chapter 11 | Cemburu

11.1K 842 21
                                    

Welcome readers

Jangan lupa vote duku yaw,

Wapyuu ♡♡

.
.
.

POV Javier

Aku gak langsung menuju ke mansion ku, tetapi aku menuju ke markas ku.

Di sana sudah ada para anggota inti ku, yang sedang ngobrol ngobrol di ruangan tamu.

Setelah mereka melihat ku, mereka langsung bersorak. Dan aku pun segera duduk di salah satu sofa.

Di sana aku menyimak pembicaraan dan tingkah laku mereka yang di luar nalar.

"Yo di sini ada bos!" Ucap salah satu anggota inti ku.

"Yo!"

"Bos gak suka makan soto."

"Yo!"

"Bos orang bule."

"Yo!"

"Bos kalau ketemu ayank sukanya..."

"NYIPOK!!" Teriak mereka semua, dan aku pun kaget.

Kok bisa aku punya anggota inti seperti mereka? Ay mau pulang...

Aku pun hanya bisa menghela napas, lalu kemudian mengambil hpku.

Lalu kemudian aku membuka Wa, dan mencari nomor yang aku cari.

Saat aku ngechat dia, dia malah menganggap ku sebagai penipu.

Di mana letak penipuku? Aku emang penipu, penipu untuk merebut cinta mu.

Bukan untuk para readers

Aku pun berpikir positif, mungkin dia belum sv Nomer ku?

Aku pun menyuruh nya untuk sv nomer ku dengan nama 'Vie' dan dia pun segera menanyakan namaku.

Aku pun segera mengasih tau namaku, dan dia pun terkejut tapi masih tidak percaya.

Aku pun segera mengasih foto ku, dan tiba-tiba dia offline.

Aku pun tersenyum tipis, dan juga sedikit terkekeh.

Tetapi semua apa yang ku lakukan di Lihat oleh semua anggota inti ku.

Dan mereka pun segera berbisik bisik.

"Woi, bos kita kenapa?"

"Gak tau gue mah, coba tanya ke elsa projen pasti tau."

"Kalau bos kita tersenyum, berarti..."

"Iuran gue belum di bayar!"

Plak!

"Gak gitu goblok! Itu maksudnya bencana akan datang!!"

"Lo yakin dia bos kita? Dia pasti orang asing yang menyamar!"

"Lo kebanyakan nonton doraemon!"

"Lah?  Hubungan nya apa pantek!"

"Selamat kan diri! Selamat kan diri!!"

Aku yang mendengar kan itu pun hanya memutar kan mataku, malas.

"Kalian sudah siap untuk besok?" Tanya aku kepada mereka.

"Siap dong bos!" Ucap mereka bersamaan. Aku pun hanya mengangguk.

.
.

Keesokan harinya, aku segera bersiap-siap untuk menuju ke sekolah.

Become beloved protagonistTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang