bisa kan?" Gue natap dia.
"Oke-oke," - Joshua.
At kantor
"Celine, tunggu. Saya tahu kamu sekarang merasa tidak nyaman, tapi tolong dengarkan saya kali ini saja. Kita makan siang sekarang. Kalau kamu tidak ingin pergi dari kantor ini, saya akan pesankan makanan kesukaan kamu" Joshua genggam tangan gue.
"Saya gak mau."
"For me. You also have to take care of your health," - Joshua.
"Saya mau seblak kwetiau pake telor, sambelnya level 5."
"Seblak? Seblak itu apa?" - Joshua.
"Cari aja sendiri di aplikasi pesan antar, di sana banyak tempat makan yang jualan seblak."
"Oke, akan saya carikan" - Joshua.
30 minutes later
"Celine."
"Hm?"
"Itu manajer baru kenapa keliatan bingung dah tadi?" - Dika.
"Gue suruh dia pesen seblak. Emang kenapa?"
"Tadi dia nanya ke gue sama Dika, seblak apaan? Kita bantu pesenin aja sekalian," - Bagas.
"Lo beneran nyuruh dia beli seblak? Buat lo?" - Dika.
"Sorry, it takes a long time. This is your order," - Joshua.
"Thank you. Kalian liat sendiri kan? Dia beneran beliin seblak buat gue," gue senyum.
"Mr. gak salah? Mr. beliin seblak buat Celine?" - Bagas.
"Apa yang salah? Saya hanya menuruti permintaan calon istri saya," - Joshua.
"Heee???"
To be continue
KAMU SEDANG MEMBACA
Penerjemah Hati - Joshua
Romance⚠️ Gak usah pake deskripsi langsung baca aja ya biar penasaran🤣🤣