Enjoy the story~❤️
"Cantiknya pengantin kita hari ini," - Ayu.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. "Thank you. Yang lain mana?"
"Bagas sama Dika lagi otw. Asli sih, Cel. Ini keren abis! Akhirnya wedding dream lo kesampean," - Ayu.
"Dan makasih juga udah mau jadi the one and only my bridemaid," gue senyum.
"Sama-sama," Ayu senyum juga.
"Kenapa lo gak dateng bareng Dika sama Bagas?"
"Tadinya mau begitu, tapi gue gak enak kalo mereka harus jemput ke rumah dulu" - Ayu.
"Gak enak atau gak bisa nahan salting disupirin sama Mas Dika?"
"Gue mau makan deh, Cel. Nanti gue kesini lagi buat foto," - Ayu.
"Tuh, belum apa-apa udah salting" gue ketawa.
"Apaan sih?" - Ayu.
"Dia suka sama Dika, anak tim desain."
"Ah, Dika" Joshua ngangguk.
"Sebenernya udah suka dari lama, tapi Ayu masih takut."
"Takut apa?" - Joshua.
"Takut merusak persahabatan kita. Padahal mah kita gak masalah. Perasaan seseorang gak bisa ditahan, apalagi dilawan. Ya kan?"
"Ya. Saya setuju sama kamu," - Joshua.
"Josh, I want to ask you something."
"Silakan," - Joshua.
"Laper gak?"
"Kamu lapar? Saya ambilkan dulu untuk kamu," - Joshua.
"Mau kwetiau goreng sama siomay ya."
"Oke. Sebentar," - Joshua.
"Eh, gak usah. Itu dianter sama bunda."
"Kalian daritadi belum makan. Ini bunda bawain makanannya dulu ya," - bunda.
"Minumnya mana, bun?"
"Ini baru mau diambil. Kalian makan dulu, mumpung tamunya juga lagi asik makan" - bunda.
"Terima kasih, bun" - Joshua.
"Sama-sama," bunda turun lagi.
"Kenapa? Gak pernah liat cewek cantik makan ya?"
Bukannya jawab pertanyaan gue, dia malah senyum terus liat ke depan lagi.
"Kenapa sih?"
"Saya cuma senyum," - Joshua.
"Gak boleh."
"Memangnya disini ada rambu dilarang senyum?" - Joshua.
"Ada. Saya yang bikin nanti, saya taruh di depan situ."
"Celine," - Joshua.
"Apa?"
"Tidak," - Joshua.
"Mau?" Gue nyodorin piringnya ke dia.
"Kamu kasih saya piring kosong?" - Joshua.
"Maksudnya, kalo mau ya ambil sendiri sana. Ini piringnya saya kasih. Baik kan saya?" Gue senyum terus minum.
"Saya boleh tanya sesuatu?" - Joshua.
"Boleh."
"Kenapa kamu tidak mau menerima tawaran dari ayah?" - Joshua.
"Gak mau. Baru nongol, tau-tau udah duduk di kursi direktur. Apa kata orang nanti?"
"Kenapa tidak? Saya lihat, cara kerja kamu bagus. Prestasi kamu juga baik. Semua orang mengakui itu," - Joshua.
"Saya ini orang baru di dunia periklanan, prestasi baiknya diliat darimana?"
"Dari banyaknya client yang sudah kamu handle selama ini," - Joshua.
"Itu bukan karena saya, tapi karena mereka percaya sama perusahaan ayah."
"Kamu itu merendah untuk meroket?" - Joshua.
"Tau darimana istilah itu?"
"Dika," - Joshua.
"Yo, Celine!"
"Acara dah mau bubar, lo baru nongol."
"Ya maap. Jekardah, bro. Kalo malming suka macet," - Bagas.
"Kalian sudah makan?" - Joshua.
"Udah. Tadi kita makan dulu baru naik," - Dika.
"Panggil Ayu deh, kita foto sekalian."
"Tadi gue udah bilang sama MCnya, lagi dipanggilin tuh" - Bagas.
"Cel," - Dika.
"Hah?"
"Gak jadi deh, nanti aja kalo udah selesai" - Dika.
"Apaan sih? Jangan bikin kepo kek!"
"Eh, guys! Ayo foto dulu!" - Bagas.
To be continue

KAMU SEDANG MEMBACA
Penerjemah Hati - Joshua
Romance⚠️ Gak usah pake deskripsi langsung baca aja ya biar penasaran🤣🤣