"Ayah tenang aja. Semua biaya sudah saya hitung disini," - Joshua.
"Ah! Yang bener kamu? Ini banyak loh biayanya," - ayah.
"Saya memang mau melakukan ini sejak saya menjadi bagian dari keluarga ini," - Joshua.
"Kita bagi dua aja gimana? Kamu masih punya tanggungan juga kan sama Celine," - ayah.
"Udah turutin aja kalo maunya ayah begitu. Daripada ayah ngambek."
"Ayah mau renovasi rumah?" - Ansen.
"Gak. Ini mau manfaatin ruang kosong di belakang. Gudang kan luas, rumah ini cuma pake 1 ART karena kerjaan rumah bagi dua sama bunda. Mau dibikin kamar, terlalu sempit" - ayah.
"Bunda setuju nih. Ternyata kamu bisa desain ya. Mom gak pernah cerita sama bunda," - bunda.
"Ansen, kamu sibuk besok?" - Ayah.
"Gak, yah" - Ansen.
"Besok kamu bisa datang lagi kesini? Ada yang perlu ayah sampein ke kamu," - ayah.
"Bisa, yah. Besok, saya pasti datang lagi kesini. Kalo gitu, saya permisi dulu. Selamat malam, semua."
🔎🔎🔎
"Morning."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Morning. Minum dulu air putihnya. Kamu kenapa baru bangun?" - Bunda.
"Kepalaku pusing, bun dari tadi pagi. Ayah kemana?"
"Di depan sama suami kamu. Mereka lagi bantu nurunin bahan bangunan tuh. Kamu mandi terus sarapan. Bunda bilang suami kamu dulu biar dibeliin obat," - bunda.
"Jangan obat, bun. Ada tomat gak, bun?"
"Ada itu di kulkas. Mau diapain?" - Bunda.
"Mau digadoin pake gula, bun."
"Kamu bukannya gak suka makan tomat?" - Bunda.
"Gak tau, lagi pengen aja."
"Duduk. Biar bunda yang potongin tomatnya buat kamu," - bunda.