Teman Bunda

47 7 1
                                    

Enjoy the story~❤




Setelah perjuangan panjang mempertahankan tembok kesabaran gue karena Joshua ini, akhirnya gue bisa bernafas dengan lega. Iya, guys. Ini waktunya pulang. Gue seneng banget karena besok itu free time gue, jadi gue bisa nemenin bunda seharian di toko roti. Pulang dari kantor, gue langsung mandi terus istirahat.

🔎🔎🔎

"Celine."

"Ya, bun?"

"Hari ini temennya bunda mau main ke toko roti. Ada anaknya juga. Kayaknya beda dua tahun deh sama kamu. Anaknya tuh baru dateng dari luar negeri, butuh temen buat jalan-jalan keliling Jakarta. Karena kamu lagi libur, bunda mau minta tolong sama kamu buat nemenin dia. Bisa kan, sayang?" - Bunda.

"Ya bisa, tapi kan hari ini aku mau bantuin bunda jaga toko roti."

"Kamu pergi aja sama dia. Nanti bunda jaga toko rotinya sama temennya bunda. Mau ya, sayang? Bunda udah terlanjur janji nih" - bunda.

"Ya udah deh. Anak temennya bunda itu cewek/cowok?"

"Cowok. Anaknya ganteng, baik, sopan lagi" - bunda.

"Emang iya, bun? Nanti zonk lagi. Kayak manajer baru di kantornya ayah itu."

"Itu rotinya rasa cokelat, sayang. Emang di kantor ayah ada manajer baru?" - Bunda.

"Ada, bunda. Kata orang kantor, dia tuh baik lah, ramah lah. Tapi nyatanya zonk, orangnya super duper nyebelin."

"Yang ini dijamin gak kayak gitu. Lagian, kamu juga belum punya pacar kan?" - Bunda.

"Jangan bilang, bunda mau jodohin aku sama dia."

"Niatnya begitu. Tapi bunda mau, kamu ketemu sama dia dulu" - bunda.

"Hauf! Bun, aku tuh."

"Anaknya ganteng, baik, sopan. Lagipula dia anak temennya bunda, gak akan berani macem-macem deh" - bunda.

"Ya udah deh."

"Itu roti strawberry, sayang. Etalasenya ada di sebelah kiri kamu," - bunda.

"Bunda gak bikin kue sus?"

"Ada. Mungkin masih dibungkusin di belakang. Kamu mau?" - Bunda.

"Mau dong, bun. Tiga ya. Aku masih laper soalnya," gue nyengir.

"Bayar ya. Tiga bungkus 12ribu," bunda liatin gue sambil senyum.

"Iya, bun. Uangnya langsung aku taruh di kasir."

"Ngomong-ngomong, bunda mau bikin roti varian baru. Kamu ada saran?" - Bunda.

"Bunda mau roti kekinian atau roti jadul? Dua-duanya lagi viral sih di medsos."

"Roti yang unik, tapi enak dan disukai sama orang-orang" - bunda.

"Roti bentuk aneh-aneh aja, bun. Contohnya bentuk," gue ketawa.

"Kan, mulai deh aneh-aneh. Kalo bentuk begitu bukannya bikin orang tertarik, tapi orang-orang malah pada gak mau beli karena geli liat bentuknya" bunda ikut ketawa.

"Btw, bun. Temennya bunda mau dateng jam berapa?"

"Jam 10an mungkin. Sekalian nunggu waktu makan siang," - bunda.

"Itu temen sekolah atau temen kuliah?"

"Temen SMA. Dulu kita sahabatan, rumahnya juga tetanggaan, jadi kemana-mana selalu berdua. Sampe dibilang anak kembar sama nenek kamu. Tapi, lulus SMA dia pindah ke LA sama suaminya," - bunda.

"Bunda hebat, temen SMA persahabatannya masih langgeng sampe sekarang."

"Yang penting itu komunikasinya jangan sampe putus," - bunda.

"Kalo sama ayah, bunda ketemunya gimana dulu?"

"Dulu ayah sama bunda itu satu kampus. Awalnya sahabat, tapi waktu mau masuk semester 2, ayah kamu datang ke rumah dan bilang sama kakek kamu kalo dia mau serius sama bunda."

"Terus gimana, bun?"

"Ya awalnya ditolak sama kakek. Bunda juga sempet nolak karena kita kan waktu itu baru mulai kuliah, bunda masih mau fokus kuliah juga. Bunda kira ayah kamu tuh menyerah loh, tapi ternyata dia balik lagi ke rumah setelah wisuda dan bawa keluarganya" - bunda.

"Serius, bun?? Ternyata ayah bisa romantis juga," gue ketawa.

"Bunda berharap, kamu bisa dapetin laki-laki yang sama kayak ayah" - bunda.

"Jodoh mah pasti ada, bun nanti buat aku. Sekarang aku mau fokus sama karir dulu."

"Iya, tapi jangan terlalu asik. Nanti malah lupa loh," - bunda.

"Gak lah, bun" gue senyum.

Tring!

"Selamat datang di Toko Roti Bunda. Roti enak, asli buatan tangan bunda. Dijamin bikin rindu rumah. Ada yang bisa saya bantu?"

"Saya mau beli. Kamu??"

"Dih! Kok Anda disini??"

"Kok sendiri? Mom kamu mana?" - Bunda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok sendiri? Mom kamu mana?" - Bunda.

"Mom? Bunda kenal sama dia?" Gue nunjuk Joshua.

"Eh, jangan nunjuk begitu. Gak sopan," - bunda.

"Iya, maaf. Bunda kenal sama dia?"

"Ya ini anaknya temen bunda yang mau dikenalin ke kamu, Celine. Namanya Joshua," - bunda.

"Ah, bunda!"

Penerjemah Hati - JoshuaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang