20. Ceritanya kangen nih

135 11 2
                                    

💙Happy Reading💙

Sudah sejak seminggu yang lalu nana pergi tanpa kabar dan nomornya selalu tidak aktif.

Beberapa kali ia meminta alin untuk menghubungi ponsel militer milik nana, namun 1x ia meminta, 1x pula ia di pukul oleh kakaknya.

"Masih pundung aja lo, muka udah bonyok gitu masih aja maksa" sindir bara.

Azka berdecak kesal.

Tak lama levan datang membawakan sebaskom air hangat untuk azka.

"Mara juga masih gak mau ngomong sama kita" ujar levan.

"Ya iyalah! kekesalan mara sama dengan kekesalan nana... di tambah azka yang ngedorong si kembar dan lo malah mancing manggil mara dengan nama panggilan, mar! Udah pasti dia makin kesel" ujar bara.

"Lo sih, van!" ujar deo menyalahkan.

Levan menghela napas.

"Jangankan mau ngomong, kita ngedekat dikit aja mara udah naik darah" ujar fajar yang sibuk dengan game nya.
"Tapi kita semua tau siapa yang paling bersalah di sini kan" lanjut fajar dengan nada sindiran.

Semua tatapan kini mengarah pada azka.

"Apa lagi? Gue!?" tanya azka dengan dingin.

"Temperamen lo buruk! Lo cemburu tapi lo gak nyadar kalo kalian gak ada hubungan apa-apa" ujar bara.

Azka terdiam memegang pipinya yang bengkak.

"Dan dengan santainya lo nyindir dia di depan nya langsung, nuduh kalo dia suka sama rasya padahal lo tau yang sebenarnya" Fajar berbalik dan menatap azka dengan kesal.

"Lah, kok malah lo yang kesel sih?" protes deo.

"Ck, gue tuh greget anjirrr GREGEEETTT!! Timbang lo ngomong gitu simple banget 'nana gue cinta sama lo! gue gak mau tau kita mesti jadian! I love you so much' cuma gitu doang KENAPA LO GAK NGOMONG WOOYYYYY!? KENAPAAAAAA?" pekik fajar yang berdiri dan berteriak bak orang kesurupan.

Azka, bara, levan dan deo menganga lebar menatap fajar.

"KENAPAAA AZKA? KENAPAAA LO GAK NGOMONG AJAAA?!" fajar memegang kedua bahu azka dan melotot padanya.
"NGOMONG AZKA! NGOMONG!!"

Fajar menguncang tubuh azka hingga membuat azka pusing.

"STOP!" bentak azka dengan melepas paksa tangan fajar darinya.
"Lo gila?" tanyanya.

Fajar berdecak kesal kemudian kembali ke tempat duduknya dan melanjutkan game nya.

"IQ di atas rata-rata tapi soal cinta malah jadi bloon" fajar malah menggerutu terus menerus membuat deo menjauh.

"Tapi gue setuju sih, ka! Si jomblo ini, meskipun dia gak seganteng gue, tapi kalo soal cinta dia masih lebih baik dari lo" ujar bara.

"WOYYY!" pekik fajar tidak terima.

Azka menghela napas.

"Kenapa? Lo takut di tolak ya?" tanya deo.

"Emang ada kemungkinan gue di tolak?" azka balik bertanya.

NANAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang