15. Home

538 61 7
                                    


[ 2023 ]

Ada satu hal yang dapat mempercepat proses penyembuhan.’ Gun teringat ucapan dokter di rumah sakit setelah ia meminum darah Off untuk mengembalikan ikatannya yang hilang. ‘Hubungan intim. Kanker rut berasal dari kelainan ejakulasi karena tidak adanya pasangan ikatan. Oleh karena itu, hubungan intim akan sangat membantu memperbaiki kelainan ini.’

“Gun?”

Gun tersentak. Ia sudah berdiri di depan kamarnya di rumah Off. Kamar yang dulu ia gunakan untuk beristirahat bersama Off.

“Kau tidak suka? Ingin pindah kamar?”

Gun menggenggam tas berisi pakaiannya erat. Ia hanya akan menginap sementara di sini. Kalau ia tiba-tiba butuh tempat untuk bersembunyi, ia bisa pulang ke rumahnya yang asli.

“Tidak. Ini saja.” Gun tidak ingin keberadaannya merepotkan banyak orang.

“Kalau begitu, aku akan ke kamarku. Beristirahatlah.”

Canggung sekali. Off terlihat gugup dan beberapa kali mengusap tengkuk.

“Kamarmu bukan di sini?”

“Oh… itu… ku pikir kau mungkin tidak merasa nyaman tidur denganku. Jadi, aku menyiapkan kamar lain. Aku ingin membuatmu merasa nyaman.”

Gun mengangguk beberapa kali. Ya. Berbicara berdua saja terasa canggung. Apalagi tidur bersama. Ini adalah hari pertama mereka kembali berpasangan setelah belasan tahun berpisah.

“Panggil aku kalau butuh bantuan.”

Gun mengangguk lagi. Off beranjak pergi. Namun baru beberapa langkah, alpha itu berbalik.

“Gun.”

“Ya?”

“Selamat datang kembali, omega.” Off tersenyum, pandangannya kepada Gun melembut. “Aku senang kau berada di sini.”

Gun tidak tahu kenapa jantungnya berdebar tiba-tiba. Gun menunduk. Wajahnya terasa panas. Untuk ke sekian kalinya, Gun mengangguk. Senyumnya merekah tipis.

“Terima kasih, alpha.”

***

Gun sudah membersihkan diri, sudah menata barang-barang. Ia sedang bersiap untuk tidur saat pintu kamarnya tiba-tiba diketuk.

“Dadda sudah tidur?”

Gun segera beranjak membukakan pintu kamar. Terlihat putranya yang sudah memakai piama, berdiri sambil memeluk bantal di depan kamarnya.

“Dadda. Boleh aku tidur bersamamu?”

Gun menatap kasurnya yang luas. Dengan Off, Gun merasa canggung. Tapi dengan putranya yang extrovert, cerdas, dan banyak bicara, mungkin canggungnya tidak seberapa.

Gun mengangguk. “Boleh.”

Mix tersenyum senang. Ia masuk ke kamar Daddanya dengan riang. Tanpa sungkan, Mix membaringkan diri di kasur.

Gun menutup pintu sebelum menyusul Mix untuk berbaring di sampingnya. Gun menarik selimut untuk menyelimuti keduanya. Ia ingin memastikan putranya tidur dengan hangat.

“Dadda.”

“Ya?”

“Boleh aku memelukmu?”

Gun mulai bertanya-tanya, bagaimana putranya bisa tumbuh seberani ini. Gun memiringkan tubuh.

“Kemari.”

Mix menggeser tubuh antusias. Ia memeluk tubuh hangat Daddanya dengan erat.

“Dadda.”

OCHRE [ OffGun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang