12. Lomba antarkelas

124 9 1
                                    

💙Happy Reading💙

Jam menunjukkan pukul 23.00 namun nana, mara beserta azka dkk masih berada di markas blood diamond seraya membicarakan mengenai rencana mereka.

"Mereka kan ngincar nana karena mengira nana itu sasaran empuk buat di ganggu, itu berita bagus dong! Tinggal kita kasih aja nana sama mereka" ujar mara.

Azka dan bara kompak menatap mara dengan ekspresi datar.

"Gue setuju! Lagian kita juga sama-sama udah tau kalo nana itu anggota utama militer dunia" sahut levan.

"Emang gak beresiko sama identitasnya?" tanya bara.

Hmmmmmmmm

Ketujuh orang di ruangan kembali berpikir.

"Gimana kalo kita pancing aja mereka?" tanya deo.

"Hah?" beo fajar.

Azka, nana, bara dan levan mengabaikannya.

"Emang mereka ikan, di pancing?" sahut mara.

Mendengar itu nana menjadi punya ide.
"Gue tau!!" pekiknya.

Semua orang tersentak dan kompak menatap nana dengan  serius.

"Gimana kalo kita pancing mereka?" tanya nana.

"Tapi--" ucapan deo terpotong.

"Ide bagus tuh!!" pekik mara.

"Apa rencana lo?" tanya bara antusias.

"Tapi itu kan--"ucap deo terpotong.

" Emang bisa? Kita kan gak tau kemampuan mereka" ujar fajar.

Deo menghela napas kesal.

Nana tersenyum penuh arti.

"Gini gini............. "

.
.
.
𖢖𖢖𖢖

Hari perlombaan antar kelas pun tiba. Dimana rencana awal nana akan di mulai di hari ini.

Nana pun mengenakan sepatu olahraganya dan bersiap untuk upacara pembukaan.

"Udah siap?"
Suara seseorang mengejutkannya.

"Muncul dari mana?" tanya nana menatap azka di hadapannya.

Azka berkedip bingung.
"Dari pintu"

Nana menatap pintu kelas lalu kembali menatap azka.
"Lo punya teknik berjalan yang unik sampe seorang pasukan utama militer dunia gak nyadar kalo lo datang" ucap nana dengan nada pelan.

Azka terkekeh.
"Berarti gue hebat dong?"

Nana mengangguk yakin kemudian mengangkat kedua jempolnya.
"Azka hebat!!"

Azka tersenyum lebar kemudian memegang tangan kiri nana.
"Ayo! Upacaranya mau di mulai"

Nana pun membalas genggaman tangan azka dan keduanya pun berjalan menuju lapangan olahraga.

NANAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang