23. Masalah

74 4 0
                                    

💙Happy Reading💙

~Mansion Bern

Azka membuka matanya perlahan menyesuaikan cahaya.
Berkedip sejenak dan menyadari ia kini berada di kamarnya.

"Udah bangun?"

Azka langsung terduduk tegak mendengar nada dingin ayahnya.

Sean menatap sang putra dengan tatapan datar.

"Gimana bisa--" ucapan azka terpotong.

"Ayah yang jemput kamu, kamu pingsan dan alana yang nolong kamu" ujar sean.

"Nana" gumam azka.

Sean menghela napas.
"Jadi? Kamu udah selesai sama drama percintaannya?"

Azka terdiam.

"Mara udah cerita semuanya, katanya kamu ke taman itu buat nyatain perasaan kamu... bener?"

Azka mengangguk lesu.

"Dan, apa jawaban nana?"

Azka tampak murung.

"Di tolak?"

Azka menggeleng.

"Belum di jawab"

Sean pun menggeleng tak percaya dengan tingkah putranya saat ini. Ia pikir azka mungkin akan mendapat pasangan seperti bunda nya namun sebaliknya, bukan yang bersifat dewasa ia malah jatuh cinta pada gadis manis yang banyak tingkah.

"Dengar! Karena perbuatan kamu ini, sekarang kamu udah gak bisa ketemu nana lagi"

Ucapan sean membuat azka terkejut.
"A-apa?"

Sean mengangguk.
"Iya, kamu gak salah denger... Kenzo, ayahnya nana saat ini ada di mansionnya! kamu pasti udah tau tentang identitas nana sebagai anggota militer kan?"

Azka mengangguk.

"Dia baru aja pulang dari misi nya, dan dia mendapat luka yang cukup serius"

Perasaan khawatir azka sangat terlihat di wajahnya saat ini.

"Seharusnya dia menghabiskan waktu seminggu lagi untuk istirahat penuh dan di larang beraktivitas... tapi karena kamu, dia terpaksa harus menerobos badai dan mengingkari janjinya sama ayahnya" ujar sean dengan penuh kekesalan.

Azka menunduk sedih.

Sean yang melihatnya pun menjadi tidak tega.
"Ayah gak bisa berbuat apa-apa, ayahnya nana sendiri yang turun tangan dan dia udah melarang kamu buat deketin nana... ini permasalahan keluarga bukan mafia yang memerlukan senjata untuk memenangkannya"

"Ayahhhh" azka menatap ayahnya dengan tatapan penuh harap.

Sean pun meringis seperti menatap dirinya di masa lalu saat berhadapan dengan afni sebelum mereka menikah.

"Jadi kamu mau ayah ngapain?"

Azka menggeleng lemah, menarik selimut dan berdiam diri di tempat tidur tanpa bergerak sedikit pun.

NANAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang