3. Drama nana

197 12 0
                                    

💙Happy Reading💙

"Azka kenapa?" tanya nana.

"Itu karena ada yang nyoret mejanya... lebih tepatnya meja lo sih, soalnya coretannya cuma di bagian tempat duduk lo" bisik mara.

"Ya ampun manis, kamu jangan deket-deket sama azka nanti kena pengaruh buruk loh" ibu jia memegang lengan nana.

Nana tersenyum canggung.
"Tapi kan azka itu anak pinter buk"

"Tapi nakal! Sama aja itu mah"

Bara dan mara mendelik menatap ibu jia.

Nana penasaran tulisan apa yang ada di mejanya. Ia pun mendekat ke arah meja itu, namun baru setengah jalan azka menangkapnya.

"Kamu ngapain di sini! Jangan di liat, kamu keluar aja!" ujar azka.

Nana menatap azka sejenak kemudian berbalik menatap mejanya.

"Mara! Bawa nana keluar!" azka memerintah.

"Dih! Siapa elu, merintahin gue?" ketus mara.

"Tolong" ucap azka dengan nada datar.

Mara berdecih sinis kemudian mendekat ke arah mereka.

Karena azka yang sedikit mengendurkan cengkraman nya, nana pun bisa melepasnya dengan paksa dan berlari ke arah mejanya.

"NANA!" teriak azka dan mengejar nana namun terlambat.

Pelacur-jalang-harus mati
Penipu-jelek-bodoh-gatel

Kira-kira itulah berbagai susunan kata yang tercoret dengan tinta tipe-x di mejanya.

"Hiks... nana... jahat ya?"
Nana berbalik menatap azka.

Azka terdiam menatap air mata nana yang mengalir deras.

Mara pun berlari ke arahnya kemudian memeluk nana dengan erat.
"Sssstttt gak kok... nana anak baik"

Nana membalas pelukan mara dan menangis sejadi-jadinya.

Azka pun masih terdiam di sana dengan tangan terkepal.

"AZKA!" teriak fajar dan deo bersamaan.

Keduanya tampak ngos-ngosan.

Levan muncul dari belakang mereka kemudian ia langsung berjalan ke arah azka.

"Azka, CCTV sekolah sengaja di rusak! Bahkan gak ada datanya sama sekali" ujar levan dengan nada pelan.

Bara, fajar dan deo pun ikut mendekat.

"Cuma rekaman di depan gerbang, orang pertama di kelas kita yang datang itu adalah...." ucapan deo terjeda.

Deo berbalik sedikit bersamaan dengan levan dan fajar.

Azka dan bara mengikuti arah pandang mereka dan mendapati seorang gadis cupu yang tampak ketakutan saat di tatap oleh mereka.

"Gak mungkin banget" gumam fajar.

NANAZKATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang