13. Panik

673 112 17
                                    

Elmira bergabung dengan keluarga Arfan di meja makan, terpesona oleh berbagai hidangan dan kue ulang tahun.

"Silahkan Nak El, dimakan, semoga rasanya bisa di terima, sesuai di lidah" ucap Surya, ayahnya Arfan dengan senyum yang hangat.

Elmira menatap sedih dua tongkat penopang pak Surya juga kursi roda yang tak jauh dari jangkauannya, ia kembali menatap pak Surya dengan senyum lembut seraya mengucapkan terima kasih

"Enak, apalagi udang sambel ijo nya" pujinya dengan tulus

"Suka udang nak El?" Tanya mama Ane dengan antusias

"Suka, makanya setiap kali masak nasi goreng, mas Arfan selalu tambahin udang" jelas Elmira yang membuat siapapun terdiam menatapnya

Alena tertawa "Kamu sejak kapan berani masak udang, dek?"

"Mama baru tahu lho kamu masak udang," kata mama Ane dengan nada menyindir, ia mulai bisa menangkap alasan anak bungsunya berani mencubit pipi Elmira di foto yang ia temukan.

"Aku bantu pak Broto siapin makanan cucunya" sahut Arfan sekenanya

"Jadi itu alasan kamu maksa mama buat ajarin masak nasi goreng waktu itu?"

"Ngga, murni mau belajar masak" bantah Arfan menutupi kegelisahannya dengan menambah potongan ayam

Mama Ane menatap Elmira yang melanjutkan makannya dengan tenang "Kalian memang temenan dari kecil, ya?"

"Aku ngga pernah temanan sama mas Arfan"

Terdiam sebentar Mama Ane bangkit mengambil foto yang tak jadi ia buang, kemudian diperlihatkan pada Elmira

"Itu foto kalian berdua masih kecil, kan?"

Elmira menggenggam foto itu, menatapnya penuh binar haru, kilasan masa lalu terlihat begitu jelas, Elmira disana adalah cintanya Arfan, dan Arfan disana adalah sosok yang selalu membuat Elmira bahagia "Foto ini waktu kita masih pacaran" gumamnya tanpa mengalihkan pandangan, namun reaksi keluarga Arfan di luar dugaan.

Mama Ane tersedak hingga suaminya panik menuangkan air putih hingga penuh dan tumpah sementara Alena menjatuhkan sendoknya.

"Pacaran?" tanya mereka hampir bersamaan,

Arfan menatap Elmira dengan tajam dan penuh peringatan "Mira kita udah sepakat, jangan langgar prinsip itu"

"Kok bisa?" tanya Elena, mencoba mencerna situasi yang mulai tegang diantara dua orang yang mengaku pernah jadi pasangan

"Bisa, karena aku cinta pertamanya mas Arfan," sahut Elmira, mengabaikan peringatan yang jelas dari Arfan.

"Mira!"

"Mama kok baru tau" sahut mama Ane dengan heran, lebih tepatnya kenapa Elmira mau mau saja berpacaran dengan anaknya pada saat itu?

Arfan menatap mamanya dengan pasrah "Itu dulu, ngga ada yang perlu di bahas lagi"

"Harus dibahas lagi" ucap Elmira dengan tegas

"Mira, what do you want?" tanya Arfan kesal dan tak habis pikir dengan respon Elmira

"Jadi istri kamu"

o0o

"Kerjaan, Fan?" tanya mama Ane mendapati Arfan yang duduk di sofa ruang keluarga sambil memangku Macbooknya.

"Iya, tadi ada meeting bentar"

"Meeting kok malem-malem" ucap mama Ane menghampiri dan duduk di samping Arfan sambil mengintip isi layar Macbooknya

Be My Husband (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang