10. Lamaran

815 113 7
                                    

Cahaya matahari pagi menyinari taman yang hijau dan rimbun, menciptakan bayangan-bayangan di atas rerumputan yang masih basah embun. Udara segar dan sejuk menyapa mereka saat Elmira dan Arfan memulai lari mengelilingi taman Vila Broto yang berada di Milan.

Elmira tergelincir di jalur berbatu yang licin, membuatnya jatuh lemah ke tanah. Arfan bereaksi, meraih tangannya dengan cepat sebelum tubuhnya benar-benar jatuh

"Kamu baik-baik aja?" tanya Arfan dengan nada khawatir

Elmira mengangguk pelan, merasakan kelegaan saat merasakan sentuhan hangat tangan Arfan yang memegangnya "Iya, baik-baik aja" jawabnya seraya mencoba bangkit

Namun, Arfan menahan pergerakannya, tidak melepas gengggaman tangannya "Tunggu sebentar, saya cek dulu"

"Sorry" izinnya menyentuh area kaki

Dengan tatapan tajamnya, Arfan memeriksa lengan dan lutut Elmira, mencari tanda-tanda cedera, Sentuhan lembutnya membuat Elmira merasakan kehangatan yang mengalir ke seluruh tubuhnya, alih-alih ikut memeriksa keadaannya juga, Elmira mengamati Arfan yang terlihat serius memastikan dia baik-baik saja.

Merasa di perhatikan dengan intense, Arfan meliriknya, secepat itu pula Elmira mengalihkan tatapannya lantas menghela nafas panjang saat tiba-tiba degup jantungnya berkerja lebih cepat

Elmira mengamati goresan lecet di tangannya. Arfan segera menyadari goresan itu

"Minum dulu" ujarnya sambil menujukan tumbler yang dia bawa

Elmira menuruti perintahnya dan meminumnya dengan pelan. Sementara itu, Arfan mengambil kain bersih dari kantung celanannya, dengan penuh ke hati-hatian membersihkan noda di goresan tangan Elmira

"Perih banget mas, panas" keluhnya dan tanpa sadar mengerucutkan bibir

Arfan meniup lembut pada goresan tangan Elmira, memberikan rasa dingin dan lega, Tatapan seriusnya dan sentuhan lembutnya membuat Elmira merasa di lindungi dan dihargai.

"Mendingan?"

Setelah memastikan bahwa Elmira tidak mengalami cedera serius, Arfan bangkit lalu mengulurkan tangannya untuk membantu Elmira berdiri "Istirahat dulu" ucapnya sambil menuntun Elmira ke sebuah kursi yang berada di dekat mereka.

0o0

Arfan adalah anak dari korban yang terkena ledakan pabrik lampu milik Erik, ayahnya Poppy. Ayahnya adalah seorang buruh pabrik yang tidak mendapatkan hak karyawan secara seutuhnya, seperti gaji di bawah umk, jam kerja lebih dari 8 jam dan tidak mendapat asuransi apapun sehingga saat korban di larikan ke rumah sakit harus berjuang sendirian.

Broto membantu menyelesaikan permasalahan itu dengan memberikankan bantuan dengan menanggung semua biaya yang timbul akibat kecelakaan yang dialami, seperti biaya perawatan medis, biaya pemulihan, dan biaya lainnya yang diperlukan untuk mendukung korban dalam proses pemulihan.

Di rumah sakit saat melakukan kunjungan, tak sengaja Broto bertemu dengan Arfan yang saat itu masih smp. Sejak Ayahnya berbaring di rumah sakit, ibunya menjual motor ayahnya dan sibuk mencari pinjaman untuk membayar pengobatan ayahnya.

Sementara Arfan, ikut membantu orang tuanya dengan bekerja di tempat cuci motor usai pulang sekolah. Menariknya Arfan adalah anak berprestasi yang sering mendapat pringkat 1 dan pernah menjadi juara olimpiade, dari cara bicaranya saja Broto sudah menduga.

Broto menawarkan Arfan untuk bekerja di rumahnya, yaitu memberi makan peliharaan Broto seperti kuda, burung, ikan, kura-kura, kelinci, dan kucing. Sementara keluarganya diberikan pilihan, apakah ingin diberikan modal untuk bisnis atau istri korban dipekerjakan, namun mereka memilih untuk diberi modal

Be My Husband (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang