18. Fallen

305 45 7
                                    


[ 2023 ]

"Daddaaaaa..." Mix membuka kamar Gun dengan ceria. 24 jam tidak bertemu membuatnya sesak dipenuhi rindu. Begitu sampai di rumah, yang ia lakukan adalah berlari ke kamar Gun.

Saat di kamar, Mix terkejut oleh raut sedih Daddanya. Kedua matanya sembab. Pakaian dan rambutnya berantakan. Daddanya biasanya selalu rapi. Tidak berantakan seperti ini.

"Hai, sudah pulang?"

Gun yang duduk di atas kasur menyapanya dengan senyum. Tapi Mix alpha cerdas. Ia tidak akan tertipu.

Mix duduk di samping Daddanya. Raut Mix yang semula ceria seketika berubah serius.

"Katakan padaku siapa yang menyakitimu."

Gun menggeleng. Pipinya sudah kering. Isakannya sudah berhenti. Tidak seharusnya putranya ini berasumsi macam-macam.

"Tidak ada. Kau lapar? Ingin ku masakkan sesuatu?"

Mix berdiri. Gun bisa merasakan aura emosi yang meledak dalam diri Mix.

"Ayah menyakitimu?"

"Tidak, Mix. Duduklah dengan tenang."

"Aku akan memberi perhitungan pada siapapun yang menyakitimu."

Mix beranjak ke pintu kamar. Gun berusaha mengikuti. Namun langkahnya terhenti. Masih terikat oleh perintah Off untuk tidak menemuinya.

Mix masih di sana dan melihat bagaimana Gun tidak berdaya atas kendali tubuhnya.

"Mix, ini..."

"Aku akan menghajar alpha brengsek yang berani mengikatmu seperti ini."

"Tidak, Mix. Dengarkan aku—"

Mix keluar dari kamar Gun dengan amarah yang membara.

***

"Ayah!" Mix berteriak keras. "Ayah dimana kau?" Alpha 16 tahun itu membuka pintu kamar Ayahnya dengan kasar.

Saat pintu menjeblak terbuka, Mix bisa melihat Ayahnya baru saja keluar dari kamar mandi. Mix tidak menunda waktu lagi untuk menghadap Ayahnya dengan berani.

"Apa yang kau lakukan pada Dadda-ku?"

Off menatap putranya terkejut, tidak tahu kalau Mix sudah pulang. Namun keseriusan di wajah Mix membuat Off menyingkirkan keterkejutannya buru-buru.

"Pertengkaran kecil, jangan khawatir."

"Kau membuat Dadda menangis."

Off terhenyak. Sesuatu dalam dirinya terasa tercungkil perih mendengar hal itu.

"Ayah akan meminta maaf padanya setelah ini."

Mendengar penuturan Ayahnya yang terlalu enteng, amarah Mix semakin tersulut. Ia adalah alpha istimewa. Ia bisa membuat alpha manapun tunduk di bawah kakinya, sekalipun itu Ayah kandungnya.

"Minta maaf? Kau sudah membuat Dadda menangis dan memerintahnya dengan perintah konyol. Kau menyakitinya. Kau pikir minta maaf saja cukup?"

Off menghela nafas. Wajahnya terlihat letih.

"Ayah akan meminta maaf dan mencabut perintah Ayah."

Mix menarik kerah baju Ayahnya dengan kasar.

"Aku selalu berjuang untuk membuat Dadda kembali." Tanpa sadar, suara Mix meninggi. "Aku selalu berusaha membuatnya merasa senang dan nyaman di rumah ini. Dua minggu ini, aku selalu berharap setiap hari agar Dadda memantapkan hatinya untuk kembali kepada kita. Tapi apa yang kau lakukan, hah? Aku hanya memberimu 24 jam dan kau sudah menyakitinya. Bagaimana kalau Dadda memberi seluruh hidupnya padamu? Apakah kau akan menyakitinya setiap hari seperti ini?"

OCHRE [ OffGun ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang