08. Unbearable Truth

343 41 2
                                    


[ 2007 ]

Gun sedang iseng. Melihat komputer kerja Off menganggur membuat tangannya gatal. Energinya terkumpul cukup banyak setelah kemarin ia menghabiskan dua kantung infus.

Gun mengenakan baju kebesaran, menyamarkan perutnya yang membuncit. Ia juga sedikit berdandan agar tidak terlihat pucat. Keisengan dan kreatifitasnya membumbung tinggi sejak Off meninggalkannya pergi tadi pagi. Ibu Off meminta diantar ke suatu tempat. Melihat kondisi Gun, Off sudah berusaha menolak. Namun ibu Off berkilah hanya sebentar saja. Gun yang merasa kondisinya membaik turut meyakinkan Alpha-nya bahwa ia baik-baik saja.

Off pun pergi.

Entah sudah berapa lama sejak Off menempel pada Gun. Gun hampir tidak pernah memiliki waktu sendirian. Gun pikir ia akan kesepian. Nyatanya tidak. Gun bisa menikmati waktunya untuk berekspresi lebih banyak. Tanpa malu mencoba banyak baju di lemari, mencoba make up yang sudah lama terbengkalai, dan mencoba mengutak-atik komputer kerja Off.

GMM Music Academy, sekolah setara strata satu yang Gun impikan itu sedang membuka audisi. Tahun lalu, Gun gagal. Tahun ini, mengingat Gun tidak pernah berlatih, mungkin ia akan gagal lagi. Tetapi hasrat Gun untuk mencoba menggebu-gebu. Gun berakhir mengikuti keinginan itu.

Hanya mencoba. Tidak ada salahnya untuk mengisi waktunya yang terlalu luang.

Gun merekam permainan gitarnya yang bebas. Lalu buru-buru meng-upload video berserta berkas. Tidak lupa menghapus seluruh history pencarian setelah hatinya merasa puas.

Kemudian, Gun kembali muntah-muntah dan melemas. Ia berakhir tidak bisa bergerak dari tempat tidur setelah seluruh tenaganya yang minim ia kerahkan untuk meladeni hasrat iseng hari itu.

***

Menjelang sore, Gun mulai merindukan Off. Alpha-nya berjanji hanya pergi sebentar. Namun suaminya itu berakhir pergi terlalu lama. Gun bahkan belum makan siang. Kakinya terlalu lemas untuk diajak beranjak ke dapur.

Saat ingin memejamkan mata, suara bel berbunyi. Awalnya, Gun pikir itu Off. Jadi Gun membiarkannya saja.

Lalu, Gun merasa aneh. Off tidak mungkin menekan bel untuk masuk rumahnya sendiri. Gun mencoba bangkit dari tempat tidur.

Bel berbunyi lagi, kali ini diringi ketukan ringan di pintu. Sepertinya memang seorang tamu.

Gun memaksa dirinya untuk turun dari kasur. Tertatih-tatih, dengan menumpu dinding, Gun berjalan ke ruang depan.

Di depan pintu masuk, Gun terengah-engah. Tubuhnya gemetar lemas. Gun sangat ingin duduk. Tetapi tamunya sudah menunggu. Gun berakhir menahan diri dan berusaha membuka pintu.

Saat pintu terbuka, seorang wanita yang lebih tinggi darinya terlihat.

"Omega Off?" Tanyanya.

Gun mengangguk. Kedua matanya menatap bingung.

Wanita itu tersenyum pada Gun. Feromonnya yang kuat tercium. Gun seketika tahu, wanita di depannya adalah seorang Alpha.

"Kau siapa?" Tanya Gun.

"Pat. Alpha female calon istri Off."

Gun membelalak. Keterkejutannya tidak bisa disembunyikan.

Seuntai tawa renyah terdengar dari bibir wanita itu.

"Tidak perlu terkejut. Off adalah Alpha hebat. Bukan hal yang aneh seorang Alpha hebat memiliki satu atau dua pendamping sah selain mate-nya. Off memiliki banyak cinta. Percaya padaku dia akan mencintai kita berdua..." Tatapan Pat menurun pada perut Gun yang membuncit. "... dan anak kita, tanpa kurang."

OCHRE [ OffGun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang