"Beberapa hari lagi, nenekmu mengadakan pesta di rumahnya. Dia meminta kita datang." Off berucap setelah Mix dan Gun kembali dari supermarket.
Mix mengeluarkan barang-barang yang baru dibelinya bersama Gun di supermarket. Sebagian besar bahan masakan, sebagian yang lain peralatan mandi, dan sebagian yang lain lagi jajanan pribadinya. Mix sibuk mengaduk-aduk isi satu plastik besar untuk mencari jajanannya.
"Dalam rangka apa?"
"Ulang tahun."
Mix mengeluarkan sebotol yoghurt berperisa anggur. Memberikannya pada Gun. "Dadda, ini enak. Cobalah!"
Gun menerima yoghurt pemberian putranya. Mix lalu mengaduk-aduk isi plastik besar itu lagi.
"Bukankah ulang tahun Nenek sudah lewat beberapa minggu? Aku ingat Nenek memposting kue tart angka 26 di instagram. Padahal usianya 62."
Off menyandarkan punggung pada kepala ranjang. "Dia menungguku keluar dari rumah sakit."
Mix berhenti merogoh kantung plastik. Ia menatap Ayahnya.
"Nenek ingin kau datang."
"Aku tidak ingin datang."
"Nenek membuatmu tidak bisa menolak."
"Aku tau."
Mix mengeluarkan satu bungkus keripik ubi ungu. Membukanya. Memakannya. Bising kriuk terdengar di antara hening yang mereka ciptakan.
"Menurutku, Off..." Gun takut-takut membuka suara. Off maupun Mix memperhatikannya, mendengarkannya dengan seksama. Gun merasa pendapatnya didengar. Gun merasa keberadaannya berharga. "mungkin... kau harus datang. Bagaimanapun juga, dia ibumu."
Off menghela nafas. "Aku tidak akan datang kalau kau tidak datang."
Gun terdiam. Ia menunduk. Gun ingin. Tapi, yang menerima keberadaannya hanya Off dan putranya. Tidak dengan keluarga besar Off. Gun merasa... takut.
"Jangan takut, Dadda..." Mix meraih sebelah tangan Gun. "Aku berjanji akan menemanimu sepanjang acara. Dadda pegang janjiku."
Gun menatap putranya, meminta diyakinkan. Mix mengulas senyum, membalas tatapan Daddanya dengan sorot menenangkan.
Mungkin tidak apa-apa. Gun membalas genggaman tangan putranya. Ia hanya akan menghadiri acara, makan sedikit, lalu pulang. Tidak perlu berbicara. Tidak perlu berinteraksi dengan siapa-siapa. Mix sudah berjanji akan menemaninya. Gun meyakinkan diri tidak akan terjadi apa-apa.
"Baiklah..." Gun mengangguk. "Aku akan datang."
Off menghela nafas lega. "Kita akan datang bersama-sama."
Mix tiba-tiba melepas tangan Gun, dengan penuh semangat meraih handphone.
"Aku akan memesan baju pesta lucu kembar tiga."
"Tidak. Itu kekanak-kanakan." Off membantah.
Mix mengelak dengan raut defensif. "Aku memang masih anak-anak???"
"Kau sudah 16, setan kecil."
"Kau bahkan masih menyebutku kecil."
Di tengah perdebatan Off dan Mix yang masih berlanjut, Gun tersenyum. Ia tidak tahu apa yang akan terjadi nanti. Tapi biarlah. Gun tidak perlu takut, karena ia memiliki dua alpha yang bersedia membersamainya.
***
Beberapa hari setelahnya, pesta berlangsung mewah. Setiap ornamen yang dipasang, makanan yang disajikan, segelintir tamu yang diundang, seluruhnya meneriakkan kata mahal. Padahal hanya sebuah pesta ulang tahun.
![](https://img.wattpad.com/cover/361408915-288-k66902.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
OCHRE [ OffGun ]
FanficABOVERSE - MPREG Gun, wali kelas X IPS, harus dibuat kewalahan oleh seorang murid alpha 16 tahun, Mix Sahaphap. Kenakalan remajanya yang membuat banyak guru berkeluh kesah membuat Gun bertanya-tanya tentang bagaimana Mix tumbuh. "Kamu tau kenapa Mix...