"Hey, apa ini?" Off terheran saat tiba-tiba sahabatnya sejak kecil menyodorinya sebuah undangan. "Kau menemukan mate-mu?"
Pat, alpha female yang sudah mengenal Off sejak kecil, tersenyum cerah. Dulu, ketika keduanya belum menemukan mate masing-masing, keluarga mereka sempat membuatkan perjodohan untuk keduanya. Sayangnya, Off menemukan mate-nya. Perjodohan pun dibatalkan. Walau begitu, Off paham, keluarganya sudah terlanjur menyukai keberadaan Pat. Apalagi setelah Off menikah, Pat masih belum juga dipertemukan dengan mate-nya. Itu membuat sebagian keluarga Off berharap.
"Benar kan, ucapanku? Kau bisa mencintai siapa saja. Tapi jatuh cinta pada mate sendiri adalah sesuatu yang berbeda."
Pat tertawa. Ia masih ingat Off mengatakan itu padanya beberapa hari sebelum hari pernikahannya dengan Gun.
"Kau benar, Off. Seratus delapan puluh derajat berbeda." Pat menghela nafas. Walau ia tidak seberuntung Off karena bertemu mate-nya di usia yang lebih muda, namun perasaannya jauh lebih lega. "Kalau aku tidak bertemu dengannya, seumur hidup aku akan terus berpikir bahwa aku mencintaimu."
Off tertawa ringan. "Aku dulu juga sempat berpikir begitu, kau ingat? Kita bahkan sudah membayangkan kehidupan kita setelah menikah. Tapi bertemu dengan Gun membuatku merasakan hal baru. Jika dibandingkan, rasanya perasaanku padamu terlalu dangkal untuk sampai di tahap serius."
Pat mengangguk setuju. "Aku baru mengerti sekarang. Maafkan aku."
"Untuk apa?"
Pat memandangi bunga adenium merah muda yang berjajar di depannya. "Maaf karena sudah menaruh harap padamu. Sepertinya aku tanpa sengaja membuat ibumu berharap banyak padaku."
Off menghela nafas. "Aku tidak ingin memandang masa lalu. Gun sudah kembali. Aku hanya ingin memprioritaskan kebahagiaannya."
Pat membasahi bibir. Ia menatap dua kupu-kupu yang beterbangan di depannya. "Aku juga minta maaf. Sepertinya, aku pernah manyakiti omegamu."
Off tercenung. "Apa?"
"Aku..." Pat berucap penuh ragu. "Aku minta maaf. Aku hanya bermaksud menyapanya waktu itu."
Off berdebar takut. Jantungnya berdetak cepat. "Kapan?"
"Maafkan aku, Off."
"Kapan?" Off mengulang pertanyaannya lebih tegas.
"Dulu. Kalau tidak salah, saat usia kandungannya mencapai 5 bulan."
"Kau—"
"Aku tau, Off. Maafkan aku. Aku menyesali perbuatanku. Aku—"
Tiba-tiba, sebuah aura kuat mencekam. Seperti tiupan angin es yang berhembus membekukan punggung. Keduanya terdiam. Mereka memandang pintu masuk bersamaan.
"Alpha istimewa?" Pat berucap ragu.
Off tersentak saat teringat putranya. "Mix..." Off melangkah tergesa. Namun, sebelum langkahnya mencapai pintu, ia berbalik. Ia mengembalikan undangan yang Pat beri.
"Aku tidak akan datang."
Pat menerima kembali undangannya dengan sendu. Namun, ia mengerti.
Pat mengangguk lemah. "Maaf."
Off meninggalkannya tanpa berucap apapun lagi.
***
"Ibu...?" Off terkejut saat masuk ke area gedung dan melihat ibunya dikerumuni banyak orang. Ibunya sedang duduk di satu kursi, terlihat kelelahan. "Apa yang terjadi?"

KAMU SEDANG MEMBACA
OCHRE [ OffGun ]
FanfictionABOVERSE - MPREG Gun, wali kelas X IPS, harus dibuat kewalahan oleh seorang murid alpha 16 tahun, Mix Sahaphap. Kenakalan remajanya yang membuat banyak guru berkeluh kesah membuat Gun bertanya-tanya tentang bagaimana Mix tumbuh. "Kamu tau kenapa Mix...